Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Dimensia dan Penyakit Lain Penyebab Kepikunan

Dimensia dan Penyakit Lain Penyebab Kepikunan

Anda sering mengalami lupa akan sesuatu dan hal ini sering terjadi dalam aktivitas keseharian? Jika iya, maka anda perlu mewaspadainya. Karena selain dari proses penuaan alami, jika lupa menjadi terlalu sering dan menganggu aktivitas sehari-hari misalnya sering lupa meletakkan kunci, maka mungkin ini adalah pertanda penyakit Alzheimer. Waspadai gejala awal penyait Alzheimer.

10 tanda gejala penyakit Alzheimer

  1. Hilang Ingatan, misalnya lupa akan informasi yang baru saja diterima, tidak ingat tanggal atau peristiwa penting, menanyakan pertanyaan yang sama berulang kali.
  2. Sulit membuat rencana dan menyelesaikan masalah, misal pada tugas-tugas detail terutama yang melibatkan angka.
  3. Sulit melakukan aktivitas harian, misal tidak tahu arah ke tempat yang biasa Anda tuju.
  4. Bingung terhadap tempat dan waktu, misal mudah tersesat, lupa nama tempat dimana Anda berada saat ini, tidak tahu arah jalan pulang.
  5. Gangguan penglihatan, misal kesulitan membaca suatu kalimat, sulit memisahkan warna
  6. Bingung membuat kata-kata dan percakapan, kosa-kata menjadi lebih sedikit dan salah menyebut nama sebuah benda
  7. Lupa meletakkan suatu benda, misal tiba-tiba meletakkan jam tangan di dalam kulkas
  8. Tidak dapat mengambil keputusan, bahkan yang mudah sekalipun
  9. Menarik diri, dari lingkungan sosial
  10. Perubahan mood, misal tiba-tiba merasa depresi atau kecewa serta sering curiga terhadap orang lain.

Alzheimer adalah penyebab dari 60 hingga 70 persen kasus demensia. Alzheimer juga dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk penyakit spesifik dari demensia. Berbeda dengan beberapa penyakit atau gangguan fungsi tubuh akibat infeksi dan penggunaan obat yang menyebabkan demensia, penyakit Alzheimer disebabkan kerusakan atau kematian sel otak dan belum dapat disembuhkan hingga saat ini.

Alzheimer merupakan penyakit yang bersifat bertahap dan berlangsung dalam waktu yang lama. Biasanya seseorang mulai terdiagnosis pada umur 60 tahun. Namun, orang muda pun sudah bisa mengalami penyakit Alzheimer.

Alzheimer adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan penurunan daya ingat. Jika dibiarkan tanpa penanganan, Alzheimer bisa menyebabkan demensia.

Lalu Apakah Demensia itu?

Demensia sendiri bukanlah penyakit melainkan gejala. Demensia adalah hal yang digunakan untuk menggambarkan gejala yang menyebabkan penurunan memori dan fungsi kognitif lainnya. Akibatnya, seseorang akan mengalami penurunan kemampuan dalam beraktivitas sehari-hari. Gejala dari demensia yang dapat terjadi adalah halusinasi, perubahan suasana hati yang tiba-tiba, dan sebagainya.

Gejala spesifik yang berhubungan dengan demensia tergantung pada bagian otak mana yang terserang. Selain itu, kehilangan memori adalah gejala yang sering terjadi pada seseorang yang mengidap demensia, seperti Alzheimer.

Seseorang dapat mengalami lebih dari satu jenis demensia, yang umumnya disebut dengan demensia campuran.
Jadi demensia bukan sebuah penyakit, melainkan sindrom yang terdiri dari sekelompok gejala tanpa diagnosis pasti. Sindrom ini menyebabkan penurunan kemampuan kognitif pengidapnya.

Gejala Demensia

Pengidap demensia cenderung sulit melacak waktu dan kehilangan arah yang sebenarnya sudah diketahui. Seiring perkembangan penyakit, pengidap demensia akan mengalami kebingungan dan sering lupa, termasuk dalam mengingat nama dan wajah seseorang. Gejala lainnya berupa ketidakmampuan dalam mengambil keputusan, membuat pertanyaan berulang, dan tidak mampu menjaga kebersihan diri.

Faktor Penyebab Demensia

Kebanyakan kasus demensia terjadi akibat faktor usia dan mengidap penyakit degeneratif, seperti Alzheimer, parkinson, dan huntington. Studi menyebutkan sebagian besar pengidap demensia disebabkan oleh Alzheimer. Penyebab lain demensia adalah HIV, penyakit pembuluh darah, akibat terkena pukulan, depresi, dan efek samping penggunaan obat penyakit kronis.

