5 Tips Tetap Sehat saat Beribadah Haji
Jemaah haji dari Indonesia memiliki risiko 63% masalah kesehatan. Karena itu masalah kesehatan menjadi bagian penting persiapan ibadah haji.
Tahun ini jumlah jamaah haji Indonesia yang berangkat berjumlah 129.999. “Dari jumlah ini sebanyak 63% berpotensi memiliki gangguan kesehatan. Angka ini tidak jauh berubah dari tahun ke tahun,” jelas Eka Jusuf Singka, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan.
Pada pelaksanaan ibadah haji, yang berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan umumnya adalah lansia. Namun begitu, pada orang-orang muda juga dapat mengalami gangguan kesehatan saat menjalankan ibadah haji.
Saat beribadah haji diberikan tiga kategori dengan gelang merah, kuning, dan hijau. Gelang merah merupakan tanda untuk orang tua berusia 60 tahun ke atas dan memiliki penyakit. Jumlah kantegori ini tercatat 55.777 jemaah.
Untuk kategori gelang hijau menjadi tanda untuk orang tua berusaia 60 tahun ke atas dan memiliki kondisi sehat. Tahun ini berjumlah 12.570 orang. Sedangkan kategori gelang kuning ialah orang muda dengan penyakit bawaan, yang berjumlah paling banyak yakni 61.652 orang.
1. Persiapan Kesehatan saat Ibadah Haji
Perjalanan haji membutuhkan fisik prima. Apalagi menghadapi perbedaan kondisi lingkungan ekstrem di Tanah Suci, yang kadang membuat tubuh mengalami kesulitan beradaptasi dan menyebabkan badan rentan terhadap berbagai penyakit. Selain itu kegiatan ibadah yang cukup padat juga kadang membuat tubuh jemaah haji lebih mudah drop.
Umumnya masalah kesehatan yang terjadi di Tanah Suci adalah kelelahan, pernapasan, pegal-pegal, flu, diare, ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas), dan lainnya. Pada seseorang yang memiliki riwayat penyakit tertentu seperti asma, diabetes, jantung, tekanan darah tinggi, stroke, dan lainnya perlu lebih memperhatikan kesehatannya.
Sebetulnya jemaah haji yang berangkat tidak perlu cemas untuk masalah kesehatannya. Karena di Arab Saudi telah tersedia layanan kesehatan untuk kebutuhan jemaah. Saat ini fasilitas kesehatan telah tersedia untuk jemaah haji dari Indonesia yang terhitung baik. Di sana ada juga beberapa poliklinik dan rumah sakit Indonesia.
Vaksin Wajib Jelang Ibadah Haji
Ada beberapa vaksin yang dibutuhkan jemaah haji sebelum berangkat yaitu :
Vaksin Meningitis
Salah satu penyakit yang menjadi salah satu momok bagi jemaah haji. Meningitis merupakan radang selaput otak. Udara ekstrem di Tanah Suci sangat panas pada siang hari dan berubah menjadi dingin pada malam hari dapat menyebabkan munculnya penyakit dengan cepat.
Gejala penyakit ini tubuh merasa nyeri, mual dan demam. Meningitis juga dapat menyebabkan kematian bagi penderitanya.
Untuk mencegah penyakit ini jemaah haji wajib melakukan vaksin meningitis. Hal ini menjadi salah satu syarat yang harus dipenuhi setiap jemaah haji yang akan berangkat. Adanya vaksin ini akan melindungi para jemaah haji.
Vaksin ini sebaiknya dilakukan 2-3 minggu sebelum keberangkatan. Bila sudah pernah vaksin meningitis, maka perlu diperhatikan apakah sudah lewat 3 tahun atau belum.
Vaksin Influenza Musiman
Meski flu kadang dianggap penyakit ringan, namun pada beberapa orang dapat membahayakan. Selain itu dengan banyak tipe flu yang berbeda perlu antisipasi.
Vaksin flu perlu pada kondisi seseorang yang memiliki kondisi: asma kronis, gagal jantung kronis penyakit paru-paru kronis, penderita gangguan metabolik, obesitas, balita, lansia, dan wanita hamil.
Vaksin Pneumonia
Penyakit ini disebabkan infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae, dan dapat dicegah dengan pemberian vaksin pneumonia. Vaksin ini juga penting bagi jemaah haji khususnya oleh lansia di atas 65 tahun, pengidap diabetes, asma, ginjal, dan jantung,
Ada dua jenis vaksin pneumokokus yaitu Pneumococcal Conjugate Vaccine (PVC) dan Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPV).
2. Cek Kesehatan Sebelum Melakukan Ibadah Haji
Salah satu yang perlu dilakukan untuk kesehatan perjalanan ibadah haji berjalan dengan lancar, adalah pemeriksaan kesehatan. Hal ini telah menjadi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 tahun 2016 soal Istihaah Kesehatan Jemaah Haji. Ada tiga tahap yang harus dilakukan untuk pemeriksaan kesehatan ini:
*Tahap pertama. Tahap ini dilakukan oleh ti pemberi pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk mendapatkan nomor porsi.
*Tahap kedua. Tahap ini dilaksanakan oleh Tim Penyelenggara Kesehatan Haji Kabupaten atau Kota di Puskesmas atau RS. Dilakukan ketika pemerintah telah mengeluarkan kepastian keberangkatan Jemaah Haji.
*Tahap Ketiga. Tahap terakhir ini dilakukan oleh Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Bidang Kesehatan. Tahap ini dilakukan pemeriksaan kesehatan yang akan menentukan apakah jemaah haji layak atau tidak terbang sesuai dengan peraturan penerbangan internasional.
3.Membawa Obat-obatan Pribadi
Untuk jemaah yang mengidap penyakit tertentu, jangan lupa membawa obat-obatan yang harus dikonsumsi rutin. Selain obat untuk penyakit tertentu, Anda harus membawa obat-obat sederhana seperti obat diare, sakit kepala, anti alergi, dan vitamin serta suplemen yang dibutuhkan.
4.Aktivitas Olahraga
Biasakan tubuh tetap melakukan olahraga ringan, apalagi saat persiapan ibadah haji. Karena saat ibadah haji Anda membutuhkan kekuatan fisik untuk berjalan. Dengan latihan olahraga tubuh Anda akan segar dan sehat. Tubuh Anda akan mampu mengikuti aktivitas ibadah tanpa keluhan.
Bila Anda membutuhkan fisioterapi Anda bisa lakukan di rumah. Anda bisa mendapatkan fisioterapis di PerawatNers.com. Anda juga harus memperoleh informasi untuk menyewa kursi roda atau persiapan lain yang dibutuhkan.
5.Pendampingan Perawat saat Ibadah Haji
Bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah haji atau umrah, namun memiliki kondisi tubuh lemah dan membutuhkan pendampingan perawat, saat ini kian mudah mendapatkan perawat. Layanan perawat PerawatNers.com memungkinkan untuk membantu perawatan dan pendampingan bagi jemaah haji yang membutuhkan. PerawatNers.com memberikan layanan perawat yang andal dan profesional dengan biaya terjangkau.
Melihat persiapan yang cukup panjang untuk menjalankan ibadah haji, mau tidak mau Anda memang memerlukan rencana matang. Karena tanpa kondisi tubuh yang prima, Anda akan mengalami kesulitan saat ibadah haji.