Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Efek Negatif Obesitas Pada Kesehatan

Efek Negatif Obesitas Pada Kesehatan

Definisi Kegemukan dan obesitas berdasarkan WHO adalah akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang menimbulkan risiko bagi kesehatan. Indeks massa tubuh (BMI) di atas 25 dianggap kelebihan berat badan, dan lebih dari 30 adalah obesitas.

Masalah ini telah berkembang menjadi proporsi epidemi, dengan lebih dari 4 juta orang meninggal setiap tahun sebagai akibat dari kelebihan berat badan atau obesitas pada tahun 2017 menurut beban penyakit global.

Orang dengan kondisi obesitas memiliki peluang risiko terhadap penyakit lebih tinggi. Obesitas tidak hanya penambahan lapisan lemak pada paha, lengan, atau perut. Ada konsekuensi lebih besar dari pola makan yang tidak baik dan kurang bergerak ini.

Tak hanya itu, biokimia tubuh juga berperan untuk menghubungkan organ dengan kesehatan fisik dan mental. Begitu pula dengan obesitas, pasti akan berdampak pada organ-organ di dalam tubuh. Masalah obesitas mempengaruhi hampir setiap bagian tubuh, berikut lima organ yang bisa rusak akibat obesitas.

Jantung

Sel lemak di dalam tubuh membutuhkan oksigen untuk tetap hidup. Itu artinya jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke lebih banyak pembuluh darah. Ditambah lagi, semakin banyak lemak yang terakumulasi pada dinding arteri, maka semakin sempit ruang darah bergerak di dalamnya dan jantung pun harus bekerja lebih keras.

Usus besar

Pada pria maupun wanita yang tergolong obesitas, risiko kanker usus atau kolon meningkat. Ini terjadi karena pola makan tinggi daging merah dan daging olahan, kedua makanan itu merupakan faktor utama terjadinya polip kolon, tanda awal potensial kanker kolon.

Otak

Sebuah studi menemukan, fungsi kognitif menunjukkan hubungan dengan obesitas. Menurut studi tersebut obesitas dapat  berisiko penurunan fungsi kognitif secara dini. Salah satu hipotesis yang menjelaskan ini adalah obesitas mempengaruhi kerusakan area putih pada otak yang memberikan sinyal pada organ tubuh.

Kulit

Gangguan obesitas terhadap kulit, misalnya muncul stretch mark, seringkali dianggap remeh. Padahal ganguan kulit yang terjadi mungkin akan lebih banyak dan berbahaya. Beberapa di antaranya adalah perubahan hormon terkait obesitas dapat menyebabkan acanthosis nigricans, penebalan dan menggelapnya warna kulit terutama di sekitar leher, atau pembengkakan dan tertariknya kulit yang menyebabkan ruam dan iritasi yang disebut dengan stasis dermatitis. Menjaga kesehatan kulit bukan hanya urusan kecantikan, karena permukaan kulit merupakan pelindung utama dari tubuh. Tertariknya kulit karena obesitas dapat berdampak serius bagi kesehatan.

Paru-paru

Organ ini ternyata juga menerima risiko yang tinggi akibat lemak berlebihan di dalam tubuh. Sebuah studi tahun 2010 menunjukkan, banyaknya jumlah sel lemak di dalam tubuh mengurangi kapasitas organ secara keseluruhan untuk memperoleh udara. Orang dengan obesitas juga cenderung untuk mengalami sleep apnea atau henti napas saat tidur. Bila tidak segera ditangani, maka henti napas akan mengurangi kadar oksigen yang masuk ke dalam tubuh, hingga mengakibatkan pengentalan darah yang berakibat fatal.

Lutut dan pinggang

Kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko osteoporosis. Di samping itu juga berisiko mengalami nyeri pada sendi lutut dan punggung akibat tubuh menopang beban yang berlebih.

Jenis Olahraga yang Sesuai Dengan Usia Untuk Hindari Obesitas
Olah raga penting di segala usia untuk menghindari terjadi nya obesitas pada seseorang. Penelitian sudah membuktikan bahwa obesitas banyak terkait dengan berbagai penyakit. Penyakit yang sering terjadi karena obesitas adalah: * Penyakit jantung dan stroke * Tekanan darah tinggi * Diabetes *…
Subscribe