Semarak Imlek 2018 ISCC, Lansia Harus Positif dan Bahagia
Walau pagi mendung tak membuat semangat sekitar 1.000 lansia datang ke acara Temu Kangen ISCC (Indonesian Senior Citizen Club) mereda. Rabu (7 Februari 2018 lalu), sejak 08.30 sudah banyak rombongan lansia berdatangan ke Dome Harvest, Lippo, Karawaci. Menyambut Imlek, mereka memakai baju merah yang membuat mereka bertambah cerita dan semangat.
Februari ini Temu Kangen ISCC secara khusus merayakan Imlek 2018, bertema ‘Makmur di Usia Emas’. “Di sini lansia saat merayakan Imlek agar tetap semangat dan bahagia. Selalu berpikir positif, agar masa lansia dijalani dengan plong,” jelas Meliana Debora CH, Ketua ISCC sekaligus Senior Motivasi saat ditemui PerawatNers.com.
Pertemuan Temu Kangen merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap Rabu pertama setiap bulannya oleh ISCC. “Siapa pun boleh datang ikut ke sini. Kalau mencapai jumlah lebih dari 20 orang kami sediakan bus jemput dan antar ke lokasi mereka telepon kami saja. Di sini para lansia atau senior ini bisa merasa happy. Mereka dapat bertemu dengan teman-temannya, berkenalan, menambah pengetahuan dengan berbagai materi kesehatan, menari, menyanyi, senam, dan lainnya,” tambah Mel.
Lansia Happy dan Positif
Ketika memasuki lansia, lanjut Mel, demikian dia biasa disapa, setiap lansia jangan punya pikiran negatif. Buang beragam pikiran yang merongrong, hati yang sedih, marah, pahit, karena itu semua akan merengut kebahagiaan seseorang. Menjadi lansia itu harus tetap happy, sehat dan aktif. Lihat di sini banyak lansia senang karena mereka memiliki kehidupan yang baik. Mereka bisa menjalani masa tuanya dengan tenang dan bahagia. Jangan biarkan hal negatif merongrong kehidupan seseorang.
Seperti yang dikatakan Mel, semua lansia yang datang di ISCC ini terlihat bergembira ternyata. Mereka tak malu-malu atau sungkan, ikut menari di lorong antar kursi saat ada kelompok yang menari. Mereka akan asyik mendengarkan lagu, berdendang, dan menari. Yang ada hanyalah wajah mereka dengan senyum bahagia. Mereka bebas tanpa dibatasi rasa malu atau hal-hal lainnya. Mungkin saja di rumah mereka malu tapi di sini mereka dengan happy tanpa mikir-mikir lagi mereka akan menari mengikuti irama dan gerak yang dilakukan panggung.
Mereka tak malu-malu atau sungkan, ikut menari di lorong antar kursi saat ada kelompok yang menari. Mereka akan asyik mendengarkan lagu, berdendang, dan menari. Yang ada hanyalah wajah mereka dengan senyum bahagia. Mereka bebas tanpa dibatasi rasa malu atau hal-hal lainnya. Mungkin saja di rumah mereka malu tapi di sini mereka dengan happy tanpa mikir-mikir lagi mereka akan menari mengikuti irama dan gerak yang dilakukan panggung.
Acara ini diisi dengan talk show diskusi tentang peruntungan tahun 2018 bagi lansia di atas 50 tahun. Acar juga menampilkan tarian-tarian, menari, dan senam ringan yang disambut hangat seluruh lansia yang hadir.
Lansia Menari dan Menyanyi Gembira
PerawatNers.com berkesempatan bertemu dengan Rini (62) dari kelompok Gereja Barnabas Pamulang. Dia dan lima temannya menari dengan lagu dari Papua. Tak heran dia pun menggunakan aksesori sesuai seperti rumbai tali rafia, hiasan kepala, dan lainnya. Dia menarikan satu gerak lagu dan tarian.
“Saya guru berusia 60 tahun, saya sudah bergabung di komunitas lansia sejak beberapa tahun. Dan beberapa kali kami dari komunitas Barnabas datang ke ISCS, kali ini kami membawa 50 orang. Senang saja bisa menari dan menyanyi, membuat aktivitas positif. Dan tidak membuat kesepian saat lansia,” ujarnya saat bersiap-siap tampil menari di atas panggung acara ini.
PerawatNers.com juga menemui seorang lansia bernama Yuli (65) asal Cibinong. Menilik penampilannya, Yuli terlihat ceria dan penuh semangat. “Saya orangya tidak mau diam. Terus aktif olahraga. Saya juga menjadi pelatih senam lanjut usia. Saya senang bertemu banyak teman dan tidak pernah merasa tua. Itu membuat saya bertambah sehat. Saya masih sering jalan-jalan kemana-mana bersama teman-teman. Benar menjadi lansia itu tidak harus di rumah dan merasa sendirian karena anak-anak sudah besar dan mandiri. Malah menjadi waktu asyik menikmati hidup,” ungkap Yuli penuh semangat.
Di ujung lainnya, PerawatNers.com menjumpai Dani (60), dia datang dari Tangerang dari komunitas Gregorius. “Saya sering ke sini bersama teman-teman sebulan sekali. Saya senang memiliki banyak teman. Jadi ketika anak-anak sudah besar saya sekarang bisa punya waktu bergaul positif dengan teman-teman sebaya. Biar lansia tetap happy,” katanya.
Bulan Maret Temu Kangen akan berlangsung Rabu, 7 Maret 2018 jam 09.00 WIB di The Dome of The Harvest, Lippo Karawaci. “Temu Kangen yang satu ini akan istimewa karena untuk merayakan ulang tahun ISCC ke-17. Siapa pun boleh datang ikut acara ini. Kenakan baju warna pink biar ramai. Transportasi tersedia bisa menghubungi 0812 105 6366. Yuk datang ya mari kita bergembira bersama,” ungkap Mel dengan ramah menutup perjumpaan dengan PerawatNers.com.