Berbagai bentuk Dimensia:

1. Demensia vaskuler

Merupakan gangguan kognitif yang terjadi pada penderita stroke dan sering tidak disadari oleh seseorang. Penderita stroke yang sudah sembuh dari stroke, belum mengalami kelumpuhan, atau bahkan belum terdiagnosis stroke dapat mengalami demensia.

Penyebab utamanya adalah penyumbatan pembuluh darah otak dan perdarahan pada otak. Gejala demensia pada penyakit stroke bergantung pada bagian otak yang terkena stroke.

Gejala demensia yang muncul bisa berupa:

  • Gangguan ingatan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari
  • Kesulitan berbicara dan mengerti perkataan
  • Kesulitan mengenali bentuk dan suara
  • Kebingungan
  • Perubahan mood dan kepribadian
  • Kesulitan berjalan sehingga sering terjatuh saat sedang berjalan

2. Lewy bodies demensia (LDB)

Lewy bodies merupakan istilah untuk penumpukan penumpukan protein alpa-synuclein pada bagian korteks otak. Kondisi ini akan menyebabkan perubahan pada otak dan menyebabkan seseorang mengalami demensia.

Beberapa gejala dimensia LBD yang mungkin terjadi:

  • Susah tidur (gejala awal yang umumnya disebabkan kondisi Lewy bodies)
  • Kesulitan berpikir jernih, membuat keputusan, dan berkonsentrasi
  • Kesulitan mengingat
  • Sering berhalusinasi
  • Melamun dengan tatapan kosong (blank out)
  • Kesulitan untuk bergerak, tubuh bergetar, dan cenderung lambat dalam bergerak

3. Demensia pada penyakit Parkinson

Penyebabnya adalah kerusakan sel otak seperti pada LDB, tapi penumpukan protein alpha-synuclein terjadi pada area dalam otak yang disebut substantia nigra sehingga menyebabkan kerusakan saraf otak yang berfungsi untuk menghasilkan dopamin. Gejala demensia jenis ini sama dengan gejala LDB dan biasanya muncul setelah 10 tahun mengalami Parkinson.

4. Demensia campuran

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa penyakit yang menimbulkan gejala demensia. Demensia campuran biasanya disebabkan oleh penumpukan protein pada otak seperti pada kasus LBD dan penyumbatan aliran darah otak seperti pada demensia vaskuler. Gejala yang ditimbulkan sesuai dengan gangguan yang menyebabkan demensia.

5. Demensia frontotemporal

Penyebab utama dari demensia jenis ini adalah kerusakan sel pada bagian depan otak dikarenakan penumpukan protein dan berbagai penyakit otak yang disebabkan protein TDP43. Gejala utama dari demensia frontotemporal adalah gangguan perilaku disertai gejala yang mirip dengan LDB.

6. Penyakit Huntington

Penyakit Huntington yang merupakan kelainan genetik juga menyebabkan seseorang mengalami gejala demensia yang muncul pada usia 30 – 50 tahun,

:Gejala yang ditimbulkan Demensia Penyakit Huntington

  • Gangguan berpikir dan mengingat
  • Gangguan dalam membuat perencanaan dan mengorganisir sesuatu
  • Gangguan berkonsentrasi

7. Demensia Creutzfeldt-Jakob

Merupakan demensia akibat gangguan otak yang disebabkan oleh suatu protein prion yang mengakibatkan otak seseorang berubah menjadi bentuk yang abnormal. Kondisi inilah yang menyebabkan gejala demensia. Paparan protein prion pada otak akan menyebabkan gejala demensia memburuk dengan sangat cepat.

Gejala yang ditimbulkan Demensia Creutzfeldt-Jakob

  • Gangguan berpikir
  • Kebingungan
  • Mood swing
  • Depresi
  • Otot bergerak abnormal
  • Gangguan tidur
  • Kesulitan untuk berjalan

8. Hydrocephalus tekanan normal
Demensia jenis ini disebabkan oleh penumpukan cairan pada otak. Gejala yang ditimbulkan antara lain:

  • Kesulitan berjalan
  • Kesulitan berpikir dan berkonsentrasi
  • Perubahan kepribadian dan perilaku
  • Gejala demensia akan menurun keparahannya dengan mengeluarkan cairan berlebih di dalam otak

9. Sindrom Wernicke-Korsakoff

Gangguan ini biasanya dialami oleh seseorang yang telah mengkonsumsi alkohol dalam waktu yang lama sehingga otak mengalami kekurangan vitamin B1. Gejala yang ditimbulkan hanya berkaitan gangguan ingatan, sedangkan kemampuan kognitif lainnya tetap dapat berjalan normal.

Subscribe