Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Stroke, Pengobatan dan Pencegahannya

Stroke, Pengobatan dan Pencegahannya

Stroke bisa melanda semua orang dari berbagai usia. Pengobatan dan pencegahan penyakit ini dapat dilakukan bila kita mengenali penyebab, gejala dan faktor resiko yang menjadi penyebabnya

Mengapa Terjadi Stroke?

Stroke terjadi karena aliran darah ke otak terputus. Aliran darah adalah pembawa oksigen ke otak. Tanpa adanya oksigen, otak akan rusak hanya dalam waktu beberapa menit.

Jenis Penyakit Stroke

Terganggunya aliran darah ke otak yang menyebabkan stroke dapat terjadi karena dua hal. Terjadinga penyumbatan di pembuluh darah otak sehingga menghalangi aliran darah atau pembuluk darah di otak pecah sehingga terjadi pendarahan.

Stroke Iskemik

Stroke jenis iskemik merupakan diderita oleh 8 dari 10 pasien yang terserang penyakit ini. Pembuluh darah yang membawa darah, oksigen dan nutrien ke otak buntu. Ini terjadi ketika banyaknya simpanan lemak dalam arteri. Simpanan lemak tersebut pecah dan di bawah ke pembuluh darah otak yang kecil. Di pembuluh darah otak, lemak tersebut menjadi sumbatan sehingga darah tidak bisa mengalir. Atau karena irama jantung yang tidak teratur sehingga aliran darah tidak mengalir dengan bagus dan membentuk bekuan darah yang menyumbat pembuluh darah di otak.

Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik lebih jarang daripada iskemik tetapi efeknya lebih serius. Pembuluh darah di otak membengkak dan pecah, atau pembuluh darah lemah dan bocor. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dan terlalu banyak minum obat pengencer darah dapat menyebabkan jenis terjadinya pendarahan ini. Tekanan dari darah yang bocor merusak sel-sel otak, mengakibatkan area yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik.

Beberapa orang terkena serangan yang disebut transient ischemic attack (TIA). “Serangan mini” disebabkan penyumbatan sementara. Keadaan ini tidak menyebabkan kerusakan otak permanen, tetapi meningkatkan peluang untuk mengalami stroke skala penuh.

Penyebab Stroke

Dibawah ini adalah beberapa penyebab dari penyakit ini:

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah yang tinggi tau hipertensi adalah penyebab terbesar stroke. Jika tekanan darah biasanya 140/90 atau lebih tinggi, dokter akan mendiskusikan pengobatan, perawatan dan perubahan gaya hidup.

Tembakau

Merokok atau mengunyah tembakau akan meningkatkan peluang terkena stroke. Nikotin membuat tekanan darah naik. Asap rokok menyebabkan penumpukan lemak di arteri leher utama. asap rokok saja juga bisa mengentalkan darah dan membuat darah lebih punya kemungkitan membeku dan menjadikannya sumbatan di pembuluh darah. Bila seseorang tidak merokok tetapi menghirup asap roko dari orang yang merokok di sekitarnya, maka orang yang tidak merokok tersebut akan terpengaruh kesehatannya.

Penyakit Jantung

Jenis penyakit jantung yang menyebabkan stroke termasuk katup jantung yang rusak serta atrial fibrilasi, atau detak jantung yang tidak teratur. Penyakit jantung ini adalah penyebab dari seperempat kejadian stroke di kalangan lansia. Arteri juga bisa tersumbat karena adanya penumpukan lemak dalam darah.

Diabetes

Penderita diabetes dengan kelebihan berat badan sering memiliki tekanan darah tinggi. Keduanya meningkatkan kemungkinan stroke. Diabetes itu sendiri merusak pembuluh darah, yang membuat stroke lebih mungkin terjadi. Dan bila stroke terjadi ketika kadar gula darah tinggi, cedera pada otak akan lebih besar.

