Tips Merawat Pasien Stroke Setelah Pulang ke Rumah
Apa yang Anda pikirkan bila ada salah satu keluarga Anda mengalami stroke? Mungkin Anda bingung bagaimana membantu mereka pulih. Berikut ini 10 hal yang dapat Anda lakukan merawat pasien stroke di rumah.
Saat ada keluarga yang mengalami stroke membuat Anda berpikir untuk merawat untuk pemulihannya. Sayangnya, merawat pasien stroke bisa menjadi perjuangan yang panjang. Umumnya pasien stroke membutuhkan waktu lama untuk pulih.
Indonesia termasuk yang menghadapi masalah serangan stroke tinggi. Hampir seluruh rumah sakit di Indonesia terdapat 15,5% adalah kasus stroke. Kasus stroke kian bertambah banyak.
Di samping itu, sebagian dari pasien yang mengalami stroke akan berakhir dengan kelumpuhan dan disabilitas. Berdasarkan beberapa penelitian didapatkan tingkat disabilitas stroke mencapai 65%, karena itu membutuhkan perawatan khusus untuk mereka. Tidak sedikit pasien stroke membutuhkan perawat lansia khusus untuk merawat mereka.
Pulihnya stroke berkaitan dengan tingkat parah tidaknya serangan stroke yang dialami seseorang. Ada yang ringan, sedang, dan berat. Ada pasien stroke yang mengalami lumpuh atau berkurangnya kemampuan alat gerak dan butuh fisioterapi untuk pemulihannya.
Selain itu ada juga yang mengalami gangguan pada sensori motorik (kasus saraf halus) seperti tidak mampu menggenggam atau memakai baju, dan lainnya. Pada ini, pasien membutuhkan terapi okupasi. Sebagian lagi pasien stroke yang mengalami gangguan bicara atau kemampuan menelan. Dalam hal ini pasien mebutuhkan terapi bicara.
“Merawat pasien stroke bisa menjadi beban besar untuk ditanggung keluarga. Kondisi pasien stroke saat kembali ke rumah bisa menjadi tantangan tersendiri. Disinilah kadang dalam keluarga membutuhkan bantuan dari perawat lansia untuk merawat pasien stroke keluarganya,” jelas Maggie Fermental, RN, perawat stroke di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston.
10 hal yang perlu di perhatikan dalam merawat pasien stroke di rumah:
Pertimbangkan Keamanan di Rumah
Mintalah ahli terapi okupasi jika Anda bila perlu melakukan sesuatu atau mengubah kondisi rumah menjadi lebih aman bagi pasien stroke. Seperti menghindari tangga, mengangkat karpet bekas untuk mencegah jatuh, mengganti lampu menjadi lebih terang, membuat pegangan dan tempat duduk di kamar mandi dan shower, tetap menjaga lantai kamar mandi tidak licin, persiapkan jalan ke kamar tidur, dan memberikan akses jalan yang luas di dalam rumah sehingga tidak terbentur dan jatuh.
Antisipasi Perubahan Mood
Bersiaplah untuk menghadapi perubahan perilaku atau mood pasien stroke. Kebanyakan pasien stroke mengalami kondisi fisik menurun atau lumpuh. Keadaan ini bisa berlangsung sementara atau permanen dan membuat pasien begitu merasa gagal, hancur dan tak berdaya.
“Ada banyak emosi yang muncul setelah stroke. Cobalah untuk tidak memberi tahu kepada pasien stroke tentang Anda tahu apa yang mereka rasakan marena sebetulnya Anda benar-benar tidak dapat mengetahui. Sebagai gantinya, tawarkan kasih sayang, kesabaran, dan dukungan Anda. Sulit untuk melihat orang yang dicintai menderita, tapi merasa sedih merupakan langkah penting untuk menerima kehidupan pasien stroke,” jelas Maggie.
Waspadai Depresi
Pasien stroke umumnya berisiko mengalami depresi. Sekitar 30 sampai 50 persen pasien stroke mengalami depresi yang dapat mengganggu pemulihan pasien stroke. Anda bisa berkonsultasi ke dokter mengenai apa yang bisa Anda lakukan. Segera mencari perawatan dari dokter ahli jika Anda melihat tanda-tanda depresi pada pasien stroke.
