Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Perawat Medis Dapat Membantu Penderita Penyakit Autoimun di Rumah

Perawat Medis Dapat Membantu Penderita Penyakit Autoimun di Rumah

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi dimana sistem kekebalan tubuh secara tersebar menyerang tubuh Anda. Sistem kekebalan tubuh biasanya menjaga tubuh dari kuman seperti bakteri dan virus. Hingga saat ini, dokter belum mengetahui apa yang menyebabkan munculnya penyakit autoimun dalam sistem kekebalan tubuh. Di kalangan wanita memiliki risiko lebih besar dibandingkan pria. Penyakit ini menyerang pada anak usia 14 tahun hingga kalangan lansia. Anda pasti tidak ingin penyakit ini dialami oleh orang tua atau keluarga lainnya yang Anda sayangi. Maka ketahui lebih dalam mengenai penyakit autoimun yang bisa terjadi di lingkungan sekitar kita. Untuk menghindari penyakit ini, Anda juga bisa melakukan medical check up secara teratur yang diperiksa oleh dokter dan dibantu bersama perawat medis yang sudah berpengalaman.

Apa itu penyakit autoimun?

Penyakit autoimun adalah suatu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh Anda secara keliru menyerang tubuh Anda.

Sistem kekebalan biasanya menjaga tubuh dari serangan kuman seperti bakteri dan virus. Ketika tubuh merasakan adanya makhluk asing menyerang tubuh maka tubuh mengirimkan pasukan sel tempur untuk menyerang bakteri, virus atau barang asing lainnya yang masuk kedalam tubuh

Biasanya, sistem kekebalan dapat membedakan sel asing dengan sel kita sendiri.

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan melakukan kesalahan dengan menganggap bagian tubuh kita sendiri sebagai makhluk asing, seperti sendi atau kulit kita dianggap sebagai barang asing. Lalu tubuh akan melepaskan protein yang disebut autoantibodi yang menyerang sel-sel sehat.

Beberapa penyakit autoimun hanya menargetkan satu organ. Diabetes tipe 1 merusak pankreas. Penyakit lain, seperti systemic lupus erythematosus (SLE), mempengaruhi seluruh tubuh.

Mengapa sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh?

Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh macet dan salah cara bekerjanya. Namun pada kenyataannya beberapa orang lebih mungkin bisa mendapatkan penyakit autoimun daripada yang lain.

Menurut sebuah studi 2014, wanita mendapatkan penyakit autoimun pada tingkat sekitar 2 banding 1 dibandingkan dengan pria – 6,4 persen wanita vs 2,7 persen pria. Seringkali penyakit ini dimulai selama masa subur seorang wanita (usia 15 hingga 44).

Beberapa penyakit autoimun lebih sering terjadi pada kelompok etnis tertentu. Misalnya, lupus mempengaruhi lebih banyak orang Afrika-Amerika dan Hispanik daripada Kaukasia.

Penyakit autoimun tertentu, seperti multiple sclerosis dan lupus, di turunkan dalam keluarga. Tidak setiap anggota keluarga memiliki penyakit yang sama, tetapi mereka mewarisi kerentanan terhadap kondisi autoimun.

Karena insiden penyakit autoimun meningkat, para peneliti menduga faktor lingkungan seperti infeksi dan paparan bahan kimia atau pelarut juga mungkin terlibat.

Makan makanan tinggi lemak, tinggi gula, dan sangat diproses dianggap terkait dengan peradangan, yang mungkin memicu respons kekebalan. Namun, hal ini belum terbukti.

Sebuah studi tahun 2015 berfokus pada teori lain yang disebut hipotesis kebersihan. Karena vaksin dan antiseptik, anak-anak saat ini tidak terkena kuman sebanyak mereka di masa lalu. Kurangnya paparan bisa membuat sistem kekebalan tubuh mereka cenderung bereaksi berlebihan terhadap zat-zat yang tidak berbahaya.

