Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Pentingnya Memperkenalkan Science Pada Balita

Pentingnya Memperkenalkan Science Pada Balita

Masa tumbuh kembang anak menjadi periode signifikan dalam perkembangan minat mereka terhadap berbagai ilmu pengetahuan, Memasuki tahap eksplorasi, banyak pertanyaan yang akan dilontarkan anak terhadap berbagai macam hal yang baru dan menggelitik rasa penasaran mereka. Oleh karena itu, tugas orangtua adalah mengenalkan dan menjelaskan kepada anak, mulai dari kegiatan olahraga, sains, dan seni.

Namun, sayangnya ilmu pengetahuan berbasis sains masih sering ditakuti oleh anak-anak, khususnya anak usia sekolah.

Matematika, misalnya, merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dipahami anak sehingga mereka sering tidak dapat mengerjakan soal matematika dengan benar. Kondisi ini sering kali menumbuhkan pertanyaan di benak orangtua tentang solusi agar anak dapat memperoleh pemahaman yang baik dan mudah sehingga tidak akan takut lagi terhadap pelajaran sains.

Psikolog anak Devi Raissa Rahmawati MPsi menjelaskan, orangtua sebenarnya telah memperkenalkan sains kepada anaknya sedari kecil, khususnya ketika anak berusia 1-6 tahun yang merupakan masa emas tumbuh kembang anak.

Contohnya adalah orangtua sudah memperkenalkan mana yang disebut bulan atau matahari, bahkan sudah mengajari anak berhitung. Meskipun masih terbilang hitungan sederhana, secara tidak langsung hal itu menunjukkan orangtua sudah mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anaknya.

Mulailah pembelajaran dari hal yang sederhana dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. "Seperti ketika anak melihat es yang mencair, jelaskan secara sederhana bagaimana hal itu dapat terjadi dan peristiwa itu dinamakan apa atau ketika sedang bermain selipkan beberapa ilmu pengetahuan karena kondisi yang santai dapat lebih mudah membantu anak mengingat sesuatu.

Selain itu, anak usia sekolah taman kanak-kanak dan dasar lebih membutuhkan contoh yang konkret. Dengan melihat langsung, mereka akan lebih mudah mencerna dan memahaminya,” terang Devi.

Pertumbuhan otak anak memang mengalami perkembangan paling pesat saat bayi hingga usia tiga tahun. Akan tetapi, pembentukan jiwa inovasi pada anak tidak hanya dilakukan saat mereka berusia hingga tiga tahun, tetapi harus dimulai sejak dari kandungan, bayi, balita, hingga remaja.

Untuk menopang tumbuh kembangnya, anak perlu mendapat nutrisi yang seimbang, kasih sayang keluarga, dan lingkungan yang penuh, serta stimulus untuk mengembangkan kemampuan mereka secara tepat. Keluarga merupakan basis utama untuk mengembangkan potensi anak.

Selain keluarga, guru di sekolah menjadi penopang utama untuk. membangun suasana belajar yang menyenangkan dan mendorong anak mengeksplorasi pengetahuannya secara luas. Mengikutsertakan anak dalam berbagai les penting atau kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran serta minat dan bakat dapat menjadi salah satu media yang tepat untuk mengembangkan kemampuan anak.

Hal yang terpenting adalah jangan memaksa anak supaya cepat mengerti. Ini hanya dapat dilakukan jika anak bisa menikmati dan merasa senang dengan kegiatan itu, bukan karena paksaan orangtua. Saat bermain tiba, beri kesempatan anak untuk bermain sebebasnya serta mengenal lingkungan sekitarnya.

Beri kebebasan anak untuk mengembangkan potensi asalkan tidak membahayakan orang lain dan dirinya atau melanggar etika dan moral. "Pemberian kebebasan kepada anak untuk mengeksplorasi kemampuan dirinya akan menumbuhkan rasa percaya diri’ mereka," tambah Devi.

Subscribe