Sakit Kepala Tegang Vs Migrain
Sakit kepala (tension headache) merupakan kondisi yang paling sering dialami banyak orang. Bagi beberapa orang jarang mengalami sakit kepala, sementara ada yang mengalami setiap minggu atau bahkan setiap hari. Rasa sakit pada kepala ini merupakan jenis yang paling umum, meskipun belum ditemukan kejelasan pasti penyebabnya. Selain itu, Anda juga mungkin merasa kaku di belakang leher dan otot bahu kemudian menyebar ke depan, dan merasa adanya tekanan di belakang mata Anda bersamaan dengan tekanan pada rahang.
Langkah pertama dalam mengobati sakit kepala adalah pahami terlebih dahulu jenis sakit kepala yang Anda alami. Beberapa orang berpikir mereka memiliki migrain, namun mereka salah dan ternyata mengalami sakit kepala tegang. Sementara tipe sakit kepala ini lebih umum dirasakan oleh banyak orang. Untuk menentukan sakit kepala yang Anda alami diperlukan konsultasi dengan dokter.
Sedangkan migrain merupakan serangan sakit kepala sebelah yang diikuti rasa nyeri dan sering membuat penderitanya tidak berdaya. Selain merasakan sakit kepala sebelah, beberapa orang juga mengalami mual, muntah, atau sensitivitas terhadap suara bising atau cahaya. Sakit kepala sebelah dikatakan serius bila berlangsung dari 4 jam sampai 3 hari dan disertai dengan gejala lainnya yang sangat parah hingga menghambat Anda untuk beraktivitas normal.
Kapan sakit kepala & migrain mulai dirasakan?
Menurut Mayo Clinic, migrain mulai dirasakan pada usia remaja atau dewasa awal. Sebaliknya, sakit kepala dapat terjadi setiap saat dalam kehidupan seseorang. Jika orang dewasa mengalami sakit pada kepala, kemungkinan besar mereka hanya mengalami ketegangan pada kepala.
Dimana yang sakit?
Migrain biasanya terjadi di satu sisi kepala. Sedangkan ketegangan pada sakit kepala mempengaruhi kedua sisi kepala dan dapat dirasakan adanya tekanan di daerah dahi. Lokasi nyeri adalah kunci indikator jenis sakit kepala.
Bagaimana menentukan jenis sakit kepala?
Jika rasa sakit dialami dalam jangka waktu setiap hari atau setiap minggu, merasakan tekanan, atau nyeri di sekitar kulit kepala, kemungkinan yang terjadi adalah sakit kepala yang ditimbulkan karena ketegangan. Sedangkan jika rasa sakit yang dirasakan pada kepala adalah berdenyut dengan jangka waktu yang lama maka bisa jadi itu merupakan sakit kepala dengan jenis migrain.
Migrain
Hingga saat ini, penyebab migrain belum dapat dipastikan. Namun dalam banyak kasus serangan migrain, ditemui kadar zat kimia dalam otak yang disebut serotonin menurun. Kondisi ini diduga menyebabkan salah satu saraf otak (trigeminal) melepaskan zat kimia yang menuju ke lapisan luar otak (meningen) sehingga menimbulkan nyeri.
Meski penyebabnya belum diketahui, sejumlah faktor berikut ini diduga dapat memicu timbulnya serangan migrain:
Perubahan hormon pada wanita.
Sebagian besar yang terserang migran adalah wanita. Fluktuasi kadar hormon pada wanita, terutama estrogen, berkaitan erat dengan timbulnya migrain.
Sebagian wanita terserang migrain pada saat mengalami penurunan kadar estrogen yang signifikan, seperti sebelum atau selama masa menstruasi, selama masa kehamilan, atau menopause.
Pola makan dan minum.
Mengonsumsi makanan asin atau makanan olahan, penambahan rasa manis atau rasa gurih (aspartam atau MSG), serta minuman beralkohol atau mengandung kafein dapat memicu serangan migrain.
Pemicu dari lingkungan sekitar,
seperti asap rokok, aroma parfum atau penghapus cat, dan suara bising.
Faktor emosi, seperti stres, gelisah, tegang, depresi, atau terlalu gembira.
Faktor fisik dan kebiasaan, seperti kelelahan, kualitas tidur yang buruk, postur tubuh yang buruk, gangguan tidur karena perbedaan waktu saat bepergian (jet lag), pasca olahraga berat, atau hipoglikemia (kadar gula yang rendah).
Efek samping konsumsi obat, seperti pil KB atau terapi penggantian hormon.
Selain pemicu di atas, beberapa faktor juga dapat membuat seseorang cenderung mudah mengalami migrain. Di antaranya adalah:
- Memiliki riwayat keluarga yang mengalami migraine
- Berjenis kelamin wanita.
Apakah menghambat aktivitas?
Saat orang mengalami sakit kepala tipe ketegangan, maka mereka masih dapat melakukan aktivitas seperti mengendarai, membaca, dan kegiatan sehari-hari lainnya. Berbeda halnya dengan migrain, orang yang mengalami jenis sakit ini akan lemas dengan pandangan yang gelap, maka aktivitas tidak dapat dilakukan dan harus beristirahat.
Kapan harus mengunjungi dokter?
Meskipun sebagian besar kondisi ini bisa hilang dengan istirahat dan relaksasi, sakit kepala dan migrain dapat menunjukkan masalah serius. Oleh sebab itu, perhatikan dengan baik gejala yang dialami. Berikut ini beberapa kondisi yang harus diperiksakan ke dokter :
- Tidak mempan diobati
- Sulit bicara dan mati rasa
- Disertai demam dan leher kaku
- Disertai dengan gangguan penglihatan
- Disertai mual, muntah, dan peka terhadap cahaya atau suara
- Muncul setelah melakukan aktivitas tertentu
- Muncul secara tiba-tiba dan terasa sangat menyakitkan
Webste ini merupakan layanan kesehatan home care secara online untuk menyediakan perawat medis 24 jam, terapi fisik / fisioterapi, terapis okupasi dan terapis wicara yang bisa datang ke rumah. Dengan layanan rawat pasien di rumah, Anda merasa nyaman saat berkumpul di rumah dengan keluarga dan tetap mendapat perawatan dari jasa perawat homecare profesional.