Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Lansia Mandiri Hadapi Keseharian Hidup

Lansia Mandiri Hadapi Keseharian Hidup

Menjadi lansia mandiri adalah impian setiap orang yang telah memasuki usia lanjut. Hal alami yang pasti terjadi dalam setiap kehidupan manusia ini tidak semerta-merta berarti kehilangan kemandirian. Tidak ada seorangpun yang ingin menjadi beban bagi orang lain. Walaupun menjadi lansia akan merasakan penurunan bertahap dalam kapasitas fisik dan mental. Pada masa ini akan meningkatnya risiko penyakit dan akhirnya, kematian.

Perubahan yang terjadi di usia lanjut adalah pada tingkat biologis. Perubahan tersebut terjadi akibat dampak akumulasi berbagai kerusakan molekuler dan seluler dari waktu ke waktu. Penurunan kemampuan individual untuk menjadi mandiri pada lansia adalah suatu hal yang wajar. Tetapi kemandirian tetap di usahakan untuk dimiliki oleh lansia karena penting bagi dampak psikologis mereka.

Menurunannya kemampuan tubuh ketika menjadi tua ini tidak linier atau konsisten atau pun sama untuk setiap manusia dan hanya terkait longgar dengan usia seseorang. Sementara banyak lanjut usia (lansia) berusia 70 tahun menikmati kesehatan dan fungsi yang sangat baik. Ada juga lansia usia 70 tahun mengalami penurunan fisik yang cepat menjadi lemah dan membutuhkan bantuan signifikan dari orang lain.

Selain perubahan biologis, penuaan juga dikaitkan dengan transisi kehidupan lain seperti pensiun, relokasi ke perumahan yang lebih sesuai, dan kematian teman dan pasangan.

Karenanya dalam mengembangkan respons kesehatan atau pun terapi terhadap penuaan, penting tidak hanya mempertimbangkan pendekatan yang memperbaiki kerugian keadaan fisik yang terjadi pada penuaan tetapi juga pendekatan yang dapat memperkuat pemulihan, adaptasi, dan pertumbuhan psikososial.

Sehingga homecare ataupun terapi yang di rancang untuk lanjut usia adalah memperhatikan faktor fisik dan juga faktor kejiwaan.

Kondisi Kesehatan Umum Yang Terkait Dengan Menjadi Tua

Kondisi umum lansia termasuk gangguan pendengaran, katarak dan kesalahan refraksi, nyeri punggung dan leher dan osteoartritis, penyakit paru obstruktif kronis, diabetes, depresi, dan demensia.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, mereka cenderung mengalami beberapa kondisi pada saat yang sama. Usia lanjut menyebabkan beberapa fungsi dari tubuh lansia menurun. Kecepatan penurunan fungsi tubuh pada lansia tersebut yang di usahakan untuk diperlamat sehingga lansia bisa hidup mandiri

Usia yang lebih tua juga ditandai dengan munculnya beberapa kondisi kesehatan kompleks yang cenderung terjadi hanya pada saat manusia menjadi lanjut usia tetapi semua ini bukan lah suatu penyakit. Ini biasanya disebut sindrom geriatri atau sindrom yang diderita oleh lansia.

Kondisi kesehatan tubuh yang merupakan sindrom geriatri ini, sering merupakan konsekuensi dari beberapa faktor dan termasuk kelemahan, inkontinensia urin atau kesulitan mengontrol buang air kecil, jatuh, delirium atau kebingungan dan memar pada kulit karena preassure ulcer.

Sindroma geriatri tampaknya merupakan prediktor kematian. Namun di luar negara-negara yang telah mengembangkan kedokteran geriatri sebagai spesialisasi, mereka sering diabaikan dalam layanan kesehatan diantaranya homecare ataupun terapi yang terstruktur secara tradisional dan dalam penelitian epidemiologis.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lansia Sehat dan Mandiri

Meskipun salah satu faktor kesehatan fisik lanjtu usia adalah genetik, tetapi pengaruh faktor lain seperti lingkungan fisik dan sosial dari lansia, termasuk rumah, lingkungan, dan komunitas lansia, etnis, atau status sosial ekonomi mereka.

Faktor-faktor ini mulai mempengaruhi proses penuaan pada tahap awal. Lingkungan tempat orang hidup sebagai anak-anak – atau bahkan janin yang sedang berkembang – dikombinasikan dengan karakteristik pribadi mereka, memiliki efek jangka panjang pada bagaimana mereka menua.

