Tes Kesehatan yang Penting Dilakukan Wanita
Tes kesehatan sangat penting dilakukan oleh perempuan, hal ini bermanfaat untuk mendeteksi dini berbagai penyakit yang memiliki kemungkinan lebih besar dimiliki wanita. Apa saja tes yang sebaiknya dilakukan oleh wanita dan seberapa sering harus dilakukan?
10 tes kesehatan yang penting untuk wanita
1. Tekanan Darah
Tekanan darah normal wanita adalah tekanan yang memiliki darah antara 120 per 80. Tekanan darah yang tidak normal dapat mengakibatkan berbagai penyakit mulai dari sakit ringan seperti pusing kepala, mual yang disertai muntah, mimisan, masalah penglihatan, hingga penyakit jantung.
Lakukan pengecekan minimal 1 tahun sekali, akan tetapi jika test menunjukan angka yang tinggi biasanya dokter akan menyarankan untuk melakukan pengecekan 6 bulan sekali.
2. Kolesterol
Kolesterol merupakan lemak yang berada dalam pembuluh darah. Kadar dari HDL atau lemak baik yang normal untuk wanita adalah antara 20-60 mg/dl. Sedangkan umumnya kadar kolesterol jahat atau LDL yang normal adalah 100 mg/dl. Pengecekan dilakukan melalui tes darah.
Pengecekan kolesterol dapat dilakukan minimal 5 tahun sekali, atau jika kadar kolesterol jahat Anda lebih dari 130 mg/dl dokter akan menyarankan untuk melakukan pengecekan 6 bulan sekali.
3. Diabetes
Kadar gula normal pada wanita yaitu sekitar 70-110 mg/dl, jika kadar gula melebihi batas normal, maka dapat menimbulkan penyakit diabetes. Penyakit diabetes justru sering dialami wanita saat periode kehamilan sehingga membahayakan bagi ibu dan janin.
Lakukan pemeriksaan gula darah setiap tiga tahun sekali.
4. Pemeriksaan Mata
Seiring pertambahan usia, perempuan memiliki tingkat risiko lebih besar untuk terkena masalah menurunnya fungsi retina mata yang menyebabkan gangguan pada penglihatan dibandingkan laki-laki.
Pemeriksaan mata dan penglihatan dapat dilakukan 1-3 tahun sekali mulai dari usia 18 hingga 61 tahun.
5. Tes Kepadatan Tulang
Osteoporosis terjadi apabila mineral seperti kalsium mulai luruh dari tulang, dan membuat tulang menjadi lebih ringkih dan rapuh. Pada perempuan, ini terjadi sebagai hasil dari menurunnya kadar estrogen setelah menopause.
Namun kalau Anda sudah menjalani pengangkatan rahim atau sudah memasuki fase menopause dan memiliki tingkat risiko osteoporosis seperti patah tulang atau memang ada riwayat di dalam keluarga, sebaiknya lakukan pemeriksaan ini sedini mungkin.
6. Pemeriksaan Payudara Sendiri
Kanker payudara dapat dideteksi melalui pemeriksaan yang dapat Anda lakukan sendiri. Lakukan pemeriksaan dengan cara mengangkat tangan yang bersisian dengan payudara yang hendak dicek ke atas, lalu letakkan jari tangan yang lain di atas payudara. Secara perlahan tekan dan jalankan ujung jari Anda dalam gerakan berputar dari arah tengah ke sisi terluar.
Perempuan diatas usia 18 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan satu bulan sekali. Anda juga dapat melakukan pengecekan langsung ke dokter setiap satu tahun sekali.
7. Pap Smear
Pap smear merupakan test spesifik untuk mendeteksi lebih dari 90% dini kanker leher rahim/serviks tahap awal dan memungkinkan untuk disembuhkan, infeksi atau adanya sel yang tidak normal yang dapat memicu penyakit kanker serviks.
Lakukan pemeriksaan pap smear pada saat telah aktif melakukan hubungan seksual. Biasanya dokter menyarankan melakukan pemeriksaan 1-2 tahun sekali.
8. Mammogram
Wanita memiliki resiko kanker payudara lebih tinggi sehingga dianjurkan untuk melakukan pengecekan payudara dengan mammogram di usia 40 tahun. Mammogram dapat membantu mendeteksi awal untuk kanker payudara.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan satu tahun satu kali.
9. Test Tiroid
Wanita lebih memungkinkan mengembangkan ganguan tiroid dibandingkan pria. Test ini dapat melihat apakah produksi hormon kelenjar normal, terlalu aktif atau kurang aktif. Tiroid yang kurang aktif dapat menyebabkan peningkatan berat tubuh, sedangkan tiroid yang terlalu aktif dapat mengindikasi adanya autoimun (imunitas tubuh menyerang sel yang sehat alih-alih menyerang penyakit).
Test tiroid dapat dilakukan mulai usia 35 tahun setiap 3-5 tahun sekali. Karena banyak perempuan mulai mengalami masalah tiroid di usia 40-50 tahun.
10. Audiogram
Tes audiogram dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan pendengaran. Gejala ini bisa mengarah pada otosclerosis atau kelainan genetik yang mendorong pertumbuhan tulang telinga tengah yang abnormal, yang lebih sering terjadi pada wanita, terutama ketika masa kehamilan atau juga pada perempuan berusia 15-30 tahun.
Lakukan pemeriksaan 2-5 tahun sekali apabila pada tes pertama Anda dinyatakan normal. Konsultasikan dengan dokter apabila hasil tes menunjukan adanya masalah pada pendengaran Anda.