Para peneliti tidak tahu persis apa yang menyebabkan penyakit autoimun. Genetika, diet, infeksi, dan paparan bahan kimia mungkin terlibat.

Perawat Medis Bisa Memeriksa Gejala Penyakit Autoimun

Gejala awal dari banyak penyakit autoimun sangat banyak yaitu kelelahan, otot-otot pegal, pembengkakan dan kemerahan pada tubuh bagian tertentu, demam, kesulitan berkonsentrasi, mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki dan rambut rontok yang tidak wajar.

Jika Anda mengalami gejala tersebut, segeralah berkonsultasi dengan dokter spesialis dan dapatkan perawatan khusus dengan perawat medis. Walaupun perawat medis tidak dapat menyembuhkan penyakit autoimun, tetapi mereka dapat mengontrol imun yang terlalu aktif dan menurunkan peradangan.

Beberapa Faktor Risiko Terkena Penyakit Autoimun

Sejauh ini penyebab penyakit autoimun masih belum diketahui. Meski demikian, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang lebih berisiko menderita penyakit autoimun, yaitu:

Genetik atau keturunan

Faktor risiko utama dari penyakit autoimun adalah faktor genetik. Meski demikian, faktor ini bukan satu-satunya yang bisa memicu reaksi kekebalan tubuh.

Lingkungan

Faktor lingkungan merupakan hal penting dalam timbulnya penyakit autoimun. Faktor lingkungan mencakup paparan zat tertentu serta pola makan yang kurang sehat.

Perubahan hormon

Beberapa penyakit autoimun sering kali menyerang perempuan pasca melahirkan. Hal ini menyebabkan hadirnya sebuah asumsi bahwa penyakit autoimun terkait dengan perubahan hormon, misalnya saat hamil, melahirkan, atau menopause.

Infeksi

Beberapa penyakit autoimun sering kali dikaitkan dengan terjadinya infeksi. Hal ini wajar karena sebagian gejala penyakit autoimun diperburuk oleh infeksi tertentu.

Meski penyakit autoimun masih belum diketahui penyebabnya, namun kita bisa mewaspadai berbagai faktor risiko di atas. Dokter dan perawat medis bisa membantu Anda dalam perawatan kesehatannya.

Penyakit dari Autoimun

Berikut berbagai penyakit autoimun yang sering dialami di lingkungan sekitar kita yaitu :

Lupus

Lupus merupakan jenis penyakit yang masuk ke dalam kelas autoimun. Penyakit ini menyebabkan terbentuknya antibodi yang justru menyerang hampir seluruh jaringan tubuh penderitanya. Beberapa bagian tubuh yang paling sering diserang adalah sendi, paru-paru, ginjal, kulit, jaringan penyambung tubuh, pembuluh darah, sumsum tulang, dan jaringan saraf.

Diabetes tipe 1

Penyakit ini biasanya akan terdiagnosis sejak usia kanak-kanak atau dewasa muda. Penyakit diabetes tipe 1 disebabkan oleh serangan sistem kekebalan tubuh pada sel-sel pankreas yang memiliki tugas memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan terganggunya produksi insulin sehingga tubuh tidak mampu mengontrol kadar gula darah.

Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun yang sering ditemui. Sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang menyerang pelapis sendi. Akibat dari serangan antibodi ini adalah peradangan, pembengkakan, dan nyeri pada sendi. Reaksi radang yang parah juga bisa menimbulkan kerusakan pada bagian tubuh lain, seperti kulit, mata, dan paru-paru.

Multiple sclerosis (MS)

Pada saat sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang sel-sel saraf sendiri, beberapa gejala yang mengerikan berisiko muncul sebagai akibatnya. Kondisi ini biasa disebut dengan multiple sclerosis alias MS. Beberapa gejala yang bisa timbul adalah nyeri, kebutaan, gangguan koordinasi tubuh, dan spasme otot. Gejala lainnya yang mungkin timbul adalah tremor, mati rasa di area tungkai, kelumpuhan, susah bicara, atau susah berjalan.

 

Subscribe