Rajin Fisioterapi, Saya Bisa Berjalan Lagi
Usai menjalankan operasi tulang belakang, Hanif sempat tidak berjalan. Namun dengan rajin mengikuti terapi, kini dia sudah dapat berjalan kembali.
Suatu siang yang cerah Hanif (59) terlihat berjalan tertatih bersama seorang fisioterapis dari PerawatNers.com. Namun tak dipungkiri wajahnya terlihat ceria.
Langkah Hanif hari itu sangat begitu berbeda kondisinya bila dibandingkan dengan 3 bulan lalu. Dia sempat tidak bisa berjalan usai dioperasi karena terdapat tumor di tulang belakangnya.
Hanif bercerita sejak November lalu, dia merasakan bagian lutut ke bawah terasa baal. Sering tidak merasakan apa-apa. Dia sempat memeriksakan diri ke dokter, namun saat itu dokter tidak menemukan masalah di tubuhnya.
Tumor Tulang Belakang
Ternyata setelah beberapa waktu dia tidak sembuh. Tiga bulan berikutnya dia kembali ke rumah sakit. “Saat itu saya opname di sebuah rumah sakit di Jakarta. Saya periksa kaki saya lagi. Lalu kaki saya diperiksa lagi dengan membuat semacam garis pada kaki saya. ‘Dokter bilang ke saya Pak jangan panik ya, sepertinya Bapak kena tumor yang membuat bapak terasa kebas.’ Setelah itu saya langsung menjalani MRI dan ditemukan tumor pada bagian tulang belakang.
Tumor itu terletak di di dalam tulang batang tulang. Dokter bilang saya harus operasi,” ujar suami Diah dan ayah dari Teni dan Novi.
Dokter menyarankan untuk operasi. Setelah mempertimbangkan bersama keluarga, Hanif akhirnya berobat di rumah sakit di Malaysia dengan tim dokter Singapura mengoperasi dirinya.
Kemungkinan Tidak Bisa Berjalan
Satu hal yang mengkhawatirkan Hanif adalah ketika dokter mengatakan setelah operasi pengangkatan tumor, maka dirinya tidak akan bisa berjalan selama tiga bulan. “Kalau tiga bulan berikutnya saya tidak bisa berjalan, maka kemungkinan saya tidak akan bisa berjalan selamannya. Terus terang ini membuat saya cemas,” ungkap Hanif saat ditemui PerawatNers.com di kediamannya di daerah Kebon Jeruk.
Akhirnya dia dioperasi di Malaka Medicine Centre pada 8 Maret 2017. Operasi berlangsung lancar. “Namun, keluarga terutama istri saya sempat khawatir sekali karena operasi berlangsung lama sekali. Biasanya operasi yang sama itu berkisar 2,5 jam, sedangkan saya butuh waktu butuh waktu lama sekali mulai sekitar 5 jam,” tambahnya.
Ternyata dokter kesulitan untuk mengangkat tumornya karena letaknya sudah menempel kuat di beberapa bagian tulang belakang. Dokter harus hati-hati untuk mengangkatknya agar tidak ada bagian saraf yang terkena. Tidak hanya itu saja, ternyata tumornya juga sudah berubah menjadi sel-sel yang sudah berbintil-bintil dan mengarah kanker.
Pemulihan dengan Fisioterapi
Setelah operasi, Hanif masih satu minggu tinggal di Kuala Lumpur untuk pemulihan dan dia memilih tinggal di hotel. Saat itu dia sudah mendapatkan seorang terapis dari Malaysia.
“Setelah seminggu saya kembali ke Indonesia. Saya berpikir harus melanjutkan fisioterapi. Karena kalau tidak dilatih saya tidak akan bisa bergerak. Saya mencari fisioterapis bersama keluarga saya dan bertemulah dengan PerawatNers.com dari pencarian website,” katanya.
Akhirnya di PerawatNers.com Hanif mulai fisioterapi sejak Maret 2017 bersama terapis. Dia melakukan terapi satu sesi (1 jam) satu minggu sekali di rumahnya. “Ternyata dengan fisioterapi ini saya perlahan-lahan bisa bergerak dan berjalan kembali. Kemarin saya berulang tahun pada Juni 2017 , saya senang karena saya sudah bisa berjalan kembali. Wah ini menjadi kado istimewa ulang tahun saya,” paparnya gembira.
Kekuatan Motivasi dari Fisioterapis
Ada satu hal yang dirasakan Hanif soal perbedaan fisioterapi di Malaysia dan Indonesia “Di sana saya merasakan terapisnya terlalu perhitungan dengan waktu. Saat memberikan terapi dia sering melihat jamnya. Selain itu, saat memberikan terapi dia meminta saya mencoba berjalan. Saya seperti dipaksa berjalan saya sampai ngilu dan sakit. Saya merasa komunikasi juga kurang baik antara terapis dan saya.”
“Sebaliknya di Indonesia dengan Fisioterapis ini, saya senang karena merasa dilibatkan dalam suatu terapi. Bukan hanya sebagai objek saja. Fisioterapis ini dapat memotivasi saya. Saya sering mendengar dia mengatakan kesembuhan itu tergantung dari keinginan saya sendiri. Kalau tidak ada keinginan untuk sembuh, maka akan sulit untuk pulih. Terapis hanya membantu saya. Saya yang harus memampukan diri saya untuk sembuh,” tambahnya.
Bisa Nonton Film Usai Jalani Fisioterapi
Ternyata setelah beberapa kali melakukan terapi, Hanif sudah mulai bisa melangkah walaupun dengan walker. Dia dapat berjalan perlahan.
Paling menggembirakan buat Hanif adalah ketika akhirnya dia bisa berjalan sendiri tanpa alat bantu. “Saya senang sekali kalau awalnya saya berjalan sebentar saja. Namun sekarang ini sudah dapat berjalan lama. Paling membuat saya bahagia karena saya bisa berjalan ke mall lagi. Saya hobi nonton jadi setiap minggu saya ke mall untuk menonton. Belum lama ini saya nonton Spook dan Minion. Sepertinya semua film saya tonton, “ tambahnya tertawa.
Biasanya Hanif sering menonton ke Puri Mall, Lippo Mall atau kadang kalau Blok M. “Saya punya komunitas batu cincin bersama teman-teman saya suka berkumpul di sana. Ketika berkumpul bisa sekitar 15 orang. Anehnya kalau saya tidak datang, mereka juga tidak ada pertemuan,” jelasnya.
Saat ini Hanif sudah tidak bekerja. Dahulu dia memiliki usaha pemberantas anti rayap bangunan sama saudara iparnya. “Anak saya saat ini juga mempunyai bisnis ekspedisi. Saya pernah sampaikan ingin kerja lagi di kantornya, tapi saya enggak boleh kerja lagi. Anak saya bilang saya sekarang nikmati hidup saja jalan-jalan ke mal bersama teman-teman. Saat ini saya sudah sehat hanya perlu lebih memperhatikan kesehatan. Terima kasih PerawatNers.com!” ungkapnya penuh kegembiraan.