Ternyata Pekerja Kantoran Rentan Terkena Stroke
Pekerja kantoran disebut lebih rentan terkena penyakit stroke. Sehingga mereka perlu lebih aktif menjaga kesehatan dengan mengedepankan pola hidup sehat.
Banyak pekerja kantoran yang mengaplikasikan gaya hidup yang menjadikan mereka lebih rentan mengalami stroke. Misalnya, makan makanan yang kurang bergizi atau makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, malas berolahraga, dan sebagainya. Seringnya, kesibukan kantor dijadikan alasan gaya hidup tak sehat mereka.
Stres, utamanya dalam pekerjaan, juga sering kali dianggap memiliki peran sebagai faktor risiko stroke. Terdapat dua aspek dari pekerjaan yang membuat stres yaitu tuntutan pekerjaan secara psikologis misalnya jam kerja, tekanan di tempat kerja, beban mental, dan tingkat tanggung jawab pekerja, serta kontrol pekerjaan dengan contoh kasus saat Anda harus mengambil keputusan-keputusan pekerjaan. Dua aspek tersebut rentan dengan timbulnya penyakit stroke.
Kerja terlalu lama tidak baik
Efek dari jam kerja yang panjang sangat beragam bagi kesehatan kita.
Studi dari Prancis yang melibatkan lebih dari 143.000 peserta itu menemukan bahwa mereka yang bekerja sepuluh jam atau lebih per hari selama setidaknya 50 hari dalam satu tahun berisiko terkena stroke 29% lebih tinggi.
Penelitian itu tidak menemukan hasil yang berbeda antara laki-laki dan perempuan, tapi menunjukkan risiko lebih tinggi pada pekerja kantoran di bawah usia 50 tahun.
Riset meta-analisis lain yang melibatkan data lebih dari 600 ribu orang, yang diterbitkan dalam jurnal medis Inggris The Lancet, ternyata menemukan efek yang sama. Karyawan yang bekerja 40 sampai 55 jam per minggu memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke dibandingkan mer
Penyebab Stroke
Sebuah penelitian dari Harvard University, Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa saat seseorang mengalami stres, area otak tertentu (yaitu amigdala) akan memberikan sinyal kepada sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih. Selanjutnya, sel ini dapat menyebabkan peradangan dan sumbatan pada pembuluh darah. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sumbatan pembuluh darah adalah salah satu penyebab stroke.
Walaupun saat ini stres belum diakui sebagai faktor risiko stroke, tapi hasil penelitian di atas cukup menjelaskan. Jadi, mengatasi stres di tempat kerja merupakan salah satu langkah yang bisa Anda lakukan untuk menangkal stroke. Tak hanya itu, keadaan mental yang sehat bebas stres juga tentunya akan membuat Anda lebih bahagia.
Pekerja kantoran sebagian besar memiliki pola perilaku yang minim aktivitas fisik. Biasanya, mereka yang mengadaptasi gaya hidup ini adalah pekerja kantoran yang hampir setiap hari menghabiskan waktunya di balik meja kerja, memandangi layar komputer atau laptop. Tak hanya itu, perjalanan menuju kantor dan pulang ke rumah pun ditempuh dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi, yang artinya Anda akan duduk sepanjang jalan. Sesampainya di rumah, Anda sudah terlanjur capek dan lebih memilih untuk beristirahat dan bermalas-malasan untuk melepas lelah.
Kurang atau malas bergerak adalah kebiasaan yang para pekerja kantoran harus segera diubah. Lewat sebuah studi yang dilakukan oleh Aerobics Research Center di AS, aktivitas fisik mampu mengurangi risiko stroke pada pria hingga 60 persen. Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal medis “Nurses’ Health Study” membuktikan, wanita yang cukup bergerak atau melakukan aktivitas fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung hingga 50 persen. Inilah mengapa pekerja kantoran yang terlalu sering duduk bekerja atau bermalas-malasan di depan layar komputer memiliki risiko cukup besar mengalami stroke.
