Persiapan dan Pemulihan Bila Harus Menjalani Operasi
Berbagai persiapan dan pemulihan bila harus menjalani operasi wajib dilakukan. Selama menunggu untuk operasi yang dijadwalkan, mungkin tidak disadari bahwa ada hal-hal yang harus dipersiapkan pada hari-hari atau minggu sebelumnya untuk meningkatkan peluang kesuksesan operasi.
Sebelum melakukan operasi akan perlu banyak konsultasi dengan dokter yang akan melakukan operasi. Kita perlu menginformasikan mengenai riwayat penyakit yang ada saat ini, riwayat medis saat operasi sebelumnya, obat-obatan yang sedang diminum dan riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu. Konsultasi dengan dokter ini penting selama masa persiapan dan pemulihan operasi
Persetujuan Tindakan Bedah Di Mulainya Persiapan Operasi
Sebelum menjalani opersi banyak hal yang dilakukan dalam rangka persiapan operasi pemulihan pasca operasi. Persiapan operasi juga meliputi konsultasi dengan dokter. Pastikan untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap dari dokter dan memahami tentang prosedur operasi apa yang akan dilakukan seperti :
- Mengapa harus dilakukan operasi?
- Apakah terdapat pilihan pengobatan lain selain operasi?
- Risiko yang dapat terjadi bila tidak dilakukan operasi?
- Risiko yang dapat terjadi selama dan sesudah operasi?
- Apa jenis operasi (menggunakan alat khusus atau operasi terbuka)?
- Apakah terdapat operasi lanjutan selama atau sesudah operasi pertama berlangsung?
- Komplikasi / penyulit yang kemungkinan timbul?
- Kemungkinaan diperlukan transfusi darah sebelum, selama atau sesudah operasi?
- Apa tipe pembiusan (anesthesia) yang kemungkinan akan digunakan dan risiko-risikonya?
- Bagaimana proses pemulihan (recovery)?
- Apakah membutuhkan peran dokter lain atau petugas kesehatan lain (fisioterapi, ahli gizi, dll)?
- Perkiraan biaya operasi?
- Berapa lama masa perawatan di rumah sakit?
- Apakah setelah operasi akan memerlukan perawatan khusus di rumah?
- Apakah memerlukan alat bantu khusus setelah operasi?
- Hal-hal lain yang Anda anggap perlu ditanyakan.
Jangan segan menanyakan kepada dokter apabila masih ada keragu-raguan. Konsultasi ini penting pada masa persiapan operasi dan juga pemulihan pasca operasi. Semakin banyak informasi yang diperoleh, semakin baik persiapan menjalani operasi.
Apabila telah menyetujui untuk dilakukan operasi, kita akan diminta untuk memberikan persetujuan secara tertulis dalam Surat Persetujuan Tindakan Operasi (Informed Consent).
Infokan Riwayat Penyakit Penting Pada Persiapan Operasi
Selain pertanyaan yang bisa diberikan selama konsultasi dengan dokter, pada persiapan operasi juga diharuskan untuk memberikan riwayat kesehatan dan penyakit yang pernah atau sedang dialami. Riwayat penyakit ini penting agar dokter dapat melakukan persiapan operasi dengan baik dan membantu pemulihan pasien setelah operasi. Berikut yang perlu dokter ketahui :
- Apakah Anda terdapat gejala nyeri dada atau sesak napas saat naik tangga atau berjalan cepat?
- Apakah Anda mempunyai riwayat penyakit ginjal?
- Apakah ada riwayat pembiusan bermasalah pada diri Anda atau keluarga, adakah komplikasi (demam tinggi, kejang, lama sadar, lumpuh, dan lain-lain) selama dan setelah pembiusan tersebut?
- Apakah Anda pernah mengalami serangan jantung?
- Apakah Anda pernah mengalami kelainan irama jantung?
- Apakah Anda pernah mengalami stroke?
- Apakah Anda pernah mengalami kejang atau epilepsi?
- Apakah Anda terdapat keluhan nyeri leher, kekakuan atau radang sendi di leher atau rahang?
- Apakah Anda terdapat penyakit tiroid?
- Apakah Anda pernah mengalami nyeri dada atau berdebar-debar karena sakit jantung?
- Apakah Anda pernah mengalami penyakit hati?
- Apakah Anda pernah didiagnosa mengalami gagal jantung?
- Apakah Anda memiliki penyakit asma?
- Apakah Anda terdapat penyakit diabetes yang membutuhkan terapi insulin?
- Apakah Anda hanya mendapat obat antidiabetik minum?
- Apakah Anda mengalami bronkitis?
Setelah itu akan di tentukan kapankah operasi akan dilakukan. Kita sebaiknya menyiapkan kesehatan fisik untuk memastikan operasi dapat berjalan lancar dan masa penyembuhan dapat menjadi lebih cepat. Ada beberapa hal yang bisa kita persiapakan sebelum operasi dijalankan.
