Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

IDAI & Nestlé : Dukung Anak Indonesia Sehat dengan Imunisasi & Nutrisi Seimbang

IDAI & Nestlé : Dukung Anak Indonesia Sehat dengan Imunisasi & Nutrisi Seimbang

Menyambut Pekan Imunisasi Dunia yang diperingati pada 24-30 April, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Nestlé Indonesia mendukung inisiatif pemerintah dalam membantu mewujudkan visi Indonesia Sehat melalui pemberian edukasi akan pentingnya imunisasi dan nutrisi seimbang bagi anak Indonesia.

Dijelaskan Satgas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K), MSi, Imunisasi berperan penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit, karena dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan anak agar mampu melawan penyakit-penyakit menular yang berbahaya. Anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap berpotensi tidak memiliki kekebalan yang spesifik terhadap suatu penyakit, sehingga dapat menyebabkan sakit berat, cacat, bahkan meninggal.

Macam – Macam Imunisasi

Ada berbagai macam imunisasi yang perlu diberikan pada anak, saat ini pemerintah Indonesia memberikan subsidi pada imunisasi Hepatitis B, Polio, BCG, DPT-Hib, Campak Rubela (MR), DT dan TD. Selain itu, vaksin yang belum disediakan untuk program nasional antara lain Pneumokokus, Rotavirus, Influenza, Japanese Encephalitis B, Rabies, MMR, Demam Tifoid, Cacar air, Hepatitis A, Kanker Leher Rahim (HPV), dan Meningitis untuk jamaah haji.

Untuk vaksin Pneumokokus, HPV, JE, dan Rabies sementara waktu diprioritaskan di beberapa daerah tertentu karena berbagai pertimbangan, salah satunya yaitu pola penyakit pada anak.

Akibat Imunisasi Tidak Lengkap

Bayi dan balita yang tidak diimunisasi secara lengkap akan mudah tertular dan terkena wabah penyakit berat. Seperti wabah polio di tahun 2005-2006. Wabah di Sukabumi yang menjalar ke Banten, Lampung, Jawa Timur, dan Jawa Tengah ini menyebabkan 351 balita lumpuh seumur hidup.

Campak dan rubela juga pernah mewabah di Indonesia di tahun 2014-2018 dengan 57 ribu lebih kasus. Sementara wabah difteri di Jawa Timur pada 2005-2012 menyebabkan banyak anak dirawat dirumah sakit dan 94 dari mereka meninggal dunia.

Karena itu, penting sekali untuk melengkapi imunisasi. Jika terlewat, Soedjatmiko menyarankan agar segera melengkapi untuk membentuk kekebalan dan perlindungan anak yang optimal dari berbagai penyakit berat dan mematikan.

Nutrisi Seimbang Bagi Anak

Setelah usia 6 bulan, kebutuhan nutrisi bayi baik makronutrien maupun mikronutrien tidak cukup hanya oleh ASI. Karena itu bayi harus mendapatkan makanan padat. Rekomendasi dari WHO adalah memberikan MPASI yang bisa memenuhi kebutuhan energi, protein, dan mikronutrien yang tidak tercukupi dari ASI. Asupan nutrisi yang lengkap dan seimbang akan mendukung tumbuh kembang optimal dan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi.

Salah satu masalah zat gizi yang dialami bayi ialah defisiensi besi. Zat besi mempunyai peranan penting dalam perkembangan otak dan sistem imunitas. ASI hanya memenuhi 0,3 mg dari 11 mg (0,9-1,3 mg/kgBB) kebutuhan harian zat besi berusia 6 – 12 bulan. Kebutuhan harian zat besi bayi berusia 6 – 12 bulan tersebut setara dengan kandungan zat besi dalam 385 gram daging sapi atau 85 gram hati ayam. Salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi adalah dengan mengombinasikan MPASI rumahan dengan MPASI Fortifikasi yang memiliki kandungan nutrisi dan zat tambahan berdasarkan aturan CODEX.

Ingin hidup Anda lebih sehat dan bahagia? Dapatkan update terbaru dari PerawatNers seputar tips dan info kesehatan di sini.

Subscribe