Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Mengapa Kita Menjadi Tua?

Mengapa Kita Menjadi Tua?

Menjadi tua adalah bagian dari proses kehidupan. Kadang di takuti, kadang diterima dengan besar hati bahkan banyak juga yang memuliakan. Penuaan di banyak budaya menandakan kebijaksanaan dan rasa hormat, tetapi menjadi jua membawa banyak masalah yang tidk di inginkan  Tetapi sebenarnya mengapa manusia menjadi tua? Bisakah proses penuaan di hentikan?

Manusia akan selalu menyadari bahwa dirinya bertambah umur bukan saja karena merayakan ulang tahun setiap tahunnya tetapi juga merasakan kelelahan yang meningkat, tulang yang melemah, dan kesehatan yang buruk yang umumnya menyertai penuaan.

Memang, usia adalah faktor risiko nomor satu untuk berbagai penyakit, termasuk Alzheimer, kanker, katarak, dan degenerasi makula. Para peneliti membuat kemajuan dalam memahami dan mengobati masing-masing penyakit ini, ada celah besar dalam pemahaman kita tentang proses penuaan itu sendiri.

Mengapa Manusia Menjadi Tua

Ada dua teori utama mengapa kita hidup selama dalam jangka waktu tertentu dan teory tentang mengapa kita menua terus di teliti untuk mengerti fase kehidupan manusia dan bagaimana untuk memperlambat penuaan.

Teori Pertama Penuaan

Teori ini mempunyai idea bahwa gen manusia menentukan proses menjadi tua dan berapa lama kita hidup. Kita memiliki suatu gen yang memberi tahu tubuh untuk hidup dalam jangka waktu tertentu. Jika kita bisa mengubah gen itu, kita bisa hidup lebih lama.

Teori Kedua Penuaan

Teori tentang penuaan ini mengatakan bahwa dengan seiring berjalannya waktu, tubuh kita dan DNA kita akan rusak sampai kita tidak bisa lagi berfungsi dengan baik. Idenya di sini adalah bahwa berapa lama kita bertahan sebenarnya hanyalah konsekuensi dari perubahan kecil pada DNA kita. Perubahan ini bertambah hingga jumlah total kerusakan terlalu besar untuk ditanggung dan tubuh kita secara total tidak berfungsi dan mengalami kematian.

Teori manakah yang benar?. Mungkin kebenaran terletak pada kombinasi dari dua gagasan ini. Dalam dekade terakhir, para ilmuwan telah menemukan bukti yang mendukung kedua teori tersebut

Kapan Sebenarnya Kita Mulai Menjadi Tua?

Penuaan terjadi akibat dampak akumulasi berbagai kerusakan molekuler dan seluler dari waktu ke waktu. Menjadi tua  mengarah pada penurunan bertahap dalam kapasitas fisik dan mental, meningkatnya risiko penyakit, dan akhirnya, kematian. Menurut sebuah penelitian, proses ini dimulai pada usia 24 tahun, setidaknya untuk otak.Tetapi untuk organ lain mungkin beberapa tahun kemudian. Ada beberapa ahli mengatakan bahwa setelah berumur 28 – 30 tahun, manusia tidak tumbuh lagi dan mulai menjadi tua.

Tetapi yang disebutkan oleh para ahli adalah manusia berhenti untuk tumbuh dan mulai menurun atau menua. Berapa cepat penurunan itu yang bisa di hambat atau di buat menjadi lebih lambat. Terjadinya penurunan perubahan tubuh ketika menjadi tua ini tidak linier atau konsisten atau pun sama untuk setiap manusia dan hanya terkait longgar dengan usia seseorang.Banyak lanjut usia (lansia) berusia  70 tahun menikmati kesehatan dan fungsi yang sangat baik, sementara ada juga lansia usia 70 tahun lainnya mengalami penurunan fisik yang cepat menjadi  lemah dan membutuhkan bantuan signifikan dari orang lain.

Selain perubahan biologis, penuaan juga dikaitkan dengan transisi kehidupan lain seperti pensiun, relokasi ke perumahan yang lebih sesuai, dan kematian teman dan pasangan. Karenanya dalam mengembangkan respons kesehatan atau pun terapi terhadap penuaan, penting tidak hanya mempertimbangkan pendekatan yang memperbaiki kerugian keadaan fisik yang terjadi pada penuaan tetapi juga pendekatan yang dapat memperkuat pemulihan, adaptasi, dan pertumbuhan psikososial. Sehingga homecare ataupun terapi yang di rancang untuk lanjut usia adalah memperhatikan faktor fisik dan juga faktor kejiwaan.

