Tips Mudah Pulihkan Bicara Pasien Stroke
Serangan stroke biasanya dapat menyebabkan kerusakan berbicara seseorang. Kabar baiknya dengan terapi wicara menunjukkan pemulihan lebih singkat.
Serangan stroke dapat menyebabkan kerusakan fisik pada seseorang. Salah satunya adalah kurangnya kemampuan bicara. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan otak yang menyerang pusat saraf kemampuan bicara yang disebut afasia dan disartria.
Kerusakan afasia umumnya terjadi pada lebih dari sepertiga orang yang mengalami stroke. Memang banyak yang sembuh setelah beberapa bulan setelah serangan stroke. Namun sekitar 60% nya masih memiliki gangguan bahasa yang kronis dan membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Penyebab Terjadinya Sulit Bicara Pasien Stroke
Disartria merupakan kesulitan seseorang untuk melakukan pengucapan di sekitar arena bagian wajah, mulut, lidah, dan rahang mengalami kelemahan. Sedangkan istilah afasia merupakan istilah kebahasaan. Terdapat dua jenis afasia Wernicke dan Broca.
Apa yang menjadi penyebab adanya disartria? Gangguan ini bisa muncul karena adanya jenis stroke kortikal besar, stroke small white matter, stroke batang otak, dan stroke cerebellar. Stroke jenis ini dapat melemahkan otot-otot yang mengontrol mulut.
Biasanya pada penderitanya tetap memiliki kemampuan untuk memahami pembicaraan, membaca, atau menulis. Kabar gembiranya, gangguan ini dapat diperbaiki dengan terapi wicara dan olahraga.
Selain kesulitan bicara, para penderita gangguan bagian mulut karena stroke biasanya mengalami susah menelan. Kemampuan menelan seseorang ini memang membutuhkan banyak otot untuk melakukannya.
Disartria sering membaik dengan terapi wicara dan bisa jauh lebih membaik dengan olahraga. Penderita stroke dengan disartria juga mungkin mengalami disfagia, yaitu kesulitan menelan. Kondisi karena bicara dan menelan dikendalikan oleh banyak otot yang sama.
Kesulitan Bicara pada Pasien Stroke
Pada pasien yang mengalami afasia tentunya akan sulit berkomunikasi normal seperti sebelumnya. Pada orang yang bilingual, biasanya hanya akan mampu pada kemampuan bahasa saat mereka kecil saja dibanding bahasa keduanya.
Pada beberapa penderita stroke dengan afasia dapat belajar untuk berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Tidak sedikit pasien stroke yang mengalami kesulitan bicara ini merasa depresi dan merasa terisolasi.
Kemampuan seorang berbicara merupakan salah satu fungsi yang dijalani oleh satu sisi bagian otak yang dominan. Hal ini yang dimaksud adalah sisi berlawanan dengan sisi dominan tangan seseorang. Misalnya Anda bertangan kidal, maka yang menjadi sisi dominan adalah sisi kanan otak Anda. Sebaliknya hal terjadi bila Anda bertangan kanan maka yang menjadi sisi dominan Anda adalah sisi kiri.
Biasanya, stroke yang mempengaruhi baik bagian Wernicke atau Broca (dua pusat utama ujaran di sisi dominan otak Anda), dapat menganggu ujaran. Bagian Broca berada di tengah atas otak Anda sedangkan Wernicke berada lebih rendah ke bawah, lebih ke arah ke telinga Anda.
Kedua bagian ini merupakan bagian dari korteks serebral, merupakan bagian otak yang sering dikaitkan dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan umumnya mengalami cedera akibat ‘stroke besar.’
Kedua bagian ini sebenarnya merupakan bagian korteks serebal. Bagian ini berkaitan erat dengan bagian otak untuk kemampuan berpikir tingkat tinggi dan biasanya saat seseorang mengalami serangan stroke. Lazimnya stroke yang mempengaruhi bagian Wernicke atau Broca yang merupakan dua pusat utama kemampuan bicara di disi dominan otak.
Area Broca memungkinkan Anda berbicara lebih lancar dan mudah. Stroke pada bagian Broca bisa membuat susah menghasilkan suara, mirip seperti orang gagap dan nada bicara tidak normal.
