Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Mengenal Sleep Apnea - Nafas Berhenti Ketika Tidur

Mengenal Sleep Apnea - Nafas Berhenti Ketika Tidur

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang ditandai dengan gengguan pernapasan atau nafas berhenti singkat selama tidur.

Gangguan tidur ini dapat berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit, dan dapat terjadi 30 kali atau lebih dalam satu jam.  Apnea adalah penghentian napas sementara tanpa ada paksaan dari luar tubuh.

Sleep apnea dapat menyebabkan seseorang sering terbangun di malam hari. Karena terbangun beberapa kali selama tidur di malam hari mengakibatkan rasa ngantuk di siang hari, kelelahan, dan gejala lainnya.

Ada dua jenis utama apnea tidur:

  1. Apnea tidur obstruktif, yang disebabkan oleh penyumbatan jalan napas
  2. Apnea tidur sentral (central sleep apnea /CSA), yang disebabkan oleh masalah kemampuan otak untuk mengontrol pernapasan.

Pilihan perawatan termasuk perubahan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan dan menghindari alkohol dan tidur telentang, dan penggunaan perangkat seperti mesin continuous positive airway pressure (CPAP). Dalam kasus yang lebih parah, pembedahan mungkin disarankan.

Penyebab Sleep Apnea

Apa sebenarnya yang menyebabkan tubuh berhenti bernafas sejenak ketika tidur dan mengakibatkan kita terbangun dalam keadaan panik. Dibawah ini adalah beberapa  penyebab sleep apnea

Obesitas

Kelebihan berat badan dan timbunan lemak di tenggorokan dan leher dapat memberi tekanan pada jalan napas, membuatnya lebih mungkin kolaps saat tidur.

Genetik

Beberapa orang lebih mungkin terkena sleep apnea karena karakteristik fisik yang diwariskan, seperti rahang kecil atau lidah besar.

Usia

Sleep apnea lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, karena otot-otot di tenggorokan dan jalan napas menjadi lebih lemah seiring bertambahnya usia.

Jenis Kelamin

Pria lebih mungkin mengalami apnea tidur daripada wanita, meskipun risiko wanita meningkat setelah menopause.

Merokok

Merokok dapat mengiritasi dan membuat inflamasi pada saluran napas, membuatnya lebih mungkin kolaps saat tidur.

Penggunaan Alkohol dan Obat Penenang

Alkohol dan obat penenang dapat mengendurkan otot-otot di tenggorokan dan jalan napas, membuatnya lebih mudah pingsan saat tidur.

Hidung Tersumbat

Ketika saluran hidung tersumbat, orang tersebut harus bernapas melalui mulut, yang dapat mengeringkan tenggorokan dan membuatnya lebih mudah pingsan saat tidur.

Gangguan Neurologis

Gangguan neurologis tertentu, seperti penyakit Parkinson, dapat memengaruhi kemampuan otak untuk mengontrol pernapasan, yang menyebabkan sleep apnea.

Ketidakseimbangan Hormon

Ketidakseimbangan hormon, seperti yang terjadi selama kehamilan atau dengan kondisi medis tertentu, dapat menyebabkan otot-otot di tenggorokan dan jalan napas mengendur, membuatnya lebih mungkin runtuh saat tidur.

Kelainan Struktural

Kelainan struktural tertentu, seperti septum yang menyimpang atau amandel yang membesar, dapat mempersempit jalan napas dan membuat jalan napas lebih mungkin kolaps saat tidur.

Bagaimana Cara Mengatasi Sleep Apnea ?

Perawatan yang paling efektif untuk apnea tidur akan bervariasi tergantung pada individu, tetapi beberapa opsi umum meliputi:

Perubahan gaya hidup

Menurunkan berat badan, menghindari alkohol dan obat penenang, dan tidur miring dapat membantu mengurangi risiko sleep apnea.

Terapi Continuous Positive Airway Pressure (CPAP)

Terapi ini adalah pengobatan yang paling umum untuk sleep apnea. Kita memakai masker di hidung atau mulutnya saat tidur, yang memberikan aliran udara yang konstan untuk membantu menjaga jalan napas tetap terbuka.

Peralatan oral

Ini adalah perangkat yang dibuat khusus yang dipakai di mulut saat tidur, yang membantu mengatur ulang posisi rahang dan lidah agar jalan napas tetap terbuka.

Pembedahan

Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin disarankan untuk mengangkat jaringan berlebih dari jalan napas atau untuk memperbaiki kelainan struktural yang menghalangi jalan napas.

Terapi perilaku

Beberapa orang dengan sleep apnea mungkin mendapat manfaat dari terapi perilaku, seperti terapi perilaku kognitif atau biofeedback, untuk membantu memperbaiki kebiasaan tidur mereka dan mengurangi risiko sleep apnea.

Obat-obatan

Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat diresepkan oleh dokter untuk membantu mengurangi gejala sleep apnea atau untuk membantu mengelola kondisi terkait, seperti hipertensi.

Dalam kasus yang parah, sleep apnea berpotensi mengancam jiwa. Ketika pernapasan berulang kali terganggu saat tidur, dapat menyebabkan kekurangan oksigen ke otak dan organ vital lainnya. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan risiko tekanan darah tinggi, serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya.

Selain itu, orang dengan sleep apnea berisiko lebih tinggi mengalami kecelakaan dan cedera karena ngantuk  dan kelelahan di siang hari.

Namun, dengan diagnosis dan pengobatan yang tepat, risiko komplikasi serius dan kematian dapat sangat dikurangi. Sangat penting untuk memdiskusikan dengan dokter bila menduga  menderita sleep apnea, sehingga dapat didiagnosis dan diobati dengan benar. Dan penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan rencana perawatan terbaik untuk kasus spesifik yang menjadi sebab dari sleep apnea.

Subscribe