Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Bedakan Nyeri Pinggang Biasa dengan Saraf Kejepit

Bedakan Nyeri Pinggang Biasa dengan Saraf Kejepit

Penyakit saraf kejepit mungkin sering kita dengar. Sayangnya, masyarakat sering keliru membedakan antara saraf kejepit dengan nyeri pinggang biasa.

Sakit pinggang biasa diawali dengan pinggang terasa pegal, lama kelamaan muncul rasa sakit yang menusuk hingga sulit untuk bergerak dan berdiri tegak merupakan ciri khas nyeri pinggang yang disebabkan oleh otot yang kaku dan tegang. Hal ini dapat terjadi setelah melakukan pekerjaan berat, misalnya mengangkat barang berat, terlalu lama duduk atau berdiri. Nyeri pinggang akibat kekakuan dan ketegangan otot ini dapat membaik dengan sendirinya dalam hitungan hari.

Lain halnya dengan nyeri pinggang yang disebabkan oleh saraf terjepit atau disebut juga dengan Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Keluhan nyeri pinggang yang muncul dapat berlangsung lebih lama, disertai dengan penjalaran dari pinggang hingga seluruh bagian kaki, kesemutan, mati rasa atau kebas, dan kelemahan. Nyeri tersebut dapat timbul karena penekanan saraf akibat penonjolan bantalan sendi tulang belakang. Penekanan bantalan sendi tulang belakang yang terjadi pada saraf motorik akan berdampak pada kelemahan bagian tubuh yang dipersarafi, jika terjadi pada saraf sensori akan berdampak pada mati rasa atau kebas bagian tubuh yang dipersarafi.

Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah kondisi ketika bantalan atau cakram di antara vertebrata (tulang belakang) keluar dari posisi semula dan menjepit saraf yang berada di belakangnya. Kondisi ini juga disebut dengan istilah “saraf terjepit”. Karakteristik gejala penyakit Saraf kejepit atau Hernia Nucleus Pulposus (HNP) biasanya menyerang di usia 30-50 tahun baik pria maupun wanita.

Kondisi ini dapat pulih dengan fisioterapi di rumah.  Risiko seseorang menderita HNP lebih tinggi jika ia terlalu banyak duduk, kegemukan, dan kurang berolahraga. Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan olahraga untuk menguatkan otot-otot pinggang dan perut, kontrol berat badan, dan lakukan peregangan setiap satu jam duduk agar tekanan pada pinggang berkurang. Pengobatan HNP tidak selalu dengan operasi. Terapi konvensional seperti konsumsi obat anti nyeri dan anti radang, serta fisioterapi menjadi terapi utama pengobatan.

Gejala HNP

  • Nyeri menjalar ke lengan atau kaki. Jika HNP terjadi di punggung bawah atau lumbal, maka rasa sakit yang intens akan muncul di bokong, paha dan betis serta kaki. Jika HNP terjadi pada tulang belakang bagian leher, nyeri biasanya akan terasa paling intens di bahu dan lengan. Rasa sakit biasanya akan memburuk ketika batuk, bersin atau menggerakkan tulang belakang ke posisi tertentu.
  • Mati rasa atau kesemutan. Orang dengan HNP sering mengalami mati rasa atau kesemutan di bagian tubuh yang disarafi oleh saraf yang terkena. Keluhan tersebut bisa terjadi bila terjadi tekanan pada saraf-saraf sensoris di tulang belakang.
  • Kelemahan. Otot yang disarafi oleh saraf yang terjepit cenderung melemah dari waktu ke waktu. Hal ini dapat menyebabkan seseorang mudah tersandung, atau tidak kuat untuk mengangkat dan memegang barang. Kelemahan terjadi karena penekanan dari inti saraf motorik di sumsum tulang belakang.

Fisioterapi adalah pengobatan dan rehabilitasi fisik dengan menggunakan gaya dan gerak mekanis, memperbaiki gangguan, dan meningkatkan mobilitas, fungsi, dan kualitas kehidupan saat seseorang mengalami cedera atau cacat. Selain itu, fisioterapi akan membantu mencegah cedera lebih lanjut.

Fisioterapi Bantu Cek Penyebab dan Gejala Saraf Kejepit

Kondisi saraf kejepit sering dikaitkan dengan nyeri pinggang atau adanya cedera pada leher, di mana penjepitan terjadi pada saraf tulang belakang yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat. Namun hampir semua saraf dapat mengalami kasus saraf kejepit. Saraf kejepit yang diakibatkan karena adanya penekanan dapat mengganggu fungsi saraf, menyebabkan rasa sakit, kesemutan, mati rasa, bahkan kelemahan pada otot-otot tubuh.

Hal apa pun yang menimbulkan penekanan di sekitar saraf dapat menyebabkan saraf kejepit. Penyebab umum terjadinya saraf kejepit adalah posisi tubuh, seperti bersandar pada siku, menyilangkan kaki, atau postur tubuh yang buruk.

Gejala umum yang ditimbulkan dari saraf kejepit adalah sensasi kesemutan yang disertai dengan mati rasa, rasa nyeri di daerah yang terkena, dan terjadi kelemahan otot. Saraf kejepit sering terjadi pada beberapa saraf tertentu, seperti saraf median di pergelangan tangan, hal ini sering terjadi pada seseorang yang biasa memakai gadget terus menerus tanpa adanya peregangan otot (carpal tunnel syndrome), saraf ulnaris pada siku (sering disebabkan karena bersandar pada siku saat duduk atau mengemudi), saraf kutaneus femoralis lateralis (dapat terjadi pada kehamilan).

Fisioterapi Pulihkan Saraf Kejepit

Fisioterapi akan membantu meregangkan dan menguatkan otot. Fisioterapi adalah jenis perawatan untuk membantu Anda bergerak lebih baik, menghilangkan rasa sakit, dan juga membantu memperbaiki atau mengembalikan fungsi fisik dan tingkat kebugaran Anda. Terapi yang diberikan hampir selalu meliputi olahraga, termasuk peregangan, latihan inti, angkat beban, dan berjalan.

Topik Terkait

Fisioterapi
Subscribe