Ingin Awet Muda? Hindari Minuman Beralkohol
Minum Alkohol sering kali di anggap sebagai life style yang menyenangkan dan bergengsi. Selain mabuk dan happy hour, minum alkohol hadir dengan sisi lain
efek yang mungkin sudah di ketahui tetapi belum di sadari sepenuhnya: keriput.
Alkohol adalah salah satunya salah satu promotor terbesar penuaan kulit karena mengalami kulit dehidrasi. Semakin dehidrasi kulit kita, semakin banyak kerutan di kulit kita.
Bila kita membandingkan kulit seorang peminum alkohol sepanjang seumur hidup nya dengan orang yang tidak minum alkohol, mereka yang ada di kategori terakhir terlihat jauh lebih muda—hingga sepuluh tahun, menurut beberapa ahli.
Plus, sementara ada beberapa data yang menunjukkan alkohol tertentu memang memiliki manfaat bagi tubuh seperti menurunkan resiko penyakit jantung dan membantu kesehatan otak, tetapi banyak juga hasil penelitian yang menunjukkan sebaliknya. Mempunyai konsekuensi efek negatif termasuk kerusakan otak, peningkatan risiko kanker, masalah jantung, dan umur pendek. Konsumsi alkohol dapat memberikan sejumlah efek negatif pada tubuh dan dapat mempercepat proses penuaan.
Dengan data yang bertentangan ini, apa yang harus dilakukan pecinta koktail dan jenis minuman alkohol lain? Awali dengan meminum segelas air setiap kali meminuman minuman yang mengandung alkohol, sehingga kita minum minuman beralkohol lebih sedikit. Dan jika kita bukan penyuka koktail, tidak ada alasan untuk memulai meminum minuman beralkohol tersebut.
Berapa banyak yang aman untuk diminum?
Suatu studi yang didanai oleh British Heart Foundation (BHF) menemukan bahwa batas atas yang aman adalah lima gelas alkohol (baik 3,5 ons alkohol murni, atau lima gelas kira-kira 6 ons minuman mengandung 13 persen alkohol) per minggu
Di bawah ini beberapa alasan mengapa alkohol dapat membuat kita terlihat lebih tua:
Dehidrasi
Alkohol bersifat diuretik, yang berarti meningkatkan jumlah air yang dikeluarkan dari tubuh. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat membuat kulit terlihat kering dan kusam, serta dapat menyebabkan kerutan dan garis halus.
Peradangan
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan peradangan pada tubuh, yang dapat menyebabkan penuaan dini. Peradangan juga dapat berkontribusi pada perkembangan kerutan dan garis halus.
Stres oksidatif
Konsumsi alkohol dapat meningkatkan produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel dalam tubuh. Kerusakan ini dapat menyebabkan penuaan dini dan munculnya kerutan dan garis halus.
Gangguan tidur
Konsumsi alkohol dapat mengganggu pola tidur normal, yang dapat menyebabkan lingkaran hitam, bengkak, dan kerutan di sekitar mata.
Kekurangan vitamin dan mineral
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan seng, yang dapat menyebabkan kulit kering, kusam, dan menua.
Agatha Martini
Perubahan hormonal
Konsumsi alkohol dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh, menyebabkan penurunan produksi kolagen, yang bertanggung jawab atas elastisitas dan kekencangan kulit.
Kerusakan pembuluh darah
Konsumsi alkohol dapat merusak pembuluh darah di wajah, menyebabkan wajah memerah, pembuluh darah pecah, dan kapiler melebar.
Penambahan berat badan
Konsumsi alkohol dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang dapat berkontribusi pada perkembangan kerutan dan garis halus.
Kerusakan hati
Konsumsi alkohol jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati, yang dapat menyebabkan kulit menguning, yang dikenal sebagai penyakit kuning.
Penekanan sistem kekebalan
Konsumsi alkohol dapat menekan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit, yang dapat menyebabkan penuaan dini.
Jadi bila kita ingin terlihat lebih muda dan mempunyai tubuh yang sehat, hindarilah konsumsi alkohol atau paling tidak kita berusah untuk membatasi konsumsi alkohol.
Kamila Dewi
