Art In a Cup Kampanye Starbucks Untuk Para Petani Indonesia

Starbucks Indonesia mengusung konsep kampanye Art in a Cup musim semi ini mulai 5 Maret hingga 6 Mei 2019. Art in a Cup adalah program kombinasi antara seni dalam segelas kopi dan donasi. Tahun lalu, dari kampanye ini terkumpul 150.000 pohon kopi atau senilai Rp 440 juta. Pohon-pohon itu lalu disumbangkan untuk petani kopi di Sumatera. Para petani mendapatkan bibit kopi unggul, sehingga hasilnya kelak bisa bersaing dengan kopi berkualitas lainnya.

Varian Rasa Baru di Art In a Cup Starbucks

Melalui kampanye “Art in A Cup”, Starbucks mengajak penikmat kopi Indonesia untuk menikmati citarasa dan keindahan estetika minuman espresso. Keempat minuman spesial yang ditawarkan adalah Caramel Cream Frappuccino Affogato Style, Caramel Macchiato, Vanilla Sweet Cream Cold Brew, dan Iced Matcha & Espresso Fusion. Mereka bervariasi dalam rasa dan tekstur, tetapi espresso tetap menjadi dasar utama. Espresso tetap menjadi dasar utama dalam variasi minuman tersebut.

Biji kopi yang dipanen kemudian diolah menjadi minuman seri terbaru seperti Cascara Macchiato, Caramel Macchiato, dan Matcha Azuki Creme Blossom Frappucino oleh para barista berpengalaman di Starbucks. Untuk minuman Matcha, bubuknya diolah dari biji kopi Arabica terbaik

Matcha Azuki Creme Blossom Frappuccino

Merupakan paduan antara Matcha yang creamy dan saus kacang merah, dengan topping whipped cream, rice puff warna merah muda dan putih untuk menikmati minuman espresso klasik. Lalu, ada potongan cranberry, yang semuanya melambangkan keindahan musim semi dalam sebuah cangkir.

Matcha Azuki Creme Blossom Frappuccino. Menu ini hadir perdana bersama dengan Cascara Macchiato. Matcha Azuki merupakan paduan minuman matcha yang penuh krim dengan saus kacang merah.

Untuk toppingnya, minuman ini disajikan dengan whipped cream, rice puff berwarna merah muda dan putih, dan potongan buah cranberry. Penyajian topping dan minuman ini melambangkan keindahan musim semi dalam sebuah cangki

Caramel macchiato

Macchiato, atau dibaca “mah-key-ah-toh,” yang artinya “tanda” dalam bahasa Itali. Starbucks Macchiato diberi tanda dua kali; pertama dengan espresso kemudian kedua diberikan topping khas berbentuk ‘corss-hatch’ ala Starbucks.

Cascara Macchiato

Menggunakan setiap elemen buah ceri kopi dari biji hingga kulit. Cascara Macchiato dilengkapi dengan saus Cascara yang sempurna untuk menikmati minuman espresso klasik.

Menu Cascara Macchiato diperkenalkan sebagai menu espresso klasik dari Starbucks. Pembuatannya menggunakan setiap elemen buah ceri kopi dari biji hingga kulitnya. Penyajiannya dilengkapi dengan saus cascara dan bisa disajikan panas, dingin atau blended.

Caramel Macchiato yang merupakan pilihan pelanggan pun hadir dalam menu ini. Ada dua tanda khas dalam minuman ini, yaitu espresso dan topping khas berbentuk cross-hatch ala Starbucks. Minuman ini bisa disajikan panas atau dingin.

Donasi Pohon Kopi Untuk Petani Indonesia

Dari 10 gelas minuman varian khusus terjual, maka Starbucks menyumbang satu pohon kopi untuk petani. Selain itu, 10% penjualan dari kemasan biji kopi Sumatra juga akan disumbangkan untuk kesejahteraan warga di lingkungan perkebunan kopi di Sumatra mulai dari perbaikan fasilitas sekolah sampai dengan tempat tinggal.

“Komitmen Starbucks membantu petani kopi di negara penghasil kopi senantiasa menciptakan hubungan yang baik antara karyawan dan petani kopi. Sumatera telah menjadi sumber biji kopi bagi Starbucks selama lebih dari empat dekade dan sejak awal memahami bahwa hubungan kami merupakan investasi jangka panjang dalam dunia kopi. Akan tetapi, hal ini hanyalah permulaan,” papar Anthony Cottan, Direktur Starbucks Indonesia, Selasa (6/3/2018) di Jakarta.

Selain varian berbeda, Art in a Cup 2019 juga memilih daerah lain untuk donasi. Bali yang menjadi sasaran Starbucks untuk mendonasikan hasil kampanye mulai dari 5 Maret – 6 Mei 2019 ini. Pemilihan Bali pun tak lepas dari pembukaan Starbucks Coffee Sanctuary pada Januari 2019.

Untuk memperluas jangkauan dan bantuan kepada petani kopi, Starbucks Green Coffee Department telah mendirikan Farmer Support Centre (FSC) di sembilan daerah penghasil kopi utama, dimana salah satunya berada di Sumatra yang didirikan pada 2015.

“FSC menyediakan pengetahuan dan pelatihan bagi petani lokal yang bertujuan untuk membekali mereka dengan membantu menurunkan biaya produksi, pencegahan hama dan penyakit, meningkatkan kualitas kopi sesuai dengan standar Coffee and Farming Equity (CAFE) Practices dan meningkatkan hasil kopi yang premium,” ujar Kepala Ahli Agronomi Starbuck Farmer Support Center, Surip Mawardi menambahkan.

Seperti tahun lalu, donasi pohon kopi ini akan diberikan lewat Starbucks Farmer Support Center (FSC) yang ada di Indonesia.

Ingin hidup Anda lebih sehat dan bahagia? Dapatkan update terbaru dari Dasaeon.com seputar tips dan info kesehatan di sini.