Persiapan Operasi Dengan Mempersiapkan Fisik
Makan diet sehat
Pada hari-hari sebelum operasi, makan lah makanan yang kaya akan vitamin dan mineral yang berfokus pada buah buahan dan sayuran. Makanan yang kaya akan buah dan sayuran akan membuat turunnya tingkat peradangan di dalam tubuh kita.
Selain itu, hindari makanan olahan, daging merah, dan makanan lain yang lebih sulit diurai. Makanan yang sulit di urai akan meningkatkan peradangan pada tubuh. Hal ini sebaiknya di hindari karena ketika operasi nantinya, akan ada proses penyembuhan peradangan sehingga ada baiknya peradangan selain karena operasi di turunkan serendah mungkin hingga tubuh dapat berfokus menyembuhkan operasi saja.
Makanan dengan diet yang sehat dapat membantu persiapan dan pemulihan operasi. Karena sangat penting untuk menjaga tubuh adar tidak terjadi inflamasi tubuh selama menjalani prosedur bedah ini.
Olahraga Teratur
Di antara manfaat lainnya, berolahraga minggu-minggu sebelum operasi akan meningkatkan pemulihan setelah operasi. Olahraga dengan berjalan sebanyak 5.000 – 10.000 langkah sehari akan meningkatkan stamina kita sebelum operasi. Bahkan sesuatu yang lebih sederhana seperti parkir lebih jauh dari pintu tempat Kita bekerja atau berbelanja akan dapat membantu meningkatkan kebugaran fisik yang akan sangat membantu dalam masa pemulihan.
Hentikan Kebiasaan Buruk
Gunakan waktu sebelum operasi untuk berhenti merokok, berhenti minum alkohol dan minuman yang mempengaruhi tidur atau tingkat kecemasan, karena zat seperti alkohol dan rokok akan mempengaruhi anestesi pada operasi.
Bila cemas ada baiknya untuk melakukan kegiatan seperti meditasi atau berdoa atau kegiatan yang membantu menenangkan kecemasan tanpa melibatkan obat, zat atau minuman pereda kecemasan dalam bentuk apapun.
Info Suplemen dan Vitamin
Pastikan untuk bertanya kepada dokter tentang vitamin dan suplemen yang di konsumsi. Beberapa dari vitsmin dan suplemen dapat berinteraksi dengan obat lain, terutama antikoagulan. Obat-obatan yang berdampak perdarahan, seperti aspirin, obat antiinflamasi mungkin harus dihentikan karena itu juga harus di tanyakan ke dokter.
Persiapan Menjelang Pelaksanaan Operasi
Sebelum menjalani operasi, Kita perlu melakukan konsultasi dengan dokter yang akan melakukan operasi. Pada waktu mendekati operasi maka pasien akan menjalani pemeriksaan diagnostik pra operasi, pemeriksaan anestesi pra operasi, tidak makan dan minum sebelum menjalani operasi atau puasa.
Pemeriksaan Diagnostik Pra Operasi
Untuk keamanan pasien dan kelancaran prosedur operasi perlu dilakukan pemeriksaan pra operasi yang bertujuan untuk mengetahui adakah kelainan, gangguan atau penyakit yang dapat membahayakan pasien selama operasi.
Pemeriksaan sebelum operasi meliputi wawancara dan pemeriksaan fisik oleh dokter umum atau dokter Spesialis Penyakit yang sesuai dengan penyakit yang kita derita. Pemeriksaan labotarium juga dilakukan seperti Darah Perifer Lengkap (DPL), Masa Pembekuan, Masa Pendarahan, Pemeriksaan Sinar X (biasanya rontgen dada), Rekam Jantung (EKG) dan pemeriksaan lain-lain yang diminta oleh dokter sesuai dengan kondisi pasien.
Sementara itu, pemeriksaan pra operasi untuk pasien bayi dan anak-anak akan ditentukan oleh dokter yang merawatnya.
Pemeriksaan Anestesi Pra Operasi
Untuk menentukan keamanan pembiusan, Pasien juga perlu menjalani pemeriksaan anestesi pra operasi agar dokter anestesi dapat mengetahui kondisi Kita dan dapat mempersiapkan pembiusan sesuai tindakan yang akan dilakukan dokter operasi Kita.
Puasa Selama 6 Jam Sebelum Operasi
Perut kita harus dalam keadaan kosong apabila akan menjalani anestesi atau biasa disebut puasa. Dengan melakukan puasa akan menghindari terjadinya mual, muntah atau komplikasi lain selama atau sesudah pembiusan. Operasi dapat ditunda apabila Kita melakukan makan dan minum sebelum 6 jam tersebut.
