Kembalikan Kemandirian Hidup dengan Terapi Fisik untuk Pasien Pasca Stroke
Stroke adalah gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu.
Definisi menurut WHO: stroke adalah terjadinya gangguan fungsional otak fokal maupun global secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam akibat gangguan aliran darah otak.
Stroke dikenali dari penyakit neurologis lainnya karena onset dari penyakit stroke itu bersifat tiba-tiba dalam waktu singkat. Stroke adalah penyakit kardiovaskular yang mempengaruhi arteri utama menuju dan berada diotak.
Stroke adalah gangguan potensial yang fatal pada suplai darah bagian otak. Tidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat bertahan bila terdapat gangguan suplai darah dalam waktu relatif lama sebab darah sangat dibutuhkan dalam kehidupan terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang dibutuhkan pada otak dan otak dalah pusat control system tubuh termasuk perintah dari semua gerakan fisik.
Stroke terjadi ketika pembuluh darah membawa oksigen dan nutrisi menuju otak pecah atau tersumbat oleh gumpalan sehingga otak tidak mendapat darah yang di butuhkan.
Penyakit ini menimbulkan beberapa masalah Kerusakan dalam bentuk konstraksi terus menerus lengan dan tungkai kanan sehingga terjadi
gangguan koordinasi dan keseimbangan. Itu juga memunculkan masalah kemampuan fungsional seperti merubah posisi dari tidur terlentang tidur ke posisi miring di bagian tubuh yag sehat, terlentang duduk di samping tempat tidur, duduk seimbang, duduk tegak masih membutuhkan bantuan maksimal dari orang lain, pasien belum dapat mengubah posisi tubuhnya secara mandiri.
Terapi fisik untuk pasien pasca stroke merupakan bagian dari perawatan penyakit yang penting didapatkan dengan tujuan memulihkan fungsi gerak tubuh. Latihan yang dilakukan dalam terapi fisik bisa membantu pasien menjalani rutinitas sehari-hari secara mandiri, dan membantu menjaga fungsi otak yang masih dapat dipertahankan.
Stroke merupakan kondisi serius yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau aliran darah ke bagian otak terhalang oleh pembekuan darah. Orang yang pernah terserang stroke sering kali mengalami penurunan fungsi otak, yang bisa berupa gangguan dalam berbicara, mengingat, bergerak, dan lain sebagainya. Mengembalikan kemampuan tubuh pada pasien pasca stroke merupakan proses panjang yang membutuhkan kesabaran, kerja keras, dan komitmen.
Fisioterapi Sebagai Bagian Penanganan Stroke
Salah satu metode untuk menangani penyakit stroke dapat digunakan terapi fisioterapi. Terapi pasca stroke merupakan bagian dari perawatan penyakit yang penting didapatkan oleh penderita stroke. Latihan physiotherapy yang dilakukan dalam terapi pasca stroke membantu menjaga fungsi otak yang masih dapat dipertahankan. Fisioterapi stroke adalah program pemulihan pada kondisi stroke yang bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional penderita stroke, sehinga mereka mampu mandiri dalam melakukan aktivitassehari-hari.
Program fisioterapi ini bisa dibilang merupakan program yang tidaklah mudah, karena setelah stroke terkadang menyisakan kelumpuhan terutama pada sisi yang terkena, timbul nyeri, subluksasi pada bahu, pola jalan yang salah dan masih banyak kondisi yang perlu dievaluasi oleh fisioterapis.
Fisioterapis dalam memulai fisioterapi stroke ini harus disegerakan atau dalm istilahnya mendesak dimulai dari stadium akut. Fisioterapis harus mengevaluasi terlebih dahulu tentang apa yang tidak mampu penderita lakukan dan hasil akhir yang akan dicapai dari fisioterapi stroke ini. Contoh ketidakmampuan yang dimiliki oleh penderita stroke adalah : kelemahan dan penurunan daya tahan otot, penurunan range of motion /luas gerak sendi, gangguan sensasi pada angota badan dan masalah pada pola jalannya. fisioterapi stroke harus mengacu pada kondisi yang dialami penderita saat itu sehingga rencana untuk fisioterapi ini lebih terarah dan efisien.
Pada fisioterapi stroke penderita akan belajar menggunakan anggota tubuh yang terkena stroke yang seringkali anggota tubuh ini jarang digunakan atau tidak digunakan sama sekali oleh penderita, sedangkan fisioterapis mengevaluasi apakah anggota tubuh yang terkena stroke tersebut fungsinya sama dengan kondisi sebelum stroke. Jika tidak maka fisioterapis akan mengajarkan bagaimana mengoptimalkan angota tubuh sisi yang terkena.
Fisioterapis dapat memberikan pelatihan sirkuit, yang melibatkan pengulangan intensif kegiatan sehari-hari, untuk membantu orang berjalan lebih jauh, lebih cepat, dengan lebih banyak kemandirian dan kepercayaan diri.
Mengintegrasikan pelatihan ketahanan dan kekuatan ke dalam rehabilitasi mengurangi kecacatan. Stabilitas dan latihan inti yang menggabungkan keseimbangan, perubahan berat badan, dan gaya berjalan meningkatkan keseimbangan setelah stroke.
