Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Terapi Wicara dan Kemandirian Pasca Stroke

Terapi Wicara dan Kemandirian Pasca Stroke

Apa itu Afasia?

Afasia adalah gangguan bahasa dan gangguan bicara yang memengaruhi kemampuan berkomunikasi Gangguan wicara ini paling sering disebabkan oleh stroke yang terjadi di area otak (biasanya di sisi kiri otak) yang mengontrol bicara dan bahasa. Perlu di ingat bahwa gangguan wicara atau afasia ini tidak memengaruhi kecerdasan. Penderita stroke tetap waspada secara mental, meskipun ucapan mereka mungkin campur aduk, terfragmentasi atau mungkin sulit di pahami oleh lawan bicara dan keluarga

Ciri-ciri pasien degan gangguan wicara:

  • Mungkin terganggu kemampuannya menggunakan bahasa dalam situasi biasa.
  • Mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi dalam kegiatan sehari-hari.
  • Mungkin mengalami kesulitan berkomunikasi di rumah, dalam situasi sosial, atau di tempat kerja.
  • Mungkin merasa terisolasi.

Jenis-jenis Gangguan Bicara Karena Stroke

Stroke yang terjadi di area otak yang mengontrol bicara dan bahasa dapat menyebabkan afasia, gangguan yang memengaruhi kemampuan untuk berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan.

Berbagai aspek bahasa berada di bagian otak kiri yang berbeda. Jadi tipe afasia atau gangguan bicara akan tergantung pada bagaimana stroke memengaruhi bagian otak pasien.

Wernicke’s Aphasia (reseptif)

Jika pasien memiliki gangguan wicara tipe Wernicke, mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  • Mengucapkan banyak kata yang tidak masuk akal.
  • Banyak menggunakan kata-kata yang salah; misalnya, pasien bisa menyebut garpu sebagai “gleeble.”
  • Merangkai serangkaian kata-kata tak berarti yang terdengar seperti kalimat tetapi tidak masuk akal.

Broca’s Aphasia (ekspresif)

Gangguan bicara jenis ini terjadi karena cidera pada daerah frontal belahan otak kiri berdampak pada bagaimana kata-kata dirangkai untuk membentuk kalimat lengkap. Ini dapat menyebabkan Afasia Broca, yang bercirikan sebagai berikut:

  • Kesulitan membentuk kalimat lengkap.
  • Meninggalkan kata-kata seperti “adalah” atau “itu.”
  • Mengatakan sesuatu yang tidak menyerupai kalimat.
  • Kalimat sulit untuk dipahami
  • Membuat kesalahan dalam mengikuti petunjuk seperti “kiri, kanan, bawah dan sesudah.”
  • Menggunakan kata yang dekat dengan apa yang pasien inginkan, tetapi bukan kata yang tepat; misalnya, mengatakan “mobil” ketika yang pasien maksud “truk.”

Afasia global

Gangguan wicara jenis ini terjadi bila stroke memengaruhi sebagian besar daerah depan dan belakang belahan otak kiri pasien dapat menyebabkan Global Aphasia. pasien mungkin mengalami kesulitan seperti dibawah ini:

  • Memahami kata dan kalimat.
  • Membentuk kata-kata dan kalimat

Pada kasus pasien store mengalami gangguan wicara, keluarga dan teman dapat membantu pasien tersebut. Beberapa orang secara keliru mengira mereka yang memiliki afasia tidak sepintar dulu. Tetapi mereka bisa berpikir; mereka hanya kesulitan untuk mengatakan apa yang mereka pikirkan.

Kita dapat membantu orang dengan afasia mengekspresikan diri dengan:

  • Mengajukan pertanyaan ya / tidak.
  • Parafrase secara berkala selama percakapan.
  • Memodifikasi panjang dan rumitnya percakapan.
  • Menggunakan gerakan untuk menekankan poin-poin penting.
  • Menetapkan topik sebelum memulai percakapan.

Dalam banyak hal, pasien stroke dengan gangguan wicara ini merasa tidak percaya diri untuk memulai latihan didepan orang lain. Fungsi speech therapist atau terapi wicara sangat pentng untuk menumbuhkan kepercayaan diri pasien untuk memulai latihan bicara ini sedini mungkin.

Dan melalui rehabilitasi intensif terapi wicara, pasien dapat menghindari frustrasi dan isolasi yang dapat diciptakan oleh gangguan bicara ini.

Subscribe