Lebih parahnya lagi, jika gaya hidup ini disertai pola makan tidak seimbang dan kebiasaan tak sehat lainnya seperti merokok dan/atau minum minuman beralkohol, Anda pun makin berisiko mengalami lebih banyak masalah kesehatan.
Gejala dan Perawatan Penyakit Stroke
Ketahui gejala-gejala stroke yang bisa terjadi pada diri Anda selama bekerja yaitu sakit kepala secara tiba-tiba, kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan, mudah lelah, kehilangan kesadaran atau koma, vertigo dan pusing, penglihatan yang buram dan menghitam, serta mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, dan kaki, selain itu juga adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran. Gejala-gejala stroke tersebut juga dialami oleh pesinetron Fahmi Bo yang saat ini sudah 2 bulan terserang penyakit stroke.
Ayo lebih aktif bergerak
Saat sedang membaca tulisan ini, Anda mungkin sedang duduk atau rebahan santai, yang mungkin saja sudah Anda lakukan sejak beberapa waktu yang lalu. Yuk, segera bangkit dan lebih banyak bergerak. Jangan mau jadi salah satu cari ratusan penduduk dunia yang menjalani gaya hidup sedenter alias malas bergerak.
Gaya hidup sedenter adalah pola perilaku yang minim aktivitas fisik. Biasanya, mereka yang mengadaptasi gaya hidup ini adalah pekerja kantoran yang hampir setiap hari menghabiskan waktunya di balik meja kerja, memandangi layar komputer atau laptop.
Tak hanya itu, perjalanan menuju kantor dan pulang ke rumah pun ditempuh dengan transportasi umum atau kendaraan pribadi, yang artinya Anda akan duduk sepanjang jalan. Sesampainya di rumah, Anda sudah terlanjur capek dan lebih memilih untuk beristirahat dan bermalas-malasan untuk melepas lelah.
Kurang atau malas bergerak adalah kebiasaan yang para pekerja kantoran harus segera ubah. Lewat sebuah studi yang dilakukan oleh Aerobics Research Center di AS, aktivitas fisik mampu mengurangi risiko stroke pada pria hingga 60 persen.
Studi lain yang diterbitkan dalam jurnal medis ‘Nurses Health Study’ membuktikan, wanita yang cukup bergerak atau melakukan aktivitas fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung hingga 50 persen. Inilah mengapa pekerja kantoran yang terlalu sering duduk bekerja atau bermalas-malasan di depan layar komputer memiliki risiko cukup besar mengalami stroke.
Apa yang bisa dilakukan agar lebih sehat di tempat kerja
- Buatlah urutan pekerjaan yang perlu berdasarkan skala prioritas dan selesaikan satu per satu. Selain itu, dengan membuat urutan tugas dan menyelesaikannya satu per satu akan menghindari tugas yang terlewat.
- Lakukan meditasi atau latihan pernapasan untuk menenangkan diri, terutama jika Anda merasa beban pekerjaan menyerang. Bernapaslah dalam-dalam untuk membantu memasok oksigen ke otak.
- Selama bekerja, biasakan ambil rehat sejenak setiap beberapa jam sekali. Gunakan waktu ini untuk berjalan dan melakukan olahraga ringan.
- Hiaslah area kerja Anda dengan benda-benda yang dapat meningkatkan mood Anda, misalnya tanaman, foto Anda dan orang-orang tercinta, dan sebagainya.
- Teratur periksa kadar kolesterol
- Awasi asupan dan pola makan
- Nikmati hidup tanpa rokok dan minuman beralkohol
- Giat berolahraga
- Kendalikan berat badan dan hindari stres
- Awasi tekanan darah
- Lengkapi dengan konsumsi makanan atau minuman smoothie yang mengandung plant stanol ester
PerawatNers.com merupakan layanan kesehatan home care secara online untuk menyediakan perawat medis 24 jam, terapi fisik / fisioterapi, terapis okupasi dan terapis wicara yang bisa datang ke rumah. Dengan layanan rawat pasien di rumah, Anda merasa nyaman saat berkumpul di rumah dengan keluarga dan tetap mendapat perawatan dari jasa perawat homecare profesional.