Instruksi / Petunjuk Penting Sebelum Menjalani Operasi
- Tidur yang cukup sangat penting sebelum menjalani operasi. Apabila Kita sulit tidur, segera sampaikan ke perawat atau dokter.
- Mandilah pada malam atau pagi hari sebelum operasi. Hal ini akan mengurangi jumlah kuman di kulit Kita sehingga mengurangi risiko terjadinya infeksi.
- Jangan menggunakan make up (perias wajah) atau pewarna kuku saat menjalani operasi, informasikan ke Dokter Anestesi apabila Kita memiliki gigi palsu yang terpasang permanen.
- Lepaskan semua perhiasan atau aksesori yang sedang dipakai dan serahkan kepada keluarga untuk disimpan.
- Gunakan pakaian longgar agar mudah dipakai dan dilepaskan.
- Gunakan sepatu dengan alas datar atau hak rendah.
- Jangan menggunakan hairspray atau gel untuk menata rambut.
Masa Pemulihan Setelah Operasi
Apapun jenis operasi yang dijalani patut untuk diingat bahwa tindakan bedah adalah pembedahan. Sementara kita cenderung percaya bahwa operasi “minor” berarti tidak perlu terlalu khawatir dibandingkan dengan operasi “besar”. Aturan yang harus diperhatikan pada operasi besar maupun kecil selalu sama.
Prosedur bedah apa pun yang melibatkan sayatan dan anestesi membawa risiko komplikasi. 5% dari seluruh operasi yang dilakukan mempunyai kemungkinan infeksi. 33% dari semua operasi perut yang dilakukan juga mempunyai resiko infeksi. menurut penelitian yang di lakukan pada tahun 2011 oleh Department of Colon and Rectal Surgeries.Universitas Florida Selatan.
Pemulihan Pasca Operasi Dengan Makanan Bergizi
Makanan bergizi sangat penting untuk kesehatan Kita termasuk untuk penyembuhan luka operasi. Kita perlu mengonsumsi menu yang mengandung kalori, protein, vitamin dan mineral dalam jumlah cukup dan komposisi seimbang. Buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C sangat diperlukan untuk membantu mempercepat penyembuhan luka.
Jangan Mengemudi Kendaraan Selama Pemulihan Operasi
Banyak orang berpikir bahwa aturan tidak boleh mengemudi setelah operasi adalah tentang anestesi. Keterampilan motorik dan penilaian seseorang dapat sangat terganggu oleh anestesi dan obat penghilang rasa sakit. Tetapi yang terpenting adalah jika memiliki luka sayatan, betapapun kecilnya, bergerak bukanlah hal baik untuk dilakukan, termasuk menyetir mobil, memindahkan gigi, dan menekan pedal gas. Semua hal ini dapat mengganggu luka serta jahitan yang menahannya. Bayangkan apa yang mungkin terjadi jika harus menginjak rem dengan cepat atau, lebih buruk lagi, tidak dapat menginjak rem dengan cukup cepat.
Akan lebh baik bila menggunakan taksi atau meminta teman dan keluarga untuk mengantar pulang setelah menginap di rumah sakit. Bila tinggal sendiri di rumah, ada baiknya untuk meminta seseorang untuk tinggal bersama kita sehari atau lebih untuk membantu jika ada masalah
Gunakan Obat Nyeri sesuai Aturan Dokter
Beberapa orang tidak menyukai obat penghilang nyeri karena itu membuat mereka terlalu pusing dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Walaupun demikian menghindari obat penghilang rasa sakit dapat membuat kita menjadi lebih sakit.
Mengapa? Karena orang yang sakit akan selalu bergera. Sedikit yang memiliki kontrol rasa sakit yang baik. Bergerak lebih sedikit menyebabkan risiko pembekuan darah yang lebih tinggi, terutama di kaki. Orang yang merasakan sakit juga cenderung tidak bernafas dalam dan akan melakukan segalanya untuk menghindari batuk, yang dapat meningkatkan risiko infeksi pernapasan dan pneumonia setelah operasi.
Jangan Angkat Barang Berat Sampai Dokter Mengizinkan
Katakanlah dokter memberi tahu untuk tidak mengangkat apa pun yang lebih dari 15 kilogram selama enam minggu, Tetapi setelah seminggu karena kita merasa sehat lalu mengangkat 15 kilogram tanpa masalah. Apakah itu berarti sembuh lebih cepat?
Salah. Hanya karena secara fisik mampu mengangkat, mendorong, atau menarik, kita tidak boleh mengabaikan fakta bahwa ada i luka yang perlu disembuhkan. Bahkan operasi laparoskopi membutuhkan setidaknya lima hingga sepuluh hari untuk sembuh secara adekuat, sementara operasi perut yang lebih besar dapat memakan waktu dua bulan atau lebih.
