Gangguan Tidur dan Penyalahgunaan Obat
Bila Anda dapat tidur lelap di malam hari dan bangun bugar esok harinya, bisa jadi Anda adalah orang beruntung. Karena saat ini diperkirakan hampir sepertiga orang di dunia mengalami gangguan tidur.
Gangguan tidur atau sleep disorder merupakan gangguan yang menyebabkan masalah pola tidur seseorang. Hal itu terjadi justru ketika seseorang tidak dapat tidur dan memiliki kualitas tidur yang jelek. Seperti tidur yang mudah terbangun dan sulit tidur kembali, hingga sama sekali tidak bisa tidur.
Gangguan tidur ini bisa merupakan gangguan dari yang ringan hingga berat. Pada tingkat yang parah, gangguan tidur tentu saja dapat mengganggu hidup seseorang baik aspek jiwa, emosional, fisik hingga sosial. Tak mengherankan para pengidapnya akan mudah merasa lelah, lesu, mudah marah, lemas, dan mudah tersinggung dan sulit konsentrasi.
Mengenal Gangguan Tidur
Ada sejumlah kondisi yang berkaitan dengan gangguan tidur, di antaranya:
- Mendengkur. Kondisi ini muncul ketika aliran udara melalui hidung dan mulut terganggu. Mendengkur bisa menyebabkan seseorang menjadi sering terbangun dari tidur dan kurang tidur. Jika hal ini terus terjadi, maka lambat laun bisa mengarah pada masalah kesehatan yang lebih serius, seperti gangguan pernapasan, peningkatan tekanan darah dan penambahan beban kerja jantung.
- Sleep Apnea atau Apnea Tidur. Kondisi ini muncul ketika pernapasan terganggu oleh dinding tenggorokan yang mengalami relaksasi dan menyempit ketika kita sedang tertidur. Apnea tidur terbagi menjadi dua, apnea tidur obstruksi yang muncul akibat otot tenggorokan yang mengalami relaksasi berlebihan dan apnea tidur central yang muncul karena otak tidak mengirimkan sinyal pada otot untuk mengatur pernapasan.
- Insomnia.Kondisi ini terjadi saat seseorang mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak bisa tidur cukup lama sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tubuh, meski dia memiliki kesempatan untuk melakukannya.
- Narkolepsi. Hal ini disebabkan adanya kelainan pada saraf yang mempengaruhi kendali seseorang saat waktu tidur dan bangun. Orang yang mengalami narkolepsi akan mengalami gejala seperti: rasa ngantuk luar biasa saat siang hari, adanya halusinasi (seseorang yang mengalami khayalan seperti nyata dan kadang terasa menyeramkan), kelumpuhan saat tidur.
- Kelainan Ritme Sirkadian. Kondisi ini terjadi ketika ritme sirkadian seseorang mengalami gangguan. Ritme sirkadian atau jam internal tubuh adalah jam biologis yang mengatur siklus di dalam tubuh manusia selama 24 jam. Ritme sirkadian inilah yang menentukan kapan kita terbangun dan kapan kita tertidur.
Kondisi gangguan tidur ritme sirkadian adalah :
Hipersomnia.
Ini adalah kondisi ketika seseorang tidur secara berlebihan atau mengalami kesulitan untuk tetap terjaga pada siang hari. Penderita hipersomnia bisa tertidur kapan saja, misalnya ketika bekerja atau mengemudi. Hipersomnia umumnya disebabkan oleh obesitas, narkolepsi, minuman keras, narkoba, kurang tidur di malam hari, dan lainnya.
Restless Leg Syndrome
Kondisi ditandai dengan menggerakkan kaki yang terkadang disertai dengan sensasi kesemutan. Beberapa kondisi yang dapat menimbulkan restless leg syndrome adalah kehamilan terutama pasa trimester ketiga, penyakit kronis misalnya kekurangan zat besi, gagal ginjal, parkinson, diabetes, dan neuropati perifer.
Parasomnia
Parasomnia ada sekelompok gangguan tidur yang ditandai dengan gerakan atau kebiasaan yang tidak normal. Gangguan tidur (sleep disorder) yang termasuk dalam parasomnia adalah: mimpi buruk, tidur berjalan, lumpuh tidur atau ketindihan, menggeretakkan gigi, mengompol, dan mengigau.