Kondisi Kesehatan Umum Terkait Dengan Penuaan

Kondisi umum pada usia yang lebih tua termasuk gangguan pendengaran, katarak dan kesalahan refraksi, nyeri punggung dan leher dan osteoartritis, penyakit paru obstruktif kronis, diabetes, depresi, dan demensia. Selain itu, seiring bertambahnya usia, mereka cenderung mengalami beberapa kondisi pada saat yang sama. Selain kondisi fisik, beberapa lansia juga mengalami depresi.

Usia yang lebih tua juga ditandai dengan munculnya beberapa kondisi kesehatan kompleks yang cenderung terjadi hanya pada saat manusia menjadi lanjut usia. Semua kondisi kesehatan ini sebenarnya bukan lah suatu penyakit, biasanya disebut sindrom geriatri. Kondisi kesehatan tubuh sindrom geriatri ini, sering merupakan konsekuensi dari beberapa faktor dan termasuk kelemahan otot atau berkurangnya fungsi organ tubuh seperti inkontinensia urin atau kesulitan mengontrol buang air kecil, jatuh, delirium atau kebingungan dan memar pada kulit karena preassure ulcer.

Sindrom geriatri seharusnya adalah hal yang di pergunakan untuk mempredisi kematian, Terutama di negara-negara yang belum mengembangka spesialisasi geriatri pada bidang kedokterannya. Sindrom geriatri ini sering diabaikan, sehingga layanan kesehatan untuk mengakomodasi sindrom ini seperti homecare kurang diperhatikan. Fisioterapi, terapi wicara dan terapi okupasi yang bisa memperlambat penurunan kemampuan tubuh juga kurang diperhatikan.

Faktor yang Mempengaruhi Penuaan Sehat

Meskipun salah satu faktor kesehatan fisik lanjut usia adalah genetik, tetapi pengaruh faktor lain seperti  lingkungan fisik dan sosial dari lansia,  termasuk rumah, lingkungan, dan komunitas lansia, etnis, atau status sosial ekonomi mereka.

Faktor-faktor ini mulai mempengaruhi proses penuaan pada tahap awal. Lingkungan tempat orang hidup sebagai anak-anak – atau bahkan janin yang sedang berkembang – dikombinasikan dengan karakteristik pribadi mereka, memiliki efek jangka panjang pada bagaimana mereka menua.

Lingkungan juga memiliki pengaruh penting pada pengembangan dan pemeliharaan perilaku sehat. Mempertahankan perilaku sehat sepanjang hidup, khususnya makan makanan seimbang, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan menahan diri dari penggunaan tembakau semuanya berkontribusi untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular dan meningkatkan kapasitas fisik dan mental dan membuat proses menjadi tua akan tetap produktif dan mandiri

Perilaku juga tetap penting di usia  lanjut usia adalah fisioterapi yang berfokus pada latihan kekuatan untuk menjaga massa otot dan nutrisi yang baik dapat membantu menjaga fungsi kognitif, menunda ketergantungan perawatan, dan mencegah terjadinya kelemahan fisik.

Lingkungan yang mendukung memungkinkan orang untuk melakukan apa yang penting bagi mereka, meskipun menagalami kehilangan kapasitas kemampuan fisik dan telah menjadi tua. Ketersediaan bangunan dan transportasi umum yang aman dan dapat diakses, dan lingkungan yang mudah untuk dilalui adalah contoh dari lingkungan yang mendukung.

Bagaimana Cara Menghambat Laju Penuaan Tubuh Dalam Kehidupan Sehari hari

Sambil menunggu adanya kemungkinan untuk melambatkan penuaan tubuh yang sedang di teliti oleh banyak para ahli di dunia, kita bisa memulainya dengan menerapkan beberapa hal dalam kehidupan sehari hari dan menjadikannya gaya hidup.

Olahraga Memperlambat Proses Penuaan

Beberapa bukti menunjukkan bahwa olah raga dapat menghambat laju penuaan tubuh dan menjadikan proses menjadi tua hanyalah soal hitungan umur dan bukan penurunan kemampuan fisik. Perbandingan orang dewasa tua yang sehat (pengendara sepeda yang telah berolahraga sebagian besar hidup mereka) dengan mereka yang tidak berolahraga, menunjukkan bahwa kehilangan massa dan kekuatan otot yang berkaitan dengan usia tidak terjadi pada mereka yang berolahraga secara teratur. Selain itu, kadar lemak dan kolesterol tubuh pengendara sepeda tidak naik seiring bertambahnya usia, dan sistem kekebalan tubuh mereka juga lebih muda dan lebih kuat dibanding rata rata orang yang lanjut usia tetapi tidak berolah raga.

Ini relevan untuk penelitian penuaan karena lanjut usia memiliki massa otot yang rendah sehingga memengaruhi mobilitas dan meningkatkan risiko jatuh dan patah tulang yang berbahaya. Sementara itu, kolesterol tinggi dan lemak tubuh meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes, penyakit umum di usia tua. Sistem kekebalan yang lebih tua juga kurang efektif daripada sistem kekebalan tubuh muda, itulah sebabnya bahkan infeksi umum menimbulkan risiko yang lebih serius bagi orang tua.

