Olah Raga Yang Aman Untuk Lansia
Salah satu usaha yang dilakukan untuk menjaga kesehatan bagi lansia adalah dengan berolah raga secara teratur. Memilih olah raga untuk lansia harus memperhatikan kemampuan lansia. Umumnya olah raga yang aman dilakukan oleh lansia adalah aktivitas yang bersifat aerobik yang disertai oleh latihan kekuatan, terutama punggung, kaki, lengan, perut dan latihan kelenturan untuk memperbaiki serta memelihara daerah geraknya juga keseimbangan tubuh. Latihan aerobik tersebut yaitu Jalan kaki, senam aerobik low impac, senam lansia, bersepeda, berenang dll.
Keefektifan dari olah raga yang dilakukan lansia tergantung dari program yang dijalankan.
Program latihan yang dijalankan Lansia harus memenuhi konsep berikut:
- Frekuensi adalah banyaknya unit latihan persatuan waktu, untuk meningkatkan kebugaran diperlukan latihan 3-5 kali/minggu. Lansia dapat melakukan latihan setiap minggu minimal 3 kali dengan memilih latihan yang disukai ataupun yang sesuai dengan kelompok yang diikutinya.
- Intensity yang dapat menunjukkan derajat kualitas dari latihan yang dilakukan. Intensitas latihan diukur dengan kenaikan detak jantung (latihan untuk peningkatan daya tahan paru jantung pada intensitas 75%-85% detak jantung maksimal, pembakaran lemak 65%-75% detak jantung maksimal. Untuk intensitas latihan pada lansia tetap harus memperhatikan faktor keterlatihan. Untuk pemula mulailah dari intensitas yang paling ringan selanjutnya naikkan secara bertahap sesuai dengan adaptasi dari para lansia masing-masing.
- Time atau durasi adalah lama setiap sesi latihan. Untuk meningkatkan kebugaran, lansia memerlukan waktu 20-60 menit/Sesi. Hasil latihan akan nampak setelah 8-12 minggu dan akan stabil setelah 20 Minggu.
- Type atau model latihan, karena tidak semua tipe gerak/ model latihan cocok untuk meningkatkan semua komponen kebugaran namun perlu disesuaikan dengan tujuan latihan. Lansia harus memilih latihan yang cocok serta sesuai dengan kemampuannnya, maka disarankan untuk melakukan olahraga yang bersifat aerobik.