Kami Mencari Perawat Freelance

Hanya untuk yang amanah dalam bekerja

Daftar Sekarang

Pengaruh Bencana Alam Pada Lansia dan Cara Mewaspadai dan Menanggulanginya

Pengaruh Bencana Alam Pada Lansia dan Cara Mewaspadai dan Menanggulanginya

Terjadinya gempa di daerah Palu dan Donggala pada Jumat, 28 September 2018 membuat masyarakat Indonesia maupun negara lainnya berduka. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), aktivitas gempa di Indonesia meningkat drastis pada tahun 2017. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan 1.351 gempa lebih banyak dibandingkan tahun 2016. Jika sebelumnya tercatat 5.578 gempa, pada tahun 2017 tercatat 6.929 kali gempa. Hal inilah yang dijadikan perhatian khususnya bagi kaum lansia.

Indonesia merupakan satu-satunya negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Lempeng-lempeng ini senantiasa bergerak dan bertumbukan, sehingga berpotensi menimbulkan gempa. Dalam hal ini, Indonesia memiliki posisi strategis sekaligus sangat berbahaya, karena memiliki potensi gempa yang besar.

Namun ironi, tingginya aktivitas gempa bumi di negeri ini tidak sebanding dengan tingginya tingkat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, baik kaum muda maupun lansia di Indonesia kurang memperhatikan tentang kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi. Padahal kita mengetahui struktur bangunan yang buruk dan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai siaga bencana mayoritas menjadi faktor utama jatuhnya korban akibat bencana.

Lansia Siaga Menghadapi Gempa Bumi

Gempa bumi biasanya berlangsung sangat cepat (rata-rata kurang dari satu menit) sehingga setiap langkah kaki Anda untuk menyelamatkan diri saat terjadi bencana sangatlah berharga. Jangan lupa juga untuk mendampingi lansia saat terjadinya gempa bumi. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui persiapan menghadapi gempa bumi dan langkah-langkah yang harus diambil saat gempa itu terjadi. Sebelum terjadinya gempa bumi, sebaiknya kita mengantisipasinya dengan cara berikut :

  1. Letakkan barang besar dan berat pada bagian bawah rak
  2. Atur posisi rak dan lemari menempel kuat pada dinding
  3. Perbaiki retakan di dinding maupun lantai
  4. Gantung benda berat jauh dari tempat tidur dan tempat orang duduk

Saat terjadi gempa bumi, sebaiknya kita mencari tempat perlindungan yang aman yaitu seperti berikut :

  1. Di bawah meja, kursi, atau ranjang yang kokoh
  2. Saat di gedung bertingkat, merapat ke dinding/fondasi bagian dalam seperti fondasi dekat lift
  3. Hindari jendela, lift, elevator dan area tangga
  4. Di tempat terbuka, hindari gedung, pohon tinggi dan tiang listrik

Saat setelah terjadinya gempa bumi, hal berikut yang perlu kita lakukan :

  1. Tetap waspada terhadap gempa susulan
  2. Periksa kondisi Anda dan keluarga khususnya orang tua yang sudah tergolong lansia. Bila mengalami cedera, pastikan mendapatkan pertolongan pertama
  3. Bila kondisi bangunan tidak aman, segera keluar dan cari tempat aman
  4. Perhatikan keamanan sekitar Anda, waspada kebakaran, gas bocor atau korsleting
  5. Tunggu informasi dari pihak berwenang dan bertindaklah sesuai himbauan

Terapi Trauma Pasca Gempa Bumi Pada Lansia

Dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda, lansia lebih cenderung memiliki gejala PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) dan morbiditas psikiatrik umum

Faktor-faktor risiko, seperti lansia, berada dalam bahaya serius, kehilangan anggota keluarga, dan merasa bersalah terkait kematian atau cedera seseorang secara signifikan terkait dengan munculnya stress pada lanjut usia. Memiliki anggota keluarga atau teman yang terluka parah, dan merasa bersalah tentang kematian atau cedera seseorang secara signifikan terkait dengan pengembangan morbiditas psikiatrik umum.

Lansia sangat besar resikonya mengalami stress karena ketika ada bahaya besar, mereka tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri dan terlebih lagi menyelamatkan orang yang mereka sayang.

PerawatNers.com merupakan layanan kesehatan home care secara online untuk menyediakan perawat medis 24 jam, terapi fisik / fisioterapi, terapis okupasi dan terapis wicara yang bisa datang ke rumah. Dengan layanan rawat pasien di rumah, Anda merasa nyaman saat berkumpul di rumah dengan keluarga dan tetap mendapat perawatan dari jasa perawat homecare profesional. 

Subscribe