Puasa Intermiten Mencegah Penuaan

Pembatasan kalori 10-40% secara konsisten terbukti meningkatkan umur tikus dan primata. Pada manusia, penelitian 2 tahun dengan pembatasan kalori hingga 12% menurunkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan stroke tanpa efek samping pada libido, suasana hati, tidur, dan kualitas hidup. Efek samping yang jarang terjadi adalah serangan anemia dan kehilangan kepadatan tulang (yang, menurut para ilmuwan, dapat dicegah dengan olahraga).

Pembatasan kalori terlalu sulit  bagi kebanyakan orang, jadi puasa intermiten, alternatif yang lebih ringan dan populer.

Banyak cara yang di jelaskan untuk memperlambat terjadinya kerusakan tubuh akibat usia lanjut tetapi ada cara-cara yang telah terbukti untuk tetap sehat sampai usia tua yaitu:

  • Makanlah makanan yang seimbang dan bergizi.
  • Makan dalam porsi yang cukup dan tidak berlebihan
  • Minumlah alkohol secukupnya atau hindari sama sekali.
  • Jangan merokok.
  • Pertahankan gaya hidup sosial yang aktif.
  • Tidur setidaknya tujuh jam per malam

Apakah Suplemen Dapat Membantu Menghambat Penuaan?

Beberapa perusahaan sedang mengembangkan suplemen yang dapat membantu memperlambat penuaan dengan menyediakan molekul bermanfaat dalam jumlah besar. Salah satu molekul yang menarik dalam bidang ini adalah nicotinamide riboside, yang diubah di dalam tubuh menjadi NAD +. Dalam kondisi normal, kadar senyawa ini menurun dalam tubuh seiring bertambahnya usia, tetapi mungkin menjadi strategi terapi di masa depan untuk membantumemperlambat penuaan.

Banyak suplemen yang di tawarkan untuk menghambat penuaan atau anti aging. Sebaiknya tanyakan dulu pada ahlinya yaitu dokter dan apoteker sebelum mengkonsumsi suplemen tersebut.

Tantangan dalam Menanggapi Populasi Lansia

Ada beberapa hal yang menjadi tantangan dalam membuat suatu mekanisme menghadapi populasi lanjut usia di masyarakat

Keragaman di Populasi Lansia

Kemampuan fisik dan kognitif lanjut usia sangatlah beragam. Beberapa lansia berusia 80 tahun memiliki kapasitas fisik dan mental yang mirip dengan yang berusia 20 tahun.ada juga usia yang lebih muda sudah  mengalami penurunan kapasitas fisik dan mental yang signifikan. Respons kesehatan masyarakat yang komprehensif harus dapat mengatasi berbagai pengalaman dan kebutuhan para lanjut usia ini

Ketimpangan Kesehatan Lansia

Keragaman yang terlihat pada usia yang lebih tua tidak acak. Sebagian besar muncul dari lingkungan fisik dan sosial masyarakat dan dampak dari lingkungan ini terhadap peluang dan perilaku kesehatan mereka. Hubungan yang kita miliki dengan lingkungan kita condong dipengaruhi oleh  karakteristik pribadi seperti keluarga tempat kita dilahirkan, jenis kelamin kita dan etnis kita, yang menyebabkan ketidaksetaraan dalam kesehatan.

Proporsi yang signifikan dari keragaman di usia yang lebih tua adalah karena dampak kumulatif dari ketidaksetaraan kesehatan ini sepanjang perjalanan hidup. Terapi dan homecare harus di buat untuk mengakomodasi dari apa yang terjadi di seluruh hidup mereka yang berdampak pada saat mereka berada di usia lanjut.

Stereotip Kuno Tentang Lanjut Usia

Orang yang lebih tua sering dianggap lemah atau tergantung, dan menjadi beban bagi masyarakat. Kesehatan masyarakat, dan masyarakat secara keseluruhan, perlu mengatasi hal ini. Sikap dari  usia yang lebih muda yang dapat mengarah pada diskriminasi, memengaruhi cara kebijakan dikembangkan dan peluang yang dimiliki orang lanjut usia untuk mengalami Masa Penuaan Sehat dan Mandiri

Globalisasi, perkembangan teknologi (mis. Dalam transportasi dan komunikasi), urbanisasi, migrasi, dan perubahan norma jender memengaruhi kehidupan lansia secara langsung dan tidak langsung.  Walau banyak juga dari lansia yang dapat beradaptasi dengan baik di dunia yang di penuhi oleh perkembangan teknologi ini. Belajar hal yang baru telah terbukti dapat mempertahankan kemampuan kognitif otak untuk tetap muda dan aktif.

Subscribe