Lingkungan juga memiliki pengaruh penting pada pengembangan dan pemeliharaan perilaku sehat. Mempertahankan perilaku sehat sepanjang hidup, khususnya makan makanan seimbang, melakukan aktivitas fisik secara teratur, dan menahan diri dari penggunaan tembakau semuanya berkontribusi untuk mengurangi risiko penyakit tidak menular dan meningkatkan kapasitas fisik dan mental.

Perilaku juga tetap yang penting pada lansia adalah fisioterapi yang berfokus pada latihan kekuatan untuk menjaga massa otot dan nutrisi yang baik dapat membantu menjaga fungsi kognitif, menunda ketergantungan perawatan, dan mencegah terjadinya kelemahan fisik. Hal ini penting untuk meningkatkan kemandiria. Pada lansia, hilangnya kemandirian akan menyebabkan rasa hilangnya persaan mampu mengintrol keadaan dan hidupnya. Karena itu penting sekali bagi lansia untuk menjadi mandiri sehingga rasa percaya diri tetap melekat walau usia semakin lanjut

Lingkungan yang mendukung sangat diperlkan oleh lansia untuk menjadi mandiri. Dukungan ini penting agar lansia dapat melakukan apa yang penting bagi mereka, meskipun kehilangan kapasitas. Ketersediaan bangunan yang mendukung untuk aktifitas lansia seperti tingginya tangga haruslah diperhatikan. Termasuk juga adanya pegangan di dinding bangunan untuk membantu lansia berjalan. Pada moda transportasi umum haruslah aman dan dapat diakses. Lingkungan yang mudah untuk dilalui adalah sebagian contoh dari lingkungan yang mendukung bagi warga yang lanjut usia untuk tetap menjalankan kehidupan mandiri

Tantangan Dalam Membantu Populasi Lanjut Usia untuk Hidup Mandiri

Keadaan fisik lansia secara umum sangatlah beragam. Kemampuan kognitif lanjut usia juga sangatlah beragam. Beberapa lansia berusia 80 tahun memiliki kapasitas fisik dan mental yang mirip dengan yang berusia 20 tahun. Ada juga usia yang lebih muda sudah mengalami penurunan kapasitas fisik dan mental yang signifikan. Respons kesehatan masyarakat yang komprehensif harus dapat mengatasi berbagai pengalaman dan kebutuhan para lanjut usia ini.

Keragaman yang terlihat pada usia yang lebih tua tidak acak. Sebagian besar muncul dari lingkungan fisik dan sosial masyarakat dan dampak dari lingkungan ini terhadap peluang dan perilaku kesehatan mereka. Hubungan yang kita miliki dengan lingkungan kita condong dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti keluarga tempat kita dilahirkan, jenis kelamin kita dan etnis kita, yang menyebabkan ketidaksetaraan dalam kesehatan.

Proporsi yang signifikan dari keragaman di usia yang lebih tua adalah karena dampak kumulatif dari ketidaksetaraan kesehatan ini. Terapi dan homecare harus di buat untuk mengakomodasi dari apa yang terjadi di seluruh hidup mereka yang berdampak pada saat mereka berada di usia lanjut.

Stereotip Kuno Tentang Usia Lanjut

Orang yang lebih tua sering dianggap lemah atau tergantung, dan menjadi beban bagi masyarakat. Kesehatan masyarakat, dan masyarakat secara keseluruhan, perlu mengatasi hal ini. Sikap dari usia yang lebih muda yang dapat mengarah pada diskriminasi. Kita perlu memengaruhi cara kebijakan dikembangkan agar peluang yang dimiliki orang lanjut usia untuk mengalami Masa Penuaan Sehat dan Mandiri

Dunia yang Berubah Cepat Tantangan Bagi Populasi Usia Lanjut

Globalisasi, perkembangan teknologi (seperti pada transportasi dan komunikasi), urbanisasi, migrasi, dan perubahan norma jender pasti mempengaruhi kehidupan lansia. Walau banyak juga dari lansia yang dapat beradaptasi dengan baik di dunia yang di penuhi oleh perkembangan teknologi ini. Lansia mandiri sebaiknya tetap belajar menggunakan secara sederhana teknologi yang menjadi trend di masa kini untuk mempermudah kehidupan sehari hari yang mandiri.

Subscribe