Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Menopause dan Penyakit Jantung Pada Wanita

Menopause dan Penyakit Jantung Pada Wanita

Resiko terkena penyakit    serangan jantung akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Pada wanita resiko ini akan meningkat pada saat memasuki masa akhir mengalami haid (menopause).

Dr. Nieca Goldberg, dokter spesialis penyakit jantung dari Universitas Langone New York berpendapat bahwa menopausse bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan siklus hidup alami dari seorang wanita dan menopause itu sendiri bukanlah penyebab dari penyakit jantung dan pembuluh darah.

Pada kebanyakan wanita, menopause terjadi pada usia 54 tahun dan menurut studi ditemukan bahwa 1 diantara 3 wanita menopause mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah 10 tahun setelah terjadinya menopause.

71% wanita mengalami tanda peringatan dini serangan jantung seperti kelelahan ekstrim, tetapi banyak yang tidak mengenali gejala yang mereka alamai ini sebagai tanda serangan jantung.Lalu apa tanda-tanda serangan jantung pada wanita?

Jika kita melihat film TV, serangan jantung sering terjadi pada pria, biasanya ditunjukkan dengan situasi dimana korban meremas dada kemudian pingsan. Tetapi pada kenyataannya serangan jantung juga menyerang wanita dengan tanda dan gejala yang jauh berbeda.

Serangan jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di Amerika Serikat dan Eropa. Setiap 43 detik seseorang meninggal karena serangan jantung. Tanda dan gejala serangan jantung pada wanita lebih sering dirasakan seperti sakit flu atau maag. Ada beberapa wanita juga menyatakan bahwa mereka merasa tekanan di punggung, atau perasaan diikat oleh tali di sekeliling dada.

Tanda Serangan Jantung Pada Wanita?

  • Nyeri dada atau ketidaknyamanan di dada yang tiba-tiba terjadi dan tidak kunjung hilang. Ini mungkin terasa seperti tekanan, sesak atau terjepit
  • Nyeri di satu atau kedua lengan. Rasa sakit bisa menyebar ke lengan kiri atau kanan atau mungkin menyebar ke leher, rahang, punggung atau perut
  • Leher, rahang, bahu, punggung atas atau perut terasa kaku dan tidak nyaman
  • sesak nafar
  • Mual atau muntah
  • Berkeringat
  • Kepala terasa ringan atau pusing
  • Kelelahan yang tidak biasa
  • Gangguan pencernaan

Hormon Estrogen Ketika Menopouse Berperan Penting

Penurunan hormon estrogen alami mungkin menjadi faktor dalam peningkatan penyakit jantung di antara wanita pasca-menopause. Estrogen diyakini memiliki efek positif pada lapisan dalam dinding arteri, membantu menjaga pembuluh darah fleksibel.  Menurunnya kadar hormon estrogen ketika menopause diduga sebagai faktor yang dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Dengan estrogen pembuluh darah jantung akan lebih elastis dan fleksibel untuk mengakomodasi aliran darah.

Terlepas dari manfaat estrogen, tidak dianjurkan untuk menggunakan terapi hormon pascamenopause untuk mengurangi risiko penyakit jantung koroner atau stroke karena beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa itu tampaknya tidak mengurangi risiko.

Namun, penurunan estrogen pada wanita yang terjadi saat menopause bukanlah satu-satunya alasan dari faktor resiko serangan jantung. Tetapi memang wanita menghadapi risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi setelah mencapai menopause.

Berbagai macam perubahan dalam tubuh terjadi dengan menopause. Tekanan darah mulai naik. Kolesterol LDL, atau kolesterol “jahat”, cenderung meningkat sementara HDL, atau kolesterol “baik” menurun atau tetap sama. Trigliserida, jenis lemak tertentu dalam darah, juga meningkat.

Wanita harus merawat jantung mereka dengan meninggalkan  gaya hidup tidak sehat yang berkelanjutan sampai pada masa menopause seperti merokok dan pola makan buruk dapat meningkatkan resiko pembekuan darah, menurunkan keelastisitasan pembuluh darah dan kadar HDL (kolesterol baik) yang berpotensi menjadi serangan jantung.

Untuk mendapatkan nutrisi yang baik bagi wanita agar tidak terkena penyakit jantung maka perlu  pola makan yang menekankan:

  • buah-buahan, sayuran,
  • biji-bijian,
  • produk susu rendah lemak,
  • unggas, ikan dan kacang-kacangan,
  • membatasi daging merah
  • membatasi makanan dan minuman manis.

Wanita harus menargetkan setidaknya 150 menit aktivitas fisik setiap minggu untuk membantu mencegah penyakit jantung, dan 300 menit atau lebih setiap minggu untuk program penurunan berat badan yang signifikan, tergantung pada kebutuhan individu.

Berjalan, bersepeda, menari atau berenang – kegiatan yang menggunakan otot lebih besar dengan daya tahan rendah – adalah latihan aerobik yang baik. Selain itu lakukan tes kesehatan yang penting dilakukan wanita atau pemeriksaan rutin bagi lansia.

Stroke, Pengobatan dan Pencegahannya
Stroke bisa melanda semua orang dari berbagai usia. Pengobatan dan pencegahan penyakit ini dapat dilakukan bila kita mengenali penyebab, gejala dan faktor resiko yang menjadi penyebabnya Mengapa Terjadi Stroke? Stroke terjadi karena aliran darah ke otak terputus. Aliran darah adalah pemba…
Subscribe