Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Penyakit Utama Yang Sering Menimpa Lansia di Indonesia

Penyakit Utama Yang Sering Menimpa Lansia di Indonesia

Lazimnya saat seseorang bertambah usia maka akan diikuti kondisi fisik yang kian menurun. Apa saja penyakit paling banyak dialami lansia?

Umumnya kondisi fisik di atas usia 50 tahun sudah akan mengalami penurunan. Memang hal ini akan tergantung pada beberapa faktor misalnya riwayat kesehatan tertentu, melakukan gaya hidup sehat atau tidak, genetik, dan kebiasaan lainnnya, dapat mempengaruhi kondisi  kesehatan seseorang.

Pada lansia menurut data 2014 sebanyak 25%  sakit. Dengan demikian,  dari 100 lansia maka  akan terdapat 25 orang lansia  yang mengalami sakit. Tak dapat dipungkiri semakin tua diri Anda, maka memang akan kian berisiko mengalami suatu penyakit.

Mengapa hal ini terjadi? Karena semakin bertambahnya usia, maka akan terjadi perubahan penurunan fisiknya. Tak heran lansia dapat lebih rentan mengalami penyakit menular ataupun tidak menular.

Penyakit pada lansia yang sering terjadi, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)  2014 menyebutkan ada beberapa penyakit utama yang dialami para lansia yaitu hipertensi, radang sendi, stroke, PPOK, dan diabetes melitus.

Penyakit Utama Yang Mungkin Diderita Lansia

Hipertensi  

Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dialami lansia. Di Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 25 persen mengalaminya.

Apa yang disebut dengan hipertensi? WHO, menyebutkan  tekanan darah yang normal bagi mereka orang dewasa adalah 120/80 mmhg. Nah bila terjadi tekanan darah sistolik yaitu antara 120-139 mmhg dan tekanan distolik antara 80-89mmhg, dan itu juga masih bisa disebut dengan tekanan darah yang normal.

Berikut ini ada klasifikasi penderita hipertensi menurut WHO, yaitu sebagai berikut:

Tekanan darah : Sistolik
Tingkat 1 : 140-159
Tingkat 2 : 160-179
Tingkat 3 : 180

Tekanan darah : Distolik
Tingkat 1 : 90-99
Tingkat 2 : 100-109
Tingkat 3 : 110

Bila Anda memiliki angka di tingkat 3 untuk sistolik dan distolik maka harus mewaspadai kondisi tersebut. Anda mesti ke dokter untuk kontrol teratur dan dokter biasanya akan memberikan obat untuk mengontrol tekanan darah. Bila tidak diobati maka hipertensi akan menjadi buruk bagi kesehatan bisa menimbulkan serangan jantung  dan menyebabkan kematian.

WHO menganjurkan bagi pengidap hipertensi untuk memiliki pola hidup sehat di antaranya adalah menurunkan berat badan,  rajin beraktivitas, berhenti konsumsi alkohol, memiliki pola makan sehat (lebih banyak buah, sayur dan makanan rendah lemak jenuh), mengurangi asupan garam dan sebaliknya dapat meningkatkan kalsium, berhenti merokok, dan lainnya.

 Artritis (Radang Sendi)

Menempati urutan kedua penyakit pada lansia adalah artritis atau radang sendi. Artritis dikenal juga sebagai peradangan pada satu atau kedua sendi seseorang. Gejala penyakit ini adalah rasa nyeri, kaku, dan bengkak pada bagian sendi. Umumnya akan terasa lebih nyeri bila malam hari.

Bila hal ini terjadi  pada seseorang, hampir dipastikan akan sangat mengganggu aktivitas seseorang bahkan bukan tidak mungkin akan  tidak produktif lagi.

Bila Anda mengalami hal ini ada baiknya Anda perlu ke dokter untuk mengontrol kondisi Anda dan memberikan obat yang diperlukan. Selain itu, Anda perlu juga menjaga agar berat badan ideal sehingga kondisi kesehatan tidak bertambah jelek. Selain itu juga dalam beraktivitas tidak terlalu berat.

Dalam perawatan sendi bila masih taraf ringan bisa tanpa obat, misalnya hanya muncul nyeri ringan. Anda dapat mencoba mengistirahatkan sendi, mengompres bagian yang nyeri, atau latihan fisik dengan alat bantu, dan sebagainya.

Sementara itu, penggunaan obat antinyeri dengan obat yang diminum, baik obat antinyeri atau pelumas sendi, ditujukan untuk radang sendi yang sudah lama atau kronik.

Sedangkan untuk kondisi radang sendi yang lebih berat atau kronik bisa memanfaatkan obat anti nyeri untuk diminum atau pelumas sendiri. Selain itu dokter bisa juga melakukan injeksi yang dikombinasikan dengan steroid dan antiinflamasi.