Kelebihan Berat Badan

Peluang terkena stroke bisa meningkat jika memiliki kelebihan berat badan. Kita dapat menurunkan peluang terjadinya stroke dengan berolahraga setiap hari. Berjalanlah cepat selama 30 menit, atau lakukan latihan penguatan otot seperti push-ups dan olah raga menggunakan beban

Obat-obatan

Beberapa obat-obatan dapat meningkatkan peluang terkena stroke. Obat obatan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan penyakit ini adalah obat pengencer darah, yang disarankan dokter untuk mencegah pembekuan darah, kadang-kadang dapat membuat stroke lebih mungkin terjadi melalui perdarahan. Penelitian telah mengaitkan terapi hormon, yang digunakan untuk gejala menopause seperti hot flashes, dengan risiko yang lebih tinggi. Dan estrogen dosis rendah dalam pil KB juga dapat membuat peluang meningkat.

Usia

Siapa pun bisa mengalami serangan penyakit ini, bahkan bayi dalam kandungan. Secara umum, peluang terjadinya stroke meningkat dengan seiring bertambahnya usia. Peluang tersebut berlipat ganda setiap dekade setelah usia 55 tahun.

Keluarga

Stroke dapat terjadi dalam keluarga. Keluarga mungkin berbagi kecenderungan untuk mendapatkan tekanan darah tinggi atau diabetes. Beberapa stroke dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang menghambat aliran darah ke otak.

Jenis kelamin

Wanita sedikit lebih kecil kemungkinannya mengalami stroke daripada pria pada usia yang sama. Tetapi wanita mengalami serangan pada usia lanju akan membuat mereka lebih kecil kemungkinannya untuk pulih dan lebih mungkin meninggal sebagai akibatnya.

Ras

Stroke mempengaruhi orang Afrika-Amerika dan orang-orang Amerika keturunan Hispanik-putih lebih sering daripada kelompok lain di AS. Penyakit sel sabit, suatu kondisi genetik yang dapat mempersempit arteri dan mengganggu aliran darah, juga lebih umum pada kelompok-kelompok ini dan pada orang-orang keturunan Mediterania, Timur Tengah, atau Asia.

Gejala Serangan Stroke

Jika kita atau seseorang yang sedang bersama kita mungkin mengalami serangan stroke, perhatikan saat gejala dimulai. Beberapa opsi perawatan paling efektif bila diberikan segera setelah serangan terjadi. Tanda dan gejala stroke meliputi:

  • Kesulitan berbicara dan memahami apa yang orang lain katakan. Orang yang terkena serangan stroke mungkin mengalami kebingungan, meracau atau mengalami kesulitan memahami ucapan.
  • Kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, lengan atau kaki. Bila terjadi serangan stroke mungkin akan mengalami mati rasa, kelemahan atau kelumpuhan tiba-tiba di wajah, lengan, atau kaki. Biasanya hanya mempengaruhi hanya satu sisi tubuh. Cobalah untuk mengangkat kedua tangandi atas kepala secara bersamaan. Jika satu lengan mulai jatuh, mungkin mengalami serangan. Juga, satu sisi mulut bisa turu walau mencoba tersenyum.
  • Tanda lain adanya masalah melihat di satu atau kedua mata. Penderita serangan mungkin tiba-tiba memiliki pandangan kabur atau menghitam di satu atau kedua mata, atau dan mengalami penglihatan ganda
  • Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah, yang mungkin disertai dengan muntah, pusing, atau kesadaran yang berubah, dapat mengindikasikan terjadinya stroke.
  • Kesulitan berjalan. Mungkin tersandung atau kehilangan keseimbangan.Atau juga mungkin mengalami pusing mendadak atau kehilangan koordinasi.

Ingat cara FAST berikut untuk mendeteksi gejala stroke atau TIA:

  • F (Facial Droopingh) adalah untuk terkulai wajah ketika orang itu diminta untuk tersenyum;
  • A (arm weakness) adalah kelemahan lengan di mana lengan melayang ketika diangkat;
  • S (Speech) adalah untuk berbicara yang kurang jelas atau tidak dapat dipahami; dan
  • T (Time) adalah waktu, bertindak cepat untuk dibawa ke rumah sakit sesegera mungkin.