Sedangkan Wernicke memungkinkan Anda untuk memahami bahasa. Stroke pada bagian Wernicke membuat ucapan Anda penuh dengan kata-kata tidak jelas, hampir seolah-olah membuat Anda terlihat sedang berbicara dengan bahasa lain. Stroke pada bagian Wernicke juga membuat Anda sulit untuk memahami ucapan orang lain dan bahasa tulisan.
Memulihkan Kemampuan Bicara
Apakah kondisi ketidakmampuan bicara usai stroke dapat diperbaiki? Jawabannya cukup menggembirakan adalah bisa diperbaiki. Untuk kasus ini dapat rehabilitas dengan terapi wicara yang umumnya lebih berhasil untuk kasus afasia Broca (berkaitan dengan ritme) dibandingkan dengan afasia Wernicke (masalah kemampuan bahasa).
Pada orang dominan dengan tangan kanan dan terserang afasia setelah stroke, biasanya akan memiliki kelemahan pada bagian lengan kanan atau kaki kanan. Sedangkan pada orang yang kidal dan mengalami afasia setelah stroke akan memiliki beberapa kelemahan di lengan kiri atau kaki kiri.
Jika Anda tinggal bersama dengan penderita stroke yang memiliki kondisi afasia atau disartria, ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Kerap terjadi penderita stroke yang mengalami kesulitan bicara ini mengalami stres dan depresi. Bisa dimengerti, karena bila awalnya mudah berkomunikasi kini mereka membutuhkan bantuan orang lain.
Kalau di keluarga Anda ada yang mengalami kesulitan bicara usai serangan stroke, sebaiknya memang harus lebih sabar menghadapinya. Anda juga harus dapat memotivasi untuk kesembuhannya.
Tips yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kemampuan bicara pasien stroke
- Tetap ajak penderita stroke dalam percakapan di dalam keluarga. Anda harus tetap aktif mengajak mereka untuk bicara.
- Ajukan pertanyaan ringan, bila Anda mendapatkan jawaban hanya dengan anggukan atau menggeleng sebagai tanda persetujuan atau tidak, Anda tetap harus meminta dengan baik-baik agar penderita stroke mau mengucapkan beberapa kata atau kalimat. Memang butuh kesabaran untuk hal ini. Sediakan waktu lebih banyak bersama penderita stroke.
- Bila penderita stroke sudah mengucapkan satu kalimat, sebaiknya berpura-puralah Anda terima dan mengerti apa yang diucapkannya. Hal ini akan membuat penderita stroke percaya diri untuk bicara. Upaya ini pun memancing mereka lebih aktif bicara.
- Usahakan untuk penderita stroke menelepon seseorang. Anda bisa mengatur rencana agar penerima telepon berpura-pura mengerti apa yang dikatakan oleh penderita stroke.
- Ajak sesekali nonton televisi dan tanyakan pendapat dia tentang acara film atau berita.
- Saat sedang santai di rumah, coba ceritakan hal-hal lucu kepada penderita stroke. Upaya ini akan tetap membuat penderita stroke nyaman dan senang karena tidak merasa sendirian.
- Ajak penderita stroke jalan-jalan santai (dapat gunakan kursi roda) ke taman, restoran, atau mal. Upayakan hal ini seminggu sekali sebagai kegiatan yang menyenangkan untuk penderita stroke. Saat beraktivitas tetap ajak bicara tentang apa yang dia lihat dan rasakan.
- Undang sahabat-sahabat penderita stroke ke rumah. Saat bertemu dengan sahabat-sahabatnya menjadi upaya untuk tetap mengajak bicara pasien stroke. Berada di tengah-tengah sahabat dapat menjadi motivasi tinggi untuk sembuh.
Namun begitu, Anda juga dapat melibatkan bantuan terapi bicara untuk mempercepat pemulihan bicara pasien stroke. Saat ini bila Anda membutuhkan terapi wicara, Anda bisa dengan mudah menemukannya di www.perawatners.com. Di sini Anda dapat melakukan terapi wicara di rumah dan harga terapi yang sesuai dengan bujet Anda. Terapis wicara yang tergabung di PerawatNers.com adalah terapi profesional , sehingga Anda tenang dan nyaman mempercayakan keluarga Anda untuk terapi wicara.