Sebanyak 95% Kasus Kanker Kolon Dapat disembuhkan
Saat ini masyarakat modern dihadapi ancaman kanker kolon atau usus besar. Kabar baiknya, 95% kasus kanker kolon ini dapat disembuhkan.
Kanker usus besar atau dikenal sebagai kanker kolon merupakan salah satu jenis kanker yang dapat menyerang usus besar (bagian akhir pencernaan). Kanker kolon merupakan salah satu kanker paling banyak dialami masyarakat di negara-negara Asia Tenggara, seperti Singapura dan Indonesia. Baik lelaki dan perempuan mengalami risiko yang sama mengidap kanker kolon. Umumnya dialami oleh ras Tionghoa. Bahkan di Singapura banyak kasus kanker kolon pada stadium tinggi dan menjadi penyebab kematian.
“Ancaman kanker kolon telah drastis meningkat. Ada banyak penyebabnya. Salah satunya erat kaitannya dengan gaya hidup seperti terlalu banyak makan daging, lemak, kurang olahraga, dan obesitas. Sekarang ini banyak orang yang memiliki gaya hidup tidak sehat,” demikian dr Kan Yuk Man seorang ahli bedah di Farrer Park Hospital Singapura, saat ditemui PerawatNers.com di Jakarta saat memberikan seminar kesehatan di BCA Prioritas.
Sekarang ini dr Kan merupakan salah satu dokter bedah rongga perut terkenal yang menetap di Singapura. Dia memiliki keahlian untuk menangani beragam masalah gastrointestinal tract seperti kerongkongan, rongga perut, pankreas, liver dan usus besar. Dia juga telah begitu terkenal dengan keahliannya untuk keyhole surgery untuk menangani hernia, batu empedu, radang usus buntu, dan usus besar.
Dokter Kan Yuk Man merupakan warga negara Inggris dan mendapatkan gelar MBBS di Manchester Medical School. Dia juga menjalani pelatihan bedah pasca sarjana di London. Dia pun ikut program beasiswa di antaranya di The National Cancer Centre and The Cancer Institute (Tokyo), Prince of Wales Chinese University Hospital (Hong Kong), dan Princess Alexandra Hospital (Brisbane, Australia).
Hingga sekarang, dr Kan kerap diundang menjadi pembicara di berbagai konferensi internasional di Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Selain itu, dia juga dipercaya menjadi pelatih workshop penanganan bedah. Dokter Kan juga terdaftar sebagai anggota terhormat di Royal College of Surgeons (Edinburgh, Inggris) dr Kan sekarang ini full time praktik di rumah sakit terkenal di Farrer Park Hospital dan sudah banyak menangani kasus pasien dari berbagai negara termasuk dari Indonesia.
Pentingnya Screening Cegah Kanker Kolon
Saat ini menurut data statistik menunjukkan perbandingan 1:3 orang akan memiliki kanker pada usia 70 tahun. Mengingat kemungkinan setiap orang terkena kanker dan buruknya kanker pada ancaman kesehatan seseorang, maka setiap orang mesti waspada. “Setiap orang mesti memahami dirinya termasuk berisiko tinggi atau tidak terkena kanker. Bila seseorang mempunyai kakek nenek mengidap kanker pada usia 70-80 tahun maka tidak perlu terlalu khawatir. Tetapi, kalau orang tua yang mengidap kanker pada usia 40 tahunan itu sudah harus waspada.”
Setiap orang harus waspada terhadap kanker termasuk ancaman risiko kanker usus besar.“Bagi seseorang yang sudah berusia di atas 50 tahun perlu melakukan screening usus besar. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan ditemukannya kasus kanker kolon yang sudah memasuki stadium tinggi. Bila kanker kolon itu sudah ditemukan pada tahap awal, maka kemungkinan penyembuhannya bisa mencapai 95%. Pemeriksaan diri itu menjadi concern saya kepada para pasien,” jelas dr Kan serius.
Karena itu setiap orang harus mewaspadai kondisi tubuhnya untuk melihat indikasi kankernya. Perhatikan gejala kanker usus besar seperti adanya darah pada kotoran, gejala nyeri di perut merasa kembung terus-terusan, hilangnya berat badan, berkurangnya nafsu makan, tubuh yang terasa lemah, meningkatnya frekuensi buang air besar atau diare, dan konstipasi.
