Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Bangun Satu Jam Lebih Awal Mencegah Depresi

Bangun Satu Jam Lebih Awal Mencegah Depresi

Hampir semua dari kita pernah dengar pepatah bahwa burung yang bangun paling pagi akan mendapat makanan lebih banyak. Kedengarannya bagus secara teori, tetapi secara realistis? Tampaknya mustahil untuk membuat perubahan drastis dalam kebiasaan tidur dan memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang bukan menjadi kebiasaan kita.

Tetapi bahkan jika kita tidak tidak punya kesanggupan untuk bangun pagi, ada penelitan yang mengatakan bahwa sebaiknya melakukan perubahan jadwal tidur se minimal mungkin agar tidak mempengaruhi mood kita. Para ahli menyarankan untuk menyetel alarm jam sedikit lebih awal di pagi hari — untuk membantu menangkal depresi dan mempertahankannya suasana hati yang lebih cerah dan seimbang.

Bila kita ingin mengubah pola tidur kita untuk memulai bangun lebih pagi adalah  dengan bangun sekitar satu jam lebih awal. Dan perubahan jam tidur di geser bertahap untuk mengurangi risiko depresi seseorang, saran studi genetik komprehensif, yang dilakukan oleh para peneliti di University of Colorado Boulder, Broad Institute of MIT, dan Harvard dan diterbitkan dalam jurnal JAMA Psikiatri.

Para ilmuwan dapat memperoleh wawasan baru tentang cara-cara konkret agar individu dapat secara aktif mengubah kebiasaan tidur mereka—atau lebih tepatnya, kebiasaan bangun mereka untuk memberi dampak positif bagi kesehatan mental kita

Penelitian tersebut juga membuktikan  bahwa kronotipe seseorang atau "kecenderungan individu  untuk tidur" pada waktu tertentu akan mempengaruhi kesehatan mental mereka. Banyak penelitian sebelumnya menguatkan anggapan bahwa tidur dan kesehatan mental sangat terkait.

Sebagai contoh, penelitian observasional sebelumnya telah menemukan "bahwa orang yang suka begadang pada malam hari mempunyai kecendrungan dua kali lebih mungkin menderita depresi dibandingkan orang yang bangun pagi, terlepas dari berapa lama mereka tidur," menurut Science Daily.

Tetapi para ilmuwan CU Boulder ingin menyelidiki lebih jauh seberapa banyak pergeseran waktu tidur yang diperlukan untuk membalikkan keadaan itu sehingga seseorag bisa bangun lebih pagi untuk mengurangi resiko depresi

"Kami telah mengetahui bahwa ada hubungan antara waktu tidur dan suasana hati. Tetapi pertanyaan yang sering kami dengar dari dokter adalah: Seberapa awal kita perlu mengubah pola tidur seseorang untuk melihat manfaatnya?. dan kami menemukan bahwa waktu tidur satu jam lebih awal dikaitkan dengan risiko depresi yang jauh lebih rendah." kata penulis senior studi Celine Vetter, asisten profesor fisiologi integratif di CU Boulder.

Penelitan yang melibatkan lebih dari 850.000 peserta dan kemudian menilai catatan medis serta resep anonim dan survei tentang diagnosis gangguan depresi mayor. Semua ini dengan harapan dapat menjawab pertanyaan: Apakah seseorang yang cenderung menjadi "morning person" memiliki risiko depresi yang lebih rendah?" Semua tanda menunjukkan ya.

Para peneliti memang masih belum sepenuhnya bisa menjelaskan  apakah bangun lebih awal akan memberi  manfaat yang signifikan bagi orang-orang yang sudah terbiasa bangun pagi. Tetapi bagi orang-orang yang tidak biasa bangun pagi, perubahan waktu satu jam (atau dua jam) bangun lebih awal benar-benar dapat mengurangi resiko deprasi.

Jadi bila kita ingin mengurangi resiko depresi sebaiknya menjadi "morning person" atau bila belum bisa bangun pagi rutin, usahakan bangun satu jam lebih awal dari yang biasa kita lakukan.

Subscribe