Orang dengan usia kerja dua hingga tiga kali lebih mungkin menganggur delapan tahun setelah stroke. Sekitar satu dari empat stroke terjadi pada orang usia kerja, namun orang usia kerja dua hingga tiga kali lebih mungkin menganggur setelah stroke dan commissioning layanan rehabilitasi kejuruan bervariasi.
Hambatan yang dilaporkan pasien termasuk kesulitan mengakses layanan rehabilitasi dan terbatasnya kapasitas tim rehabilitasi untuk mendukung orang untuk kembali bekerja.
Peran fisioterapi pada pasien pasca stroke sangat penting untuk mencegah terjadinya penurunan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional sehingga dalam memberikan terapi latihan perlu diberikan secara efektif dan efisien baik intensitas maupun frekuensi pemberian terapi. Untuk itu sebagai fisioterapis disarankan memiliki ilmu danpengetahuan yang memadai,memberikan pelayanan dengan sebaik mungkin dan meningkatkan kerjasama dengan tenaga medis yang lain, keluarga pasien maupun pasien itu sendiri serta selalu memberikan motivasi kepada pasien.
Kapan Terapi Fisik Pasca Stroke Dilakukan?
Waktu yang dirasa tepat untuk segera memulai terapi fisik untuk pasien pasca stroke adalah 24-48 jam setelah serangan, yang terpenting yaitu kondisi pasien sudah stabil. Dalam periode tersebut, penyedia layanan kesehatan akan membantu pasien pasca stroke agar bisa bergerak dari tempat tidur. Fungsi dari terapi fisik adalah memperkuat anggota gerak tubuh pasien, sehingga membantu pasien pasca stroke untuk mampu merawat diri sendiri dan kembali melakukan aktivitas secara mandiri. Namun, terapi fisik untuk pasca stroke sebaiknya dimulai sesuai dengan anjuran dokter dengan mempertimbangkan kondisi pasien.
Fisioterapi meningkatkan pemulihan fungsi dan mobilitas setelah stroke. NICE merekomendasikan minimal 45 menit fisioterapi lima hari seminggu sebagai bagian dari layanan rehabilitasi stroke spesialis tujuh hari. Terapi intensitas tinggi diperlukan untuk mempelajari kembali kemampuan yang hilang.
Rehabilitasi harus dilanjutkan selama orang tersebut menunjukkan manfaat yang terukur dari perawatan dan telah mencapai tujuan yang disepakati. Akses ke layanan rehabilitasi masyarakat harus fleksibel untuk mendukung kebutuhan jangka panjang.
Dari 24 jam setelah stroke, ahli fisioterapi memulai rehabilitasi pendek yang sering, berfokus pada bangun dari tempat tidur, berdiri dan berjalan. Pelatihan tugas yang berulang ini membantu orang mendapatkan kembali gerakan dan mempelajari kembali kegiatan sehari-hari.
Terapi fisik untuk pasien pasca stroke tidak dapat menyembuhkan kerusakan yang disebabkan oleh stroke. Untungnya, otak manusia mampu beradaptasi dengan cepat dan baik. Seiring berjalannya waktu, bagian otak yang berbeda dapat mengambil alih peran bagian otak lain. Sel-sel otak tertentu pun dapat pulih dari kerusakan sementara.
Terapi fisik berperan penting dalam menjaga kondisi pasien pasca stroke agar tetap baik dan membantu mencegah disabilitas lebih lanjut. Kerusakan otak akibat stroke bisa menyebar dan menjadi masalah jangka panjang. Agar kualitas hidup pasien pasca stroke dapat meningkat, maka diperlukan terapi fisik.
Stroke bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan atau berkurangnya kemampuan fungsi tubuh. Meski ada yang bisa pulih sepenuhnya dalam waktu singkat, tapi umumnya pasien pasca stroke membutuhkan dukungan medis dan psikologis dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk mengembalikan fungsi tubuhnya agar bisa lebih mandiri.
Pilih Terapi Fisik yang Tepat
Terapi fisik untuk pasien pasca stroke dengan tujuan agar dapat mengembalikan kualitas hidup para pasien. Serangan stroke bisa memperlemah otot-otot pada tubuh penderitanya. Hal ini membuat tubuh dan sendi susah bergerak. Efeknya koordinasi dan gerakan tubuh jadi berkurang sekaligus susah melakukan aktivitas fisik seperti berjalan dan berdiri.
Terapi fisik membantu memperkuat otot tubuh dan melatih pasien pasca stroke untuk bisa kembali beraktivitas setelah mengalami kerusakan otak. Terapi fisik atau fisioterapi adalah terapi yang dilakukan oleh dokter spesialis fisioterapi dan terapis, yang terlebih dahulu akan mengevaluasi masalah fisik pasien. Jika masalah fisik yang diderita terlalu parah, maka bisa dibantu dengan alat untuk mendukung pemulihan dari gangguan pergerakan tubuh pasien.
PerawatNers.com merupakan layanan kesehatan home care secara online untuk menyediakan perawat medis 24 jam, terapi fisik / fisioterapi, terapis okupasi dan terapis wicara yang bisa datang ke rumah. Dengan layanan rawat pasien di rumah, Anda merasa nyaman saat berkumpul di rumah dengan keluarga dan tetap mendapat perawatan dari jasa perawat homecare profesional.