Serangan Stroke

Stroke berada pada urutan ketiga sebagai penyakit utama  lansia di Indonesia. Stroke merupakan serangan pada daerah otak yang kerap menimbulkan kerusakan bagian otak, yang menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.

Saat stroke terjadi maka suplai darah ke bagian otak tidak terjadi dan jaringan otak tidak memperoleh oksigen dan nutrisi untuk melakukan fungsinya.

Stroke merupakan salah satu penyakit lansia. Gejala-gejala stroke ini adalah mati rasa pada wajah, lengan atau kaki disalah satu sisi bagian tubuh, penurunan penglihatan pada salah satu atau kedua mata, sulit bicara dan tidak memahami bicara orang lain, sakit kepala tanpa tahu penyebabnya, tidak dapat berjalan seimbang dan kerap membuatnya jatuh.

Saat serangan stroke datang harus cepat dibawa ke dokter untuk mencegah kerusakan otak yang kian parah. Sering kali, penderita stroke itu mengalami kelumpuhan, sulit bicara dan menelan makanan, dan membutuhkan fisioterapi dan terapi wicara. Perawatan pasca stroke merupakan bagian penting untuk memulihkan kondisi pasien. Dalam hal ini makanan sehat  penting untuk menjadikan stamina lebih sehat.

Di PerawatNers.com memiliki layanan fisioterapi, terapi okupasi, dan terapi wicara bagi pasien stroke yang membutuhkan terapi untuk memulihkannya. Fisioterapis dapat datang ke rumah untuk membantu pemulihan pasien stroke.

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit yang satu ini termasuk salah satu penyakit yang banyak dialami lansia. Sayangnya, banyak orang yang mengidapnya tidak menyadari kalau dirinya menderita PPOK. Sebetulnya PPOK biasanya ditujukan untuk sekelompok penyakit baru yang membuat halangan aliran udara sehingga penderitanya sulit bernapas. Umumnya PPOK muncul dalam bentuk emfisema dan bronkitis.

Gejala yang muncul adalah batuk yang tidak kunjung sembuh dan adanya gangguan pernapasan yang tidak menghilang.

Perawatan pasien PPOK terhitung perlu intensif dan berbiaya mahal. Di PerawatNers.com dapat merawat dan fisioterapis untuk membantu perawatan dan pemulihan kondisi pasien. Sebaiknya pasien PPOK tidak atau berhenti merokok serta  menjauhi asap rokok. Selain itu pada pasien PPOK itu memiliki gaya hidup sehat. Mulai dari makanan,  pola tidur, aktivitas sehat, makanan bergizi, dan lainnya untuk membuat organ pernapasan tetap berfungsi maksimal.

Diabetes Mellitus

Satu lagi penyakit yang masuk dalam urutan kelima paling banyak dialami lansia adalah diabetes (kencing manis). Kian meningkatkan usia seseorang akan menyebabkan kemampuan tubuh berubah, termasuk cara tubuh memproses gula darah. Karena itu diabetes banyak lansia karena fisiknya tidak dapat memanfaatkan gula darah dengan efisien.

Diabetes merupakan penyakit yang dijuluki sebagai ‘ibu dari segala penyakit’, sehingga perawatan perlu dilakukan jika Anda mempunyai diabetes. Mengontrol asupan makanan dan olahraga teratur merupakan dua cara yang penting dilakukan untuk mengontrol kadar gula darah Anda.

Diabetes dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan karena dapat melahirkan beragam penyakit lainnya. Mulai dari gangguan saraf tepi, stroke, jantung, glukoma, dan lainnya.

Paling banyak terjadi pada pasien diabetes adalah banyak mengalami luka, mulai dari luka ringan hingga parah. Hal ini terjadi karena adanya penurunan fungsi saraf tepi yang menimbulkan rasa baal (mati rasa) pada saraf kaki. Penderita diabetes sering tidak merasa saat kakinya terantuk sesuatu dan dapat menjadi luka.

Bila seseorang mengalami  diabetes, mau tidak mau harus di bawah pengawasan dokter agar tidak berkembang menjadi kronis. Selain itu  juga harus mulai memperhatikan gaya hidup sehat, mulai dari makanan, olahraga, memperhatikan berat badan normal,  dan lainnya.

Untuk perawatan luka, November ini PerawatNers.com juga menyediakan layanan nurse home visit untuk wound care.  Di sini keluarga tidak perlu repot lagi untuk merawat luka pasien saat di rumah. Selain itu, PerawatNers.com juga menjual wound care kit yang dapat dipesan untuk membantu perawatan pasien luka.

Bagi Anda yang memiliki keluarga dengan salah satu penyakit di atas perlu memberikan perhatian lebih agar penyakit tidak menjadi lebih buruk.

Subscribe