Mengejan berlebihan dalam bentuk apa pun dan termasuk berolahraga di gym, mungkin tidak hanya menyebabkan luka terbuka, tetapi juga dapat mengundang infeksi ke area kulit yang rusak atau terganggu
Awasi Infeksi Pada Pemulihan Operasi
Insisi bedah beresiko tinggi infeksi karena kulit yang melindungi tubuh kulit rusak. Untuk menghindari infeksi, Kita harus menjaga luka tetap kering, mengganti pembalut sesuai instruksi dokter.
Setelah operasi, mungkin mengalami rasa sakit, gatal, kesemutan, dan mati rasa di sekitar lokasi sayatan atau melihat beberapa pembengkakan atau sedikit keluar. Hal tersebut normal dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran.
Tetapi bila ada nanah, pendarahan yang berlebihan, demam, rasa sakit yang terus-menerus, peningkatan pembengkakan atau kemerahan, atau perubahan bau yang berasal dari luka, maka sebaiknya hubungi dokter. Ciri cirri di atas merupakan tanda adanya kemungkinan terjadi infeksi pada luka operasi.
Hindari Sembelit Terutama Di Masa Pemulihan Operasi
Jika Kita menjalani operasi gastrointestinal atau mengonsumsi obat penghilang rasa sakit yang diresepkan, akan ada resiko lebih tinggi mengalami konstipasi. Sembelit tidak boleh dianggap masalah kecil.
Tidak hanya menyebabkan ketidak nyamanan yang tidak perlu, tetapi juga bisa semakin memburuk jika harus mengejan. Mengejan akan menambahkan tekanan pada sayatan luka itu sendiri. Konsultasikan ke dokter untuk masalah kesulitan buang air besar ini.
Asupan Air Harus Cukup dan Kurangi Kopi
Air dan serat akan membantu pergerakan usus dan mempermudah buang air besar sehingga tidak ada tekanan berlebihan pada luka seperti ketika mengejan. Caffein dalam kopi adalah diuretic yang akan membuat kurangnya air dalam tubuh kita.
Pastikan diet kita meliputi buah-buahan dan sayuran segar dan makanan mengandung banyak serat lainnya..
Minum Antibiotik Hingga Habis
Selalu minum obat sesuai resep, terutama antibiotic. Menghentikan antibiotik sebelum waktunya sangat meningkatkan risiko dan mengembangkan resistensi antibiotik dan mempertinggi kemungkinan terjadinya infeksi pada luka operasi.
Fisioterapi
Jika dokter bedah memerintahkan untuk fisioterapi atau terapi fisik setelah operasi maka sebaiknya kita lakukan terapi fisik tersebut. Banyak pasien menganggap terapi fisik hanya buang-buang waktu, terlalu menyakitkan atau terlalu sulit untuk dilakukan. Pasien-pasien tersebut biasanya memiliki hasil jangka panjang yang jauh lebih buruk daripada pasien yang patuh dengan terapi fisik mereka
Cuci Tangan
Cuci tangan Selalu rutin cuci tangan setelah operasi. Mencuci tangan akan membantu mencegah infeksi, terutama jika mencuci tangan sebelum menyentuh sayatan luka operasi, membersihkan luka operasi, atau mengganti perban. Intinya, jika akan meletakkan tangan di dekat sayatan, cucilah terlebih dahulu.
Batuk dengan Cara yang Benar
Ada cara yang tepat untuk batuk setelah operasi. Walau terdengar aneh teetapi bagi pasien yang menjalani operasi perut, batuk dengan cara yang benar dapat melindungi sayatan perut dapat mencegah penyakit yang sangat serius yang disebut dehiscence.
Dehiscence luka adalah terbukanya kembali luka operasi pada daerah berongga maupun pada daerah kompak. Dehiscence dapat berupa terlepasnya sebagian atau keseluruhan jahitan pada kulit beserta lapisan jaringan lain.
Periksakan Diri Ke Dokter
Banyak orang yang setelah menjalani operasi tidak lagi menginjungi dokter untuk pemeriksaan rutin. Mereka merawat lukanya sendiri dan merasa tidak perlu ke dokter.
Pemeriksaan ke dokter adalahp penting karena dokter bedah akan memeriksa segala komplikasi yang mungkin di alami, mengambil tes laboratorium untuk memastikan operasi berhasil, dan menilai apakah sudah bisa menjalani aktifitas normal setelah operasi.
Rekomendasi ini penting karena dokter akan menilai kesembuhan pasien dan kesiapan pasien melakukan berbagai kegiatan normal untuk pemulhan yang sempurna.
Kadang kita memang di hadapai dengan situasi ketika tindakan bedah adalah hal yang tidak bisa di hindari. Dengan pengetahuan yang cukup, pasien bisa mempersiapakn masa persiapan dan pemulihan operasi sehingga kesuksesan operasi bisa didapat dan pemulihan paska operasi juga cepat.