Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Manfaat ASI Eklusif Bagi Bayi dan Ibu

Manfaat ASI Eklusif Bagi Bayi dan Ibu

Menjadl seorang Ibu merupakan peran yang esensial. Memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta adalah harapan setiap orang tua. Salah satu yang terpenting diberikan seorang Ibu sebagai fondasi kesehatan anak di masa kini dan kelak adalah dengan memberikan ASI (Air Susu Ibu) eksklusif.

Komposisi Air susu Ibu atau lebih di kenal ASI yang unik dan sempurna seolah-olah disiapkan khusus untuk bayi baru lahir atau bayi dengan segala kebutuhannya yang spesifik.

Menurut UNICEF, ASI eksklusif merupakan intervensi paling efektif untuk mencegah kematian anak. Sayangnya, menurut laporan Survei Demografi Kesehatan dari situs web UNICEF Indonesia, tingkat pemberian ASI eksklusif menurun selama dekade terakhir. Dari Riset Kesehatan Dasar (Ris-kesdas) 2010, hanya 15,3 persen bayi umur kurang dari enam bulan yang mendapat ASI eksklusif.

Para ibu atau calon ibu tak perlu khawatir bayi akan kekurangan gizi. Menurut data dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia, sejumlah bukti ilmiah memperlihatkan ASI yang diberikan secara eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan dapat mencukupi kebutuhan nutrisi bayi untuk tumbuh dan berkembang.

Salah satu kendala yang mengakibatkan terhentinya pemberian ASI adalah karena sang ibu kembali bekerja. Padahal, menyusui sebetulnya merupakan hak setiap Ibu, termasuk Ibu bekerja.

Berapa lama sebenar nya seorang bayi membutuhkan ASI dar ibunya?.  ASI diberikan kepada bayi selama 2 tahun. Sedangkan ASI eksklusif diberikan kepada bayi selama 6 bulan dengan tanpa menambahkan makanan atau minuman lainnya. ASI eksklusif dalam prakteknya adalah menyusui sesuai dengan keinginan bayi , baik pagi dan malam hari serta menghindari penggunaan botol, dot dan empeng.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti yang dilansir Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan,  ASI eksklusif yakni Inisiasi menyusu dini (IMD) pada satu jam pertama setelah lahir.

Dirilis IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) memuat penelitian IDAI pada 2011-2012 bahwa ibu yang tidak bekerja memberikan ASI lebih lama dibandingkan Ibu bekerja. Selain itu, penelitian Basrowi (2013) di Indonesia menemukan hanya satu dari enam tempat bekerja yang diteliti mempunyai tempat layak khusus untuk mempersiapkan  susu ASI,

Perlu disadari, sebenarnya bekerja tidak seharusnya menjadi penghalang. Diperlukan dukungan keluarga dan masyarakat untuk memberikan hak bagi Ibu bekerja yang menyusui. dr. Elizabeth Yohmi SpA IBCIC  memberi saran untuk Ibu yang bekerja jauh dari rumah agar berhasil memberikan ASI adalah dengan memberikannya sebanyak mungkin. Semakin banyak bayi menyusu, semakin banyak keuntungan yang didapat.

Saran lain, perlunya menyusui secara eksklusif dan sering selama cuti melahirkan, belajar untuk memerah ASI segera setelah bayi lahir (enam jam setelah melahirkan), dan hindari memulai cara lain untuk memberi minum bayi sebelum seorang Ibu merasa benar-benar perlu.

dr. Yohmi melanjutkan, “Di sisi lain, lanjutkan untuk menyusui di malam, pagi hari, dan kapan pun saat Ibu berada di rumah. Dan terakhir, perahlah ASI sebelum pergi bekerja dan berikan kepada pengasuh untuk diberikan kepada bayi.”

"Sementara, jika tempat kerja dekat dari rumah, mungkin ibu bisa pulang memberi minum saat istirahat atau meminta seseorang untuk membawanya ke tempat kerja untuk menyusui,” ujar dr. Yohmi. Hal dasar yang ditekankan sebagai siasat ibu bekerja untuk sukses menyusui adalah susuilah bayi setelah Ibu memerah.

dr. Yohmi menambahkan, “Saat Ibu berada di tempat kerja, perahlah ASI 2-3 kali setiap hari kerja (sekitar per tiga jam), kemudian perlu mengembangkan jaringan pendukung di tempat kerja dan jaringan pendukung di rumah.

Manfaat dari ASI Eklusif:

Sistem Kekebalan Tubuh Bayi Lebih Kuat

ASI eksklusif untuk bayi yang diberikan ibu ternyata mempunyai peranan penting, yakni meningkatkan ketahanan tubuh bayi. Karenanya bisa mencegah bayi terserang berbagai penyakit yang bisa mengancam kesehatan bayi.

ASI mengandung zat antibodi pembentuk kekebalan tubuh yang bisa membantu melawan bakteri dan virus. Jadi, bayi yang diberi ASI berisiko lebih kecil untuk terserang penyakit, seperti diare, asma, alergi, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, sembelit, sindrom kematian bayi mendadak, dan meningitis.