Kapan Harus Menemui Dokter?
Bila seseorang memiliki gangguan tidur, sepertinya harus segera ke dokter. Karena bila tidak segera dilakukan, gangguan tidur ini dapat berakibat buruk bagi penderitanya.
Dokter akan melakukan pemeriksaan seseorang dengan meminta pasien melakukan polysomnography (PSG), yang merupakan tes standar medis untuk mencatat berbagai perubahan biofisiologi serta tubuhseseorang ketika pengidap sedang tertidur. Tes biasanya dilakukan saat malam hari ketika pasien tertidur. PSG ini memeriksa mata, otak, irama jantung, aktivitas otot, ketika pasien sedang lelap tidur.
Gejala Gangguan Tidur
Pada umumnya dalam dunia medis penyakit ini dapat mengakibatkan berbagai gejala, bahkan termasuk gejala yang tidak terlalu terlihat. Berikut ini merupakan beberapa gejala dari pada gangguan tidur :
Pada sebagian orang yang memiliki gangguan tidur akan memiliki beberapa gejala, seperti: susah tidur, selalu mengantuk dan lelah pada siang hari, mudah tersinggung dan marah, kondisi emosi tidak stabil, mempunyai kebiasaan mendengkur, sulit berkonsentrasi dan sering mengalami milik buruk
Bila Anda mengalami beberapa gejala di atas, bisa jadi Anda termasuk orang yang memiliki gangguan tidur. Sebaaiknya segera konsultasikan ke ahli medis atau dokter.
Penyebab Gangguan Tidur
Sebetulnya apa penyebab gangguan tidur? Ada beberapa penyebab gangguan tidur. Seperti adanya gaya hidup pasien, konsumsi obat-obat tertentu, suasana kamar dan tempat tidur yang tidak nyaman, lingkungan yang bising, kepekaan terhadap cahaya, kondisi suhu, adanya penyakit fisik tertentu, serta gangguan psikologi stres, depresi dan lainnya.
Pada orang yang biasanya bekerja di malam hari memiliki risiko mengalami gangguan tidur. Hal ini terjadi karena ada perubahan pola jam tidur yang memaksa mereka untuk terjaga pada jam seharusnya mereka tidur. Selain itu, pada orang-orang lanjut usia juga cenderung mengalami kesulitan tidur dan mengalami insomnia.
Pengobatan Gangguan Tidur
Untuk mendapati tidur yang normal Anda dapat mencoba beberapa hal:
- Tidur pada waktu yang sama setiap hari
- Anda hitung minimal dapat tidur 7 jam
- Hindari kopi, makanan pedas atau ekstrem, alkohol atau obat-obatan yang membuat Anda terjaga. Upayakan minimal konsumsinya sekitar 6 jam sebelum tidur.
- Matikan lampu kamar dan suara bising
- Upayakan tempat tidur hanya untuk tidur untuk untuk membaca, nonton tv, atau makan.
- Lakukan olahraga ringan namun jangan menjelang tidur.
Untuk mengatasi gangguan tidur dokter yang ahli di bidangnya akan menyarankan beberapa jenis pengobatan, terapi hingga tindakan operasi. Namun dalam kasus tertentu pasien juga diminta berkonsultasi dengan psikiater. Selain itu, biasanya dokter juga meminta untuk mengubah gaya hidup yang ternyata dapat memperbaiki pola tidur pasien.
Dalam pengobatannya, dokter memberikan resep kepada pasien untuk mengonsumsi obat penenang atau tidur. Namun obat tidur ini sebetulnya merupakan solusi sementara saja. Pemberian obat tidur harus di bawah pengawasan dokter. Ada beberapa obat yang masuk dalam kelompok psikoterapika yang memiliki zat aditif yang menyebabkan ketergantungan.
Bila terjadi penyalahgunaan, maka Anda bisa dimasukkan ke dalam penggunaan ilegal dan ada pasal larangan serta sanksinya. Karena itu, bila Anda mempunyai gangguan tidur Anda perlu segera ke dokter untuk mendapatkan penanganan tepat dan tidak terjadi penyalahgunaan pemakaian obat.
Bila Anda membutuhkan perawat, fisioterapis, terapis okupasi dan terapis wicara berpengalaman dan profesional dapat menghubungi PerawatNers.com.