Risiko Serangan Stroke Kedua
Anda perlu mengetahui adanya faktor risiko untuk stroke kedua. Kondisi survivor stroke akan memiliki risiko lebih tinggi untuk stroke kedua. Anda perlu melakukan beberapa hal untuk meminimalkan risiko itu.
Anda dapat melakukan beberapa hal seperti : menyiapkan makanan sehat dan rendah lemak, ajak hidup aktif dan olahraga, jadikan rumah Anda zona bebas asap rokok, dan pastikan orang yang Anda cintai mengonsumsi obat seperti yang ditentukan dan tetap lakukan konsultasi ke dokter untuk mengecek kondisi pasien stroke.
Carilah Bantuan dari Sumber Luar
Saat merawat pasien strok dapat membuat Anda kelelahan. Di sisi lain Anda perlu menyeimbangkan hidup Anda dengan kebutuhan pasien stroke yang Anda rawat. Saat lelah jangan sungkan atau menolak bantuan dari kerabat dan sahabat-sahabat Anda. Mereka mungkin bisa datang dalam beberapa jam dalam seminggu. Biarkan mereka membantu membersihkan rumah, berbelanja, memasak, mencuci dan lainnya.
Selain itu, Anda dapat menemukan layanan perawat lansia seperti PerawatNers.com yang dapat menjadi solusi terbaik Anda. Anda bisa mencari terapi sekaligus perawat yang dapat datang ke rumah Anda. Anda tetap dapat melakukan aktivitas seperti biasa dan pasien stroke yang Anda rawat berada di tangan yang tepat.
Jangan Lupa Merawat Diri Sendiri
Sekalipun Anda sibuk merawat pasien stroke, jangan lupa untuk memperhatikan diri Anda sendiri. Bila Anda kelelahan hasilnya tidak baik untuk pasien stroke dan diri Anda. Perlu diingat tetap penting agar Anda tetap merawat diri Anda dan meluangkan waktu sejenak Anda untuk istirahat, olahraga, hobi, atau kegiatan rutin yang Anda lakukan.
Sabarlah pada Diri Sendiri
Bila Anda merawat orang tua yang mengalami stroke, Anda perlu merasa sabar. Bisa dikatakan untuk masalah mengasuh maka orang tua terbaik. Namun, kalau Anda yang merawat orang tua, Anda bisa saja mengalami banyak kesulitan. Anda perlu bersabar untuk belajar dan lebih terampil untuk merawat orang tua yang sedang sakit.
Asah Ketrampilan
Asah diri Anda dengan beragam keahlian yang membuat Anda trampil dan percaya diri. Ikuti berbagai workshop, sharing dengan perawat lain, belajar lewat You Tube, dan lainnya.
Ada saatnya Anda lelah dan membutuhkan bantuan perawat lansia khusus membantu perawatan Anda.
Ingatlah bahwa Anda tetap memiliki hak atas waktu dan aktivitas Anda sendiri. Rencanakan waktu dan isi ulang ‘energi’ Anda dengan melakukan hiburan favorit. Sangat penting untuk tidak mengisolasi diri Anda. Jadi luangkan waktu untuk ngobrol dengan teman Anda, hal ini akan membuat Anda tetap bahagia merawat pasien stroke.
Dapatkan Dukungan
Untuk menemukan kelompok pendukung atau komunitas di dekat Anda, hubungi rumah sakit setempat atau lakukan pencarian online untuk dukungan untuk merawat pasien stroke. Anda dapat berbicara dan berdiskusi dengan perawat lain dapat membantu Anda merasa tidak sendirian dan membuat Anda mendapatkan banyak tips perawatan.
Anda Tetap Perlu Humor dan Tertawa
Humor bisa menjadi pertahanan terbaik bagi Anda melawan situasi dan perasaan yang sulit Anda tanggung. Walau Anda membawa beban berat, Anda tetap berhak untuk tertawa dan merasa happy. Di sini penting bagi Anda untuk tetap terbuka terhadap berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda.
Dengan melakukan beberapa hal ini, Anda akan tetap bertahan untuk merawat keluarga tercinta Anda.