Cara Mencegah Stroke

Kontrol Tekanan Darah

Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko yang paling penting dalam pencegahan stroke. Hipertensi yang tidak terkontrol meningkatkan empat kali lipat risiko stroke. Tekanan darah tinggi harus diobati jika berulang kali di atas 140/90 mmHg. Jika Anda memiliki diabetes, tekanan darah Anda harus di bawah 130/85 mmHg. Selain obat-obatan, gaya hidup memainkan peran penting dalam mengontrol tekanan darah. Memiliki pola makan yang sehat, mengurangi asupan alkohol dan garam serta berolahraga secara teratur adalah beberapa langkah-langkah gaya hidup yang dapat mengurangi tekanan darah.

Kontrol  Kadar Gula Darah

Diabetes menyebabkan kadar gula darah tinggi dalam tubuh. diabetes yang tidak terkontrol selama periode waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan saraf. Risiko stroke adalah 1,5 kali lebih pada penderita diabetes. kontrol yang baik dari gula darah pada penderita diabetes mengurangi risiko stroke. Diet sehat, minum obat yang diresepkan oleh dokter Anda dan pemantauan secara teratur sangat penting dalam mengontrol kadar gula darah.

Kontrol  Kadar Kolesterol

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah dalam tubuh Anda. Hal ini dapat menyebabkan penyumbatan aliran darah ke organ vital Anda termasuk otak, meningkatkan risiko stroke. Kontrol diet termasuk mengurangi asupan makanan tinggi kolesterol dan lemak jenuh, seperti santan, makanan digoreng dan makanan laut.

Berhenti Merokok

Merokok meningkatkan risiko stroke sebesar 1,5 sampai 2,5 kali. Risiko ini berkurang secara signifikan segera setelah Anda berhenti merokok, dan akan setara dengan yang non-perokok dalam waktu lima tahun berhenti. Jadi berhenti merokok hari ini. Konsultasikan dengan dokter Anda yang dapat membantu Anda untuk berhenti merokok.

Menjaga Berat Badan Ideal

Obesitas adalah akumulasi kelebihan lemak tubuh. Hal ini terkait dengan berbagai faktor risiko stroke seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi. risiko stroke sangat tinggi dengan disposit lemak di sekitar daerah perut. Anda dapat menghitung indeks massa tubuh (BMI) dengan menggunakan tinggi dan berat badan. Untuk mendapatkan BMI Anda, hanya membagi berat badan Anda dalam kg dengan tinggi badan dikali tinggi badan Anda dalam meter. Kisaran ideal untuk kerangka tubuh Asia adalah 18,5-23,9. Berat badan ideal dipertahankan dengan memiliki pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur.

Pola Makan Sehat Mencegah Serangan Stroke

Diet yang tidak sehat meningkatkan risiko stroke, serta tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi. Berlebihan garam dan mengkonsumsi alkohol memberikan kontribusi untuk tekanan darah tinggi. Mulai hari ini dengan diet sehat yang memiliki asupan kalori yang tepat dan tinggi serat dan rendah kolesterol; kurangi asupan garam Anda.

Olahraga secara teratur

Risiko stroke lebih tinggi dengan gaya hidup. Olahraga setidaknya 3-5 kali seminggu, 30-60 menit setiap kali. Cari pola latihan yang sesuai dengan gaya hidup dan kepribadian Anda. Olahraga teratur membantu mengurangi obesitas juga membantu dalam pencegahan serta mengatur tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi.

Konsumsi obat Anda seperti yang diinstruksikan

Jika Anda didiagnosis dengan tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi, penting untuk mengkonsumsi obat Anda seperti yang diperintahkan oleh dokter Anda, bahkan ketika Anda merasa baik-baik saja. Tekanan darah tinggi, diabetes dan kolesterol tinggi dapat dikendalikan secara efektif dengan obat. Tidak mengkonsumsi obat resep akan meningkatkan risiko stroke.

Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin Untuk Mencegah Stroke

Melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan untuk memantau tekanan darah, kolesterol dan gula darah Anda setelah Anda lebih dari 40 tahun. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, faktor risiko dapat dideteksi lebih awal.

Subscribe