Bayi yang diberi ASI juga berisiko lebih rendah untuk mengalami obesitas dan diabetes tipe 2 di kemudian hari, daripada bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif

Membuat Anak Cerdas

Menurut para ahli, asam lemak yang terdapat pada air susu ibu memiliki peranan penting bagi kecerdasan otak bayi. Oleh karenanya, selama enam bulan berturut-turut, ASI yang diberikan pada sang buah hati tentu saja memberikan dampak yang besar pada pertumbuhan otak dan fisik bayi selama ke depannya. Ingin anak cerdas? Berikanlah ASI eksklusif selama 6 bulan pertama hidupnya.

Selain itu, hubungan emosional antara Anda dan Si Kecil yang terjalin selama proses menyusui akan memberi kontribusi positif bagi kecerdasannya.

Brain Food untuk Otak Sehat
Otak dapat menjadi sehat dan cerdas bila Anda mengonsumsi nutrisi penting dalam konsumsi harian Anda. Ingin tahu apa saja? Berikut ini 10 brain food untuk otak sehat. Dari suatu penelitian belum lama ini, Khan Academy menyatakan cara kerja otak Anda sebetulnya mirip otot tubuh. Otak Anda dapat…

Hal ini didukung oleh berbagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa bayi yang mendapat ASI, memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.

Berat Badan Anak Ideal

Bayi  yang mendapat ASI cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas saat tumbuh besar. Para ahli mengemukakan, ASI lebih sedikit merangsang produksi insulin ketimbang susu formula. Hormon insulin sendiri dapat memicu pembentukan lemak. Maka, ASI tidak banyak memicu pembentukan lemak pada bayi.

Bayi yang diberi ASI juga memiliki kadar leptin lebih tinggi. Leptin adalah hormon yang memiliki peranan dalam menimbulkan rasa kenyang dan berperan dalam metabolisme lemak.

Selain itu, ASI mendukung pertumbuhan bakteri sehat yang hidup di sistem pencernaan. Hal ini memengaruhi metabolism tubuh dan berkontribusi terhadap berat badan yang ideal.

Mengurangi Risiko Alergi Pada Anak

ASI berperan dalam mengurangi risiko alergi pada anak. ASI mengandung 5 antibodi, yaitu imunoglobulin A, D, G, M, dan IgE. Masing-masing memiliki fungsinya sendiri untuk membantu agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari alergi.

Mendapat Limpahan Kolesterol

Pada orang dewasa, kolesterol merupakan asupan yang tidak baik. Namun, itu tidak berlaku pada bayi. Kolesterol sangat dibutuhkan bayi guna menunjang tumbuh kembangnya dan zat ini banyak ditemukan pada ASI.

Nestlé Acticor, Inovasi Terbaru Turunkan Kolesterol
Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi (12,9%) di Indonesia, bersama dengan stroke dan hipertensi. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner mulai menyerang kelompok usia yang lebih muda, yaitu 25-29 tahun. Kare…

Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)

ASI eksklusif mampu mengurangi risiko terjadinya sindrom kematian bayi mendadak. Penelitian menunjukkan bahwa efek ASI dalam mengurangi risiko terjadinya SIDS baru akan terlihat jika ASI diberikan secara eksklusif minimal 2 bulan.

Memperkuat Hubungan Ibu dan Anak

Saat menyusui, Anda akan bersentuhan dengan kulit Si Kecil dan saling bertatapan. Hal ini bisa memperkuat ikatan antara ibu dengan Si Kecil.

Melangsingkan Tubuh Ibu

Menyusui dapat membakar kalori, sehingga membantu Anda menurunkan berat badan lebih cepat. Tubuh Anda membakar sekitar 500 kalori ketika memproduksi ASI.

KB Alami

Memberikan ASI eksklusif merupakan metode KB alami yang disebut sebagai metode amenore laktasi. Namun, manfaat ini hanya efektif jika Anda menyusui bayi Anda secara eksklusif kapan pun dia mau, baik siang maupun malam.

Mengurangi Stres

Menyusui akan merangsang produksi hormon oksitosin yang bisa memuat Anda merasa relaks. Menyusui juga lebih praktis, karena Ibu tidak perlu menyeduh susu formula, mencuci, mensterilkan, serta mengeringkan botol. Dengan begitu, Ibu bisa memiliki waktu lebih banyak untuk bersantai bersama Si Kecil.

Mengurangi Perdarahan

Hormon oksitoksin yang keluar saat menyusui juga dapat membantu rahim berkontraksi. Hal ini bisa mengurangi risiko perdarahan rahim usai persalinan, sekaligus mempercepat kembalinya bentuk rahim seperti sebelum hamil.

Peringatan Pekan ASI Sedunia, Dukung Ibu untuk Keberhasilan Menyusui
Air susu ibu (ASI) adalah nutrisi terbaik yang dapat diberikan oleh seorang ibu kepada bayinya untuk menunjang pertumbuhan yang optimal hingga 6 bulan pertama kehidupan. ASI juga memberikan sebagian besar kebutuhan gizi anak yang berusia lebih dari 6 bulan hingga 2 tahun. Oleh karena itu, pemberian…

Mengurangi Risiko Penyakit

Menyusui menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium. Semakin lama seorang ibu menyusui bayinya, semakin terlindungi dari penyakit ini. Hal ini kemungkinan terjadi karena menyusui bisa menekan produksi hormon estrogen.

Di samping itu, menyusui juga dapat mengurangi risiko osteoporosis dan diabetes melitus pada ibu.

Subscribe