“Hanya memang semua gejala kadang tidak dirasakan penderitanya. Ada yang kotorannya berdarah ada yang tidak. Bila Anda sudah mencapai 50 tahun ke atas sudah harus memeriksakan diri,” tambah dr Kan.
“Seperti kanker lain pada umumnya, kian awal Anda mengetahui adanya kanker dalam tubuh Anda, maka harapan kesembuhannya kian tinggi. Pada stadium 1 atau awal kanker, maka harapan keberhasilannya akan mencapai lebih dari 95%,” ungkap dr Kan.
Gangguan yang banyak dijumpai pada bagian perut meliputi batu empedu, hernia, usus buntu hingga kanker usus besar. “Namun begitu tidak semua kasus membutuhkan bedah. Pada beberapa kasus bila seseorang misalnya memiliki batu empedu namun tidak mengganggu hidup dan tidak sakit, maka operasi tidak perlu,” jelas dr Kan.
Mengenal Keyhole Surgery untuk Atasi Kanker Kolon
Saat ini penanganan beragam penyakit rongga perut ini sudah berubah. Pada kasus kanker kolon biasanya terdapat pengobatan kemoterapi, radiasi, dan bedah. Ada teknologi bedah bernama minimal invansif atau key hole surgery, atau di Indonesia dikenal operasi lubang kunci. “Teknologi ini canggih. Saya hanya butuh membuat beberapa lubang kecil untuk memasukkan alat. Prosesnya berlangsung lebih singkat dibanding dengan cara sebelumnya,” tambah dr Kan.
Metode key hole surgery ini memiliki beberapa keuntungan. Operasi ini dilakukan dengan luka minimal dibanding yang lama. Selain itu juga dapat meminimalkan risiko komplikasi, pasien bisa lebih cepat pulih dan kembali ke rumah lebih cepat dibanding bedah yang sebelumnya. Jadi tidak mengganggu aktivitas seseorang. Bedah ini terhitung aman.
Selain itu pada kasus gangguan lain yang terjadi pada rongga perut, seperti batu empedu, hernia, usus buntu, dapat diatasi dengan keyhole surgery.
Pengobatan Kanker Kolon
Saat ini penangangan beragam penyakit rongga perut ini sudah berubah. Pada kasus kanker kolon biasanya terdapat pengobatan kemoterapi, radiasi, dan bedah. Ada teknologi bedah bernama minimal invansif atau key hole surgery atau di Indonesia dikenal operasi lubang kunci. “Teknologi ini sudah canggih. Saya hanya butuh membuat beberapa lubang kecil untuk memasukkan alat yang ujungnya berkamera. Prosesnya berlangsung lebih singkat dibanding dengan bedah sebelumnya,” tambah dr Kan.
Dengan operasi maka operasi dilakukan dengan luka minimal dibanding cara bedah yang lama. Selain itu juga dapat meminimalkan risiko komplikasi, pasien bisa lebih cepat pulih dan kembali ke rumah lebih cepat dibanding bedah yang sebelumnya. Jadi tidak mengganggu aktivitas pasien. Bedah ini terhitung aman.
Selain itu pada kasus gangguan lain yang terjadi pada rongga perut, seperti batu empedu, hernia, usus buntu, dapat diatasi dengan keyhole surgery.
Tips Pencegahan Kanker Kolon
Pencegahan dalam kasus kanker merupakan fokus utama bagi dr Kan untuk terus mengingatkan kepada siapapun. Berikut ada enam tips dari dr Kan yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker kolon:
- Kurangi makan daging merah. Sebetulnya yang direkomendasikan daging itu setiap hari hanya 70gram. Ingat itu jumlahnya yang sedikit.
- Kurangi lemak
- Lakukan olahraga teratur
- Memiliki berat badan yang seimbang
- Tidak minum alkohol
- Berhenti atau tidak merokok
“Satu hal tentang kanker akan jauh lebih baik untuk dicegah. Karena itu menjaga hidup sehat dan melakukan screening akan sangat membantu keberhasilan pengobatan. Mulai sekarang mulailah hidup